Dampak Kabut Asap di Padang, Matahari Sampai Berwarna Kemerahan
Merdeka.com - Warga Padang, Sumatera Selatan mengeluhkan asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan. Hingga Senin (23/9) pagi, kabut asap lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya.
"Matahari sampai berwarna kemerahan, aroma asap cukup kuat," kata Reni kepada wartawan. Dikutip dari Antara.
Ia berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah, agar pelajar tidak terpapar kabut asap yang bisa berdampak pada kesehatan.
-
Apa saja yang terjadi di Kota Padang akibat hujan deras? Lanjutnya, selain banjir, curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan rumah warga tertimbun longsor dan pohon tumbang di Kota Padang.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Bagaimana suasana saat kabut turun di Bukit Kanaga? Keindahan Bukit Kanaga akan semakin sempurna saat turunnya kabut tipis di pagi dan sore hari. Pemandangan sekitar akan tersamarkan menjadi putih, dan hanya menyisakan batang-batang besar pohon pinus.
Selain itu, asap juga menyebabkan jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat hanya berkisar dua kilometer.
"Untuk di Bandara Minangkabau pagi tadi sempat berada pada dua kilometer, namun saat ini mulai kembali meningkat menjadi 3,5 kilometer," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.
Menurut dia terdapat peningkatan titik api di Sumatera berdasarkan data terakhir dari LAPAN yang mencapai 824 titik, dan delapan di antaranya terdapat di Sumbar.
"Kalau di daerah lebih pendek lagi jarak pandang, Bukittinggi hanya 500 meter," kata dia.
"Karena kualitas udara yang semakin memburuk, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker apabila berada di luar ruangan menghindari infeksi saluran pernafasan, ujarnya.
Akan tetapi kendati jarak pandang cukup pendek aktivitas penerbangan masih berjalan normal dan belum ada pembatalan penerbangan.
"Sejauh ini semua masih normal, penerbangan akan terganggu kalau jarak pandang hanya 800 meter hingga satu kilometer," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra saat dikonfirmasi.
Menurut dia jika memang jarak pandang tidak memadai maka ada beberapa solusi yang bisa dilakukan mulai dari menunda penerbangan, mengalihkan pendaratan hingga pembatalan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca Selengkapnya