Dampak Karhutla di Pontianak, kabut asap terus turunkan jarak pandang
Merdeka.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terus menyelimuti kota Pontianak, ibu kota Kalimantan Barat lebih sepekan ini. Bahkan, semakin tebal beberapa hari ini. Ratusan relawan ikut terjun menangani Karhutla dan bencana kabut asap.
Dalam 24 jam, kabut asap terlihat semakin pekat disaat siang hari. Kondisi itu yang memaksa pemerintah setempat, baik Pemprov Kalbar, dan Pemkot Pontianak, meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Tujuannya, mengantisipasi gangguan kesehatan murid dan siswa sekolah, baik itu PAUD hingga SMA, akibat kabut asap Karhutla.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
"Kalau saya lihat indeks, siang ya (kabut asap menebal). Dipengaruhi arah dan kecepatan angin," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Saptiko, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (21/8).
Kendati demikian, menurut Saptiko, kategori kabut asap masih berkategori sedang. Meski memang, semakin menurunkan jarak pandang pengguna jalan, di kota Pontianak. "Jarak pandang kendaraan masih di atas 50 meter. Jarak 100 meter pun, masih tampak," ujar Saptiko.
Pengamatan merdeka.com, dilansir BMKG hari ini per pukul 11.00 WIB, berdasarkan perhitungan partikulat PM 10 stasiun Pontianak, angka indeks standar pencemaran udara (ISPU) di posisi 156,31 mikrogram per meter kubik, dari ambang batas 150 mikrogram per meter kubik.
Indeks 156,31 mikrogram per meter kubik itu, berkategori tidak sehat. Angka indeks terus merangkak naik dari hari sebelumnya. Dikonfirmasi itu, Saptiko memerkirakan kondisinya tidak di semua wilayah kota Pontianak. "Mungkin, tidak semua (udara tidak sehat di Pontianak). Tapi memang kabut asap tebal baru ada dalam 2-3 hari ini," ungkap Saptiko
Masih dijelaskan Saptiko, relawan kebencanaan, terhitung sejak Senin (20/8) kemarin, menjadikan markas BPBD Pontianak, sebagai posko penanganan Karhutla dan kabut asap. Diantaranya, penanganan pemadaman kebakaran, hingga pembagian masker.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca Selengkapnya