Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak dari Punahnya Es di Puncak Jaya Wijaya

Dampak dari Punahnya Es di Puncak Jaya Wijaya puncak jayawijaya. ©ksmtour.com

Merdeka.com - Es yang berada di Puncak Jaya Wijaya, Papua terus mencair dampak dari perubahan iklim. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi es tersebut akan punah pada 2025.

Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Klimatologi BMKG, Dr. Donaldi Permana mengatakan pencairan es di Puncak Jaya memberikan dampak. Di antaranya, berkontribusi terhadap peningkatan tinggi muka laut (sea level rise) walaupun mungkin tidak signifikan karena luasan es yang tidak terlalu besar.

Dampak lainnya, secara budaya, suku lokal di Puncak Jaya kehilangan tempat sakral. Saat ini, suku lokal menganggap es Puncak Jaya merupakan tempat yang sakral.

"Dampak lainnya yang mungkin adalah terhadap kehidupan flora dan fauna disekitar es Puncak Jaya, namun hal ini masih belum dieksplorasi lebih jauh," katanya kepada merdeka.com, Selasa (22/3).

Donaldi mengatakan dampak pencairan es ini akan dirasakan di sekitar wilayah Puncak jaya. Seperti kemungkinan memicu kenaikan tinggi muka laut di wilayah laut.

Donaldi kemudian membeberkan awal mula es di Puncak Jaya mencair. Dia menyebut, secara umum pencairan es di dunia terjadi mulai tahun 1850, saat awal revolusi Industri.

Saat itu, luas es di Puncak Jaya diestimasi sekitar 20 Km persegi. Dalam 20 tahun terakhir atau pada 2002, luas es Puncak Jaya terus menipis menjadi 2 Km persegi. Kemudian menjadi 1,8 Km persegi pada 2005, 0, 6 Km persegi pada 2015, 0,46 Km persegi pada Maret 2018, dan 0,34 Km persegi pada Mei 2020.

"Di sisi lain, pengukuran pertama tebal es dilakukan oleh tim BMKG bekerja sama dengan The Ohio State University (USA) pada tahun 2010 dengan tebal es 32 meter. Kemudian 27 meter pada 2015, 22 meter pada 2016 (dikarenakan EL Nino Kuat) dan 8 meterpada 2021," jelasnya.

Menurut Donaldi, selain Puncak Jaya tidak ada gunung lain di Indonesia yang memiliki es. Namun sebelumnya pernah ada es di Mt Wilhelm, Papua Nugini dan Gunung Kinabalu, Malaysia.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino
Salju Abadi di Papua Terancam Punah Akibat Fenomena El Nino

Fenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini
Heboh Fenomena Alam Hujan Es di Pagaralam, BMKG Bilang Begini

Dalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.

Baca Selengkapnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya
Ketebalan Tutupan Es di Puncak Jaya Papua Berkurang Empat Meter, BMKG Ungkap Penyebabnya

Diperkirakan berkurang sekitar empat meter berdasarkan pemantauan terakhir pada Desember 2023

Baca Selengkapnya
Salju di Puncak Cartenz Papua Terus Mencair, Ini Dampaknya
Salju di Puncak Cartenz Papua Terus Mencair, Ini Dampaknya

Menurut laporan citra satelit, luas area salju mengalami penurunan, dan saat ini tercatat sekitar 18 hektare.

Baca Selengkapnya
Suhu Mencapai Minus Satu Derajat Celsius, Begini Kondisi Dieng yang Kembali Membeku
Suhu Mencapai Minus Satu Derajat Celsius, Begini Kondisi Dieng yang Kembali Membeku

Embun es ke-5 yang tercatat di tahun ini. Begini kondisi Dieng yang kembali membeku.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap BMKG soal Hujan Es yang Guyur Tabanan Bali
Penjelasan Lengkap BMKG soal Hujan Es yang Guyur Tabanan Bali

Berdasarkan data radar BMKG hujan es di Kediri Tabanan memiliki durasi yang cukup singkat antara pukul 13.00 hingga 13.10 WITA.

Baca Selengkapnya
Bukti Bumi Sudah Bersuhu Lebih Panas, Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tersisa Tinggal 4 Meter!
Bukti Bumi Sudah Bersuhu Lebih Panas, Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tersisa Tinggal 4 Meter!

Ketebalan es tersebut sudah menyusut signifikan dibandingkan hasil pengukuran BMKG sebelumnya yaitu 32 meter pada tahun 2010

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Malah Takut Kondisi Greenland yang Kini Makin Hijau, Ternyata Ini Sebabnya
Ilmuwan Malah Takut Kondisi Greenland yang Kini Makin Hijau, Ternyata Ini Sebabnya

Ilmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.

Baca Selengkapnya
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas
Fakta Fenomena Hujan Es di Indonesia, Dampak dan Langkah Mitigas

Hujan es adalah fenomena meteorologi yang menarik, di mana butiran es terbentuk di awan dan jatuh ke bumi.

Baca Selengkapnya
Ini Pemicu Hujan Es meski Kemarau di Depok
Ini Pemicu Hujan Es meski Kemarau di Depok

Guswanto tetap mengingatkan masyarakat jangan sampai mengindahkan bahaya kekeringan ketika musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Salju Gunung Fuji Terlihat
Akhirnya Salju Gunung Fuji Terlihat

Tahun 2024 menjadi tahun ketiga terjadinya salju yang muncul terlambat di Gunung Fuji, setelah kejadian serupa pada tahun 1955 dan 2016.

Baca Selengkapnya
Peneliti BRIN Ungkap Penyebab, Ciri dan Potensi Bencana Susulan Tornado di Rancaekek
Peneliti BRIN Ungkap Penyebab, Ciri dan Potensi Bencana Susulan Tornado di Rancaekek

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja sejumlah warga luka dan rumah mengalami kerusakan.

Baca Selengkapnya