Dalam waktu 4 hari, video ini ditonton lebih dari 24 juta kali
Merdeka.com - Sosial media seperti Facebook, kerap digunakan pelaku kriminal, seperti penculik anak dan pedofil untuk menjerat korbannya. Salah satunya seperti yang dialami siswi SMP di Cirebon yang diculik dan disekap selama tiga hari oleh pelaku yang dikenalnya di Facebook.
Untuk menghindari tindak kriminal kepada remaja putri akan bahaya penculikan oleh orang yang dikenal di Facebook, pemilik channel YouTube Coby Persin membuat eksperimen pertemuan dengan remaja putri yang baru dikenalnya. Pertemuan itu dilakukan setelah ia berkomunikasi dengan remaja tersebut selama 3 hingga 4 hari.
Dalam melakukan eksperimen, Coby terlebih dahulu meminta izin kepada orangtua remaja putri tersebut. Saat melakukan aksinya, Coby membuat akun Facebook palsu yang menggunakan nama Jason Biazzo yang berusia 15 tahun.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
-
Siapa yang bilang media sosial berbahaya bagi anak? Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Kenapa TikTok bahaya buat anak? Sistem rekomendasi konten TikTok danpraktik pengumpulan data yang invasif menimbulkan bahaya bagi pengguna anak muda. Peneliti Amnesty Internasional, Lisa Dittmer mengatakan, model bisnis TikTok pada dasarnya bersifat kasar dan mengutamakan keterlibatan agar pengguna tetap terhubung dengan platform, guna mengumpulkan lebih banyak data tentang mereka.
-
Kapan orang tua harus memantau penggunaan media sosial anak? Pantau penggunaan media sosial dan teknologi oleh anak Anda. Berbicaralah tentang pentingnya berkomunikasi dengan hormat secara online dan offline. Pastikan mereka memahami konsekuensi dari perilaku negatif di media sosial.
Dari ketiga eksperimen tersebut, Coby dan ketiga orangtua remaja tersebut terkejut dengan pengalaman yang akan dialaminya. Ketiga remaja tersebut mau menemui Coby di tempat yang telah ditentukan.
Salah satunya Mikayla. Remaja berusia 13 tahun ini menemui Coby di taman dekat rumah Mikayla. Melihat perbuatan putrinya, ayah Mikayla yang dari awal bersembunyi, keluar dan memarahinya.
"Kamu tahu apa yang kamu perbuat? Bisa saja orang yang kamu temui ini adalah penculik atau pedofil," ujar ayah Mikayla.
Kejadian yang sama juga terjadi saat Coby mengajak Julian (12) dan Jenna (14) untuk bertemu. Keduanya bahkan mau menemui Cody pada malam hari. Hal ini kemudian menjadi perhatian kedua orangtua remaja tersebut. Mereka memberi peringatan agar anaknya tidak lagi menemui orang yang baru dikenalnya di Facebook.
Video ini mengajarkan orangtua agar mewaspadai dengan siapa anaknya berteman di media sosial. Sejak diunggah pada Selasa (10/8) hingga Jumat (14/8), video berjudul 'The Dangers Of Social Media (Child Predator Social Experiment)' telah ditonton sebanyak 24.062.169.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video ini diunggah oleh akun TikTok @sourrcandiezz.
Baca SelengkapnyaMereka tampak asyik mengobrol bersama di teras rumah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang emak-emak yang marahi anaknya karena berantem di sekolahan.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ajudan dari ayah pemilik akun TikTok @lilbby.g selalu menanyakan jadwal kegiatannya.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaSejumlah anak usia belasan tahun itu bahkan tak segan memamerkan anak.
Baca SelengkapnyaAksi siswa SD tersebut mengundang decak kagum dari warganet.
Baca SelengkapnyaDua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu mengatur strategi dengan tepat demi perkembangan anak di era digital ini.
Baca SelengkapnyaBikin geleng-geleng, pasangan bocah ini punya panggilan unik meski masih pacaran.
Baca Selengkapnya