Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dalih proyek PLTU Langkat mendesak, 15 WN China diizinkan bekerja

Dalih proyek PLTU Langkat mendesak, 15 WN China diizinkan bekerja Pekerja WN China di Indonesia. ©2016 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Sebanyak 15 pekerja asal China yang diamankan dari proyek PLTU Pangkalan Susu, Langkat, Sumut, masih menjalani proses pemeriksaan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Kamis (17/11). Pejabat Imigrasi menyatakan mereka tetap dapat bekerja di Indonesia meski belum mempunyai Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas).

"Bisa diproses seperti itu. Mereka (pekerja asing) bisa datang terlebih dahulu, kemudian kalau ada RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) dan visa, akan dialihstatuskan menjadi Kitas," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Sumut, Yudi Kurniadi.

Bukan hanya berkunjung, menurut Yudi, para pekerja asal China itu juga dibolehkan bekerja meski belum memiliki Kitas. Dia pun beralasan, proyek pembangunan PLTU Pangkalan Susu ini waktunya mendesak dan bersifat sementara.

Orang lain juga bertanya?

"Waktunya mepet, boleh datang duluan kemudian nanti akan dikonversi ke Kitas. Ketentuannya ada. Aturannya ada," jelasnya.

Namun, kata dia, pihak Imigrasi tetap harus melihat apakah perusahaan sponsor para pekerja asal China itu sudah mengajukan RPTKA atau tidak. Mereka dibolehkan bekerja jika memiliki RPTKA dari perusahaannya.

Begitu pun, pihak Imigrasi masih melakukan pendalaman terhadap ke-15 pekerja asal China itu. Mereka juga berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja. Berdasarkan informasi yang diterima Yudi, Kemenaker sudah mengeluarkan RPTKA untuk perusahaan sponsor para pekerja asing itu. Jika mereka sudah mempunyai RPTKA, Imigrasi tinggal memproses Kitas dan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).

"Saya lihat dulu. Kita belum bisa mengambil satu keputusan, karena kita masih melakukan pendalaman," ucapnya.

Yudi menyatakan tidak ada intervensi terkait penanganan pekerja asal China yang tengah mengerjakan proyek nasional ini. "Memang aturannya ada," katanya.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, belasan pekerja asal China diamankan tim Subdit IV/Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut dari lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Tanjung Pasir, Pangkalan Susu, Langkat.

Mereka diduga telah melakukan pelanggaran keimigrasian dan ketenagakerjaan karena tidak memiliki Kitas dan IMTA. Polisi menyatakan WN China itu dipekerjakan sebagai buruh kasar di bagian konstruksi dan sudah tinggal 2 sampai 3 bulan di Langkat.

Yudi membantah pihaknya kecolongan dengan diamankannya para warga negara China itu. Menurutnya, polisi juga bagian tim pengawasan orang asing, seperti juga Kejaksaan, Kemenaker, Kesbangpol dan Kementerian Kesehatan.

"Kecolongan? Oh enggak. Yang jelas, (pekerja asing) yang punya izin di seluruh Sumatera ada 2.000-an yang pakai Kitas," ucapnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi
Kronologi 28 Pengangguran Asal China Digerebek di Rumah Kontrakan Banyuwangi, Ternyata Tak Terkait Judi Online dan Prostitusi

Rumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif
Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Batal Berangkat, LBH Ansor Nilai Butuh Perlindungan Secara Komprehensif

Para calon pekerja migran tersebut sedianya akan diberangkatkan ke negara-negara Timur Tengah, Kamboja, Thailand, dan China.

Baca Selengkapnya
2 Petinggi PT ITSS Morowali Jadi Tersangka Ledakan Smelter yang Tewaskan 20 Orang
2 Petinggi PT ITSS Morowali Jadi Tersangka Ledakan Smelter yang Tewaskan 20 Orang

20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji
3 Fakta Belasan Buruh Migran Asal Jatim Dideportasi dari Timor Leste, Diajak Kerja Tetangga Berujung Tak Digaji

Mereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri

Baca Selengkapnya
Buka-bukaan PT IMIP soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
Buka-bukaan PT IMIP soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali blak-blakan terkait ledakan tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan
FOTO: Ini 12 Wanita Asal Vietnam Diduga Jadi PSK di Jakarta Utara, Patok Harga Rp5,6 Juta Sekali Kencan

Sebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik TNI Sergap Penyelundupan 17 WNI dan 24 Warga Bangladesh ke Malaysia
Detik-Detik TNI Sergap Penyelundupan 17 WNI dan 24 Warga Bangladesh ke Malaysia

Belasan calon PMI dan 24 WNA ini akan berangkat ke Malaysia lewat jalur laut.

Baca Selengkapnya
Hindari Tawaran Bodong Bekerja di Luar Negeri, Ini Tips Agar Tidak Menjadi Korban
Hindari Tawaran Bodong Bekerja di Luar Negeri, Ini Tips Agar Tidak Menjadi Korban

Tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.

Baca Selengkapnya