Dampak Gempa Karangasem, BPBD Taksir Kerugian Mencapai Rp66,9 Miliar
Merdeka.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin, menginformasikan update terkini terkait situasi dan penanganan Gempa Karangasem, Provinsi Bali, Jumat (22/10).
Sebelumnya, Gempa bumi di Kabupaten Karangasem, Bali terjadi pada Sabtu, 16 Oktober 2021 pukul 04.18 Wita dengan skala 4,8M. Titik episenter gempa Kabupaten Karangasem tersebut berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem.
Walaupun magnitudo gempa ini tidak terlalu besar namun dampak dari gempa ini mengakibatkan setidaknya 1.980 unit rumah rusak dengan rincian 437 rumah rusak berat, 135 rumah rusak sedang dan 1.415 rumah rusak ringan.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Rentin menyebutkan sampai dengan update terakhir pada 22 Oktober 2021 pukul 07.30 WITA, Kabupaten Bangli memiliki 2 korban jiwa, 3 luka berat, 5 luka ringan, 19 warga yang mengungsi serta 420 bangunan mengalami kerusakan. Sedangkan untuk Kabupaten Karangasem terdapat 1 korban jiwa, 9 luka berat, 115 luka ringan dan 1.992 bangunan yang mengalami kerusakan.
Lebih lanjut ia menyebutkan sejumlah perkiraan kerugian akibat gempa M 4,8 ini mencapai Rp 66.942.600.000.
"Ini update sampai dengan hari ini pukul 7.30 di pagi hari total hasil penghitungan, hitung cepat yang dilakukan oleh teman-teman kami di dua Kabupaten 66 miliar 942 juta lebih," ujar Rentin dalam siaran pers BNPB Indonesia, Jum’at (22/10).
Kabar baiknya, tim BPBD baru mendapatkan laporan dari tim BPBD Bangli, Karangasem, Bali, dan sejumlah tim lainnya yang melakukan pemetaan kerentanan di kedua wilayah bahwa sejumlah titik longsor pada masa turunan pertama akibat Gempa sudah dibersihkan dan sudah bisa dilewati.
"Hari ini, sore kami sudah mendapatkan laporan seluruh titik longsoran, 8 titik tersebut sudah dapat dibersihkan sehingga akses menuju Desa kembali bisa lewati, tetapi oleh petugas yang ada di lapangan karena relatif masih rentan," ujarnya.
Ia menjelaskan terjadinya longsoran dari beberapa putik yang terdampak kemarin menyebabkan tim di lapangan memutuskan belum bisa dibuka untuk akses umum.
"Sementara waktu hanya petugas secara penuh kehati-hatian untuk melakukan mobilitas menuju akses dua desa yaitu Desa Trunyan dan Desa Abang Batu Dinding, " tuturnya.
Akibatnya, warga hanya bisa menggunakan akses melalui perahu yang ada di Danau Batur.
"Akses yang digunakan oleh banyak masyarakat lebih banyak dalam grouping logistic menuju ke dua desa itu adalah dengan menggunakan perahu melalui akses lalu lintas di Danau Batur," kata Rentin.
Rentin juga menginformasikan bahwa fase tanggap darurat di 2 Kabupaten yang seharusnya mulai sejak 16 -22 Oktober 2021 diperpanjang.
"Sedikit ada perbedaan antara Karangasem dengan Bangli. Karangasem hari ini terakhir, Kemudian kami mendapatkan update informasi diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Oktober 2021. Sedangkan untuk Bangli karena memang relatif aja belakangan menetapkan tanggap darurat sampai dengan 27 Oktober 2021," ujarnya.
Reporter Magang: Leony Darmawan
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
total rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaBPBD Garut seluruh daerahnya untuk mengetahui dampak gempa magnitudo 6,2, Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca Selengkapnya