Dalih Ridwan Kamil setelah dua kali Bandung dilanda banjir besar
Merdeka.com - Sebagian besar wilayah Indonesia tengah dilanda cuaca ekstrem. Akibatnya, curah hujan di beberapa wilayah meningkat signifikan.
Tingginya debit air menimbulkan genangan hingga banjir besar di sejumlah daerah. Bahkan akhir Oktober lalu, serempak sejumlah daerah kebanjiran.
Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang mengalami banjir cukup parah. Air yang menggenang berarus besar hingga menyeret beberapa kendaraan terparkir.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Mengapa banjir di Demak terjadi lagi? Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementerian PUPR nyatanya tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Tercatat sudah dua kali banjir besar terjadi di Bandung dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Pada akhir Oktober lalu, ruas Jalan Pasteur dan beberapa bangunan di sekitarnya kebanjiran. Kemudian pada Rabu (9/11) lalu, giliran kawasan Pagarsih jadi lautan. Bahkan kawasan Gedebage yang diyakini tak lagi banjir karena telah dibangun tol air, nyatanya tetap ada genangan tinggi.
banjir pasteur dan saritem ©2016 facebook.com/Gerry Immanuel
Melihat peristiwa banjir di beberapa kawasan, apa reaksi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil?
Saat banjir di Pasteur lalu, pria yang akrab disapa Emil itu kebetulan berada di Belanda. Dia memohon maaf pada warga atas apa yang terjadi.
Emil berdalih, sebenarnya saat ini Pemkot Bandung tengah melakukan berbagai program untuk menanggulangi banjir. Salah satunya dengan memperbesar sejumlah gorong-gorong. Sayangnya, pelebaran gorong-gorong itu kurang memadai.
"Rencana ke depan, sistem tol air akan dipasang di Pasteur/Pagarsih seperti halnya yang dipasang di Gede Bage yang biasanya banjir, siang tadi tidak banjir," janjinya.
Kawasan Gedebage banjir ©2016 Merdeka.com
Dikatakan Emil, permasalahan banjir beberapa pekan ini benar-benar di luar prediksi dirinya. Emil memastikan Pemkot Bandung terus bekerja keras mengentaskan masalah klasik tersebut.
"Kita tidak terlalu paham secara ilmiah karena berbulan-bulan juga kan enggak banjir di sana. Tapi pas kemarin ada situasi yang menyebabkan itu. Tentunya sebagai Pemerintah Kota saya bertanggung jawab, karena kami ada keterbatasan APBD untuk memperbaiki gorong-gorong. Sekarang perbaikan di Dago dengan gorong-gorong dua kali dua meter," bebernya.
Terkait banjir di Gede Bage, Emil mengklaim karena debit air yang tinggi. Dia memastikan tol air di sana sudah bekerja dengan baik.
"Tetap bekerja cuma karena volume air besar jadi balapan dengan air yang debitnya besar," ujar dia.
"Kan dalam hitungan waktu bisa surut juga. Jadi saya klarifikasi saat volumenya biasa itu bisa kering 100 persen, tapi kalau volumenya berlebih itu tidak pernah kita duga," sambungnya.
Sedangkan untuk banjir di Pagarsih, pada dasarnya Emil mengaku heran. Menurutnya, gorong-gorong sudah diperlebar yang artinya lalu lintas air harusnya lebih lancar.
banjir di kawasan Pagarsih ©2016 Dok Basarnas Jabar
"Banjir di Pagarsih saya enggak ngerti karena sudah diperlebar gorong-gorongnya dua kali dua meter, itu pun dipasang dua. Setelah diperbaiki ternyata masih begitu juga," keluh pria berkacamata itu.
Menurutnya, banjir Pagarsih baru-baru ini saja terjadi. Dua tahun berturut-turut, klaimnya, kawasan itu justru tak pernah kebanjiran.
"Sok media hitung dari dua tahun lalu hitung. Kan enggak setiap hujan langsung banjir, hanya cuaca ekstrem hari ini debitnya luar biasa besar," jelasnya.
Dia merasa sudah melakukan perbaikan sebagai upaya mengurangi dampak banjir terutama di Pagarsih. "Kita terus perbaiki, salah satunya akan bikin danau resapan untuk mengurangi air sebelum masuk ke Pagarsih. Danau yang fungsinya memarkirkan air. Ini jawaban saya yang kesekian kali. Pagarsih itu udah kita perbaiki dari 2015 tapi ternyata kurang memadai," ucap Emil mengakui.
Meski demikian, Emil mengklaim, Pemkot Bandung tidak pernah tinggal diam untuk membenahi saluran air yang buruk hingga menyumbat aliran air.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaSaat blusukan, dia menerima keluhan soal saluran got dan sungai yang tersumbat, sehingga kerap menyebabkan banjir di kawasan sekitar saat musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai kinerja Ridwan Kamil selama menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaBagi Ridwan Kamil, dukungan Presiden Prabowo tentu akan membuat Jakarta bisa lebih mudah mendapatkan tambahan dana.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaDi hadapan massa pendukungnya Suswono meminta agar dibantu untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaMembangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
Baca Selengkapnya