Dalami kematian mantan Wakapolda Sumut, istri korban belum diperiksa
Merdeka.com - Sekitar delapan orang saksi telah dimintai keterangan terkait kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (purn) Agus Samad. Saksi yang diperiksa di antaranya anggota keluarga dan satpam perumahan.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, tiga saksi diperiksa hari ini, dan lima orang saksi lainnya telah diperiksa sebelumnya. Istri korban juga dijadwalkan dimintai keterangan.
"Mereka adalah saksi-saksi yang awal mendobrak pintu. Istri korban masih belum (diperiksa), masih syok, kemungkinan hari ini," kata AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (26/2).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Agus ditemukan tewas di belakang rumahnya. Saat kejadian, Agus sendirian di rumahnya, di Kawasan Perumahan Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2).
Istri korban tengah berada di Bali untuk mengurus bisnis restorannya. Sementara anak pertamanya, Timur Dikman Sasmita mengunjungi kerabat di Blitar, sedangkan anak keduanya Radiyaksa Agung Wicaksana berada di Lamongan.
Jasadnya ditemukan telungkup dengan sejumlah luka sayatan di tangan dan paha. Ceceran darah segar ditemukan di meja makan yang berjarak sekitar 10 meter dari posisi mayat.
Kaki korban dalam posisi terikat dengan tali yang memanjang hingga lantai II rumahnya. Tulang iga korban patah.
Polisi juga menemukan obat anti serangga yang dijadikan alat bukti. Namun demikian, belum bisa memastikan kematian korban akibat bunuh diri. Saat ini polisi tengah menunggu hasil autopsi serta uji lab muntahan dan darah.
Sementara di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha mengatakan, telah meminta keterangan 2 anak korban dan 2 orang satpam perumahan. Selain itu juga memeriksa seorang warga yang dimintai tolong mengecek rumah, saat Suhartatik, istri korban tidak bisa menghubungi suaminya.
"Kita mempertajam orang yang pertama kali masuk," katanya.
Ambuka juga mengatakan, silet yang diduga digunakan untuk menyayat sudah ditemukan di atas galon air. Namun memang kesulitan untuk menemukan sidik jari di benda tajam tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaEdwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menghubungi di Hotline 08116669007 dan 0895607345098
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca Selengkapnya