Dalih eks Wadir Narkoba Polda Kalbar bawa sabu ke Jakarta buat uji lab
Merdeka.com - AKBP Hartono perwira menengah Polda Kalimantan Barat ditangkap petugas keamanan Bandara Soekarno-Hatta karena kedapatan membawa sabu-sabu. Semula, AKBP Hartono yang merupakan Wadir Narkoba Polda Kalbar ini berdalih barang tersebut dibawa ke Jakarta untuk diuji laboratorium.
Sialnya, Hartono tidak bisa menunjukkan surat tugas.
"Menurut keterangan dia (AKBP Hartono) ke Jakarta dalam rangka menjalankan tugas, tetapi sebenarnya tidak, dan tanpa izin datang ke sana," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo di Pontianak, Senin (30/7).
-
Kenapa Jenderal R Hartono tidak bisa masuk RPKAD? Saat Tingkat III Akademi Militer, R Hartono mengikuti latihan terjun payung. Saat mendarat, ternyata kakinya keseleo hingga bengkak. Dia sampai dirawat di Rumah Sakit Taruna untuk pemulihan.
-
Kenapa Karutan KPK tidak melaporkan pungli ke atasannya? 'Justru yang dilakukan terperiksa sebagai Kepala Rutan dengan memaklumi keadaan tersebut dan tidak pernah melaporkan ke atasannya tentang pungutan liar di Rutan KPK,' sambung dia.
-
Bagaimana KPK menyita barang Hasto? Penyitaan itu dilakukan oleh salah seorang penyidik bernama Rossa Purbo Bekti. Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hashim Djojohadikusumo menolak dibantu membawa kursi? 'Saya masih kuat kok,' kata Hashim Djojohadikusumo.
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto melapor ke Dewas KPK? Hasto yang sudah kepalang 'baper' langsung membuat laporan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Penyidik Rossa dilaporkan atas dugaan pelanggaran peraturan Perdewas tentang kode etik dan pedoman berprilaku.
"Ia beralasan membawa barang bukti akan dilakukan uji laboratorium di Jakarta, tetapi tanpa adanya surat tugas. Sehingga dia (AKBP Hartono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar) tidak bisa mempertanggungjawabkan terkait sabu-sabu yang dibawanya, dan sekarang sedang dilakukan pemeriksaan di Mabes Polri," bebernya.
Selain itu, lanjutnya, Hartono juga beralasan sebelum ke Jakarta ia mampir ke rumahnya di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Dia mau melakukan uji laboratorium hari ini (Senin), karena dia berangkat Jumat (27/7), maka menyempatkan diri dulu ke rumah keluarganya di Kendari," katanya seperti diberitakan Antara.
Pernah jabat kapolres di wilayah Sulawesi
Lebih jauh, Nanang mengungkap Hartono sempat menjabat sebagai kapolres di wilayah Sulawesi. Namun, ia belum mengetahui rekam jejak Hartono.
"Sebelum menjabat sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar, AKBP Hartono pernah menjabat sebagai kapolres di daerah Sulawesi, tetapi saya tidak mengetahui secara pasti," kata Nanang.
Yang jelas, menurut dia, pihaknya belum menemukan catatan buruk tentang AKBP Hartono. "Selama enam bulan menjalankan tugas di Polda Kalbar, kami masih belum menemukan catatan buruknya," katanya.
Sementara itu terkait ancaman hukumnya, apabila terbukti bersalah, maka akan dilakukan proses hukum sesuai ketentuan yang ada, katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono menyatakan, AKBP Hartono dicopot sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar sebagaimana tertuang dalam surat Telegram Kapolri No ST/1855/VII/2018, tanggal 28 Juli 2018.
Ia mengatakan, bahwa AKBP Hartono sudah dimutasi untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. "Upaya tersebut sebagai dukungannya dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi Polres Blitar. Beberapa waktu lalu Iptu Sukoyo sempat merilis kasus peredaran ganja dengan barang bukti 15 kilogram
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaHasil tes narkoba itu membuat asa Suhartina Bohari mencalonkan diri di Pilkada Maros pupus.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menyebut, ada kesalahan dalam proses penyitaan barang bukti milik staf Hasto, Kusnadi.
Baca SelengkapnyaTerbongkar Penyelundupan Sabu Modus Ekspedisi Helm di Kargo Bandara
Baca SelengkapnyaSebelumnya petugas telah memantau darah tersebut berdasarkan informasi yang telah didapat.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap jalur penyelundupan 45 Kg sabu dari kurir yang ditangkap di RS Fatmawati
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy mengatakan surat pemanggilan tersebut baru diterima kliennya pada pagi tadi.
Baca SelengkapnyaDonald mengungkap narkoba sabu seberat 45 kilogram dengan nilai sebesar Rp45 miliar
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menepis jika ada arahan dari Istana ke penegak hukum terkait kasus Hasto
Baca SelengkapnyaPetugas berhasil mengamankan sebanyak 45 kilogram barang bukti narkotika jenis sabu
Baca Selengkapnya