Dalam sidang Margriet, Kak Seto ceramah soal hak anak
Merdeka.com - Psikolog anak, Seto Mulyadi, turut dihadirkan dalam sidang terdakwa kasus pembunuhan dan penelantaran anak Engeline, Margriet Christina Megawe, di Pengadilan Negeri Denpasar, Senin (11/1).
Pria akrab disapa Kak Seto itu tiba di PN Denpasar pukul 17.45 WITA. Dalam keterangannya, pembuat tokoh 'Si Komo' itu menjabarkan tentang hak-hak dasar anak.
Kak Seto yang juga Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak, menjabarkan tentang pemahaman hak-hak anak. Menurutnya, hak anak yang perlu diberikan ada empat, yang pertama adalah hak untuk hidup.
-
Siapa yang terdampak neglectful parenting? Akibat kurangnya respons emosional dan cinta dari pengasuh mereka, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak terlibat mungkin mengalami kesulitan membentuk ikatan di kemudian hari. Tidak adanya contoh baik dari orangtua juga mungkin membuat anak-anak ini cenderung berperilaku nakal.
-
Kenapa anak tengah sering merasa diabaikan? Anak tengah sering kali merasa bahwa orang tua lebih memperhatikan anak tertua atau anak bungsu. Mereka merasa dirugikan oleh kurangnya perhatian dan cinta yang mereka anggap layak mereka terima.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
"Seorang anak yang dilahirkan sudah memiliki hak semasih dalam kandungan. Hak seorang anak untuk hidup, di mana anak harus dijaga dengan baik agar tidak jadi korban. Terutama masalah hak mendapat kesehatan fisik," kata Kak Seto di hadapan majelis hakim.
Selanjutnya, menurut Kak Seto, hak kedua anak adalah hak untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini diberikan dengan cara memenuhi bakat, pendidikan, dan hak untuk beristirahat dan bermain.
"Ketiga adalah hak perlindungan dari kekerasan fisik dan seksual. Selanjutnya adalah yang ke empat hak partisipasi, di mana anak berhak untuk didengarkan pemikiran dan tanggapan serta dalam menyampaikan pendapat," ujar Kak Seto.
Menurut Kak Seto, memberikan hak anak tidak boleh ada diskriminasi. Hal itu berlaku baik itu anak angkat dan anak kandung.
"Seseorang yang mengangkat anak, artinya sudah siap dalam memberikan hak terhadap anak yang diangkatnya. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap anak angkat maupun anaknya sendiri," ucap Kak Seto.
Kak Seto kemudian ditanya soal seorang anak diminta memberikan makan ayam yang jumlahnya ratusan ekor, seperti terjadi pada Engeline. Dia menjawabnya semua tergantung pada proses sikap si anak.
"Kalau dalam melakukan penuh keceriaan dan didampingi, tidak termasuk dalam hal melakukan tindak diskriminasi atau kekerasan pada anak. Karena ada unsur keinginan dari si anak itu sendiri. Tetapi jika itu dilakukan dalam bentuk paksaan dan ada aturan didalamnya, bisa dikatakan sebagai bentuk eksploitasi," lanjut Kak Seto.
Menurut Kak Seto, hak anak harus memenuhi keempat unsur disebutkan. Jika keempat hak anak tidak dipenuhi salah satunya, maka itu masuk sebagai unsur melakukan penelantaran anak.
"Dengan tidak pedulikan kesehatan anak, terlebih saat anak sakit tidak diobati. Sikap seperti itu bisa dikatakan sebagai penelantaran terhadap anak," tutup Kak Seto. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi VIII DPR beraudiensi dengan Kementerian PPPA kemarin.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah hidup seseorang yang pernah menjadi gelandangan dan PRT kini sosoknya terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaDulunya ingin masuk kedokteran, pria yang berdiri di samping Megawati kini menjadi sosok ternama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaRemisi bagi Anak Binaan merupakan salah satu hak yang diatur undang-undang dengan syarat yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaKata Arteria itu wujud cinta dan perhatikan seorang ibu kepada anak-anaknya
Baca SelengkapnyaSosok Kak Seto cukup populer di kalangan anak-anak tanah air.
Baca SelengkapnyaSecara aturan anak-anak tidak dibolehkan ikut debat Pilkada Jakarta. Alasannya, anak-anak termasuk dalam kategori bukan pemilih dalam tahapan kampanye.
Baca SelengkapnyaKeberadaan orangtua dalam pengasuhan anak merupakan hal krusial terhadap perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca Selengkapnya