Dampingi Ahok, Prasetio tegaskan tak galang massa ke PN Jakut
Merdeka.com - Ketua tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi kembali mendampingi Basuki Tjahaja Purnama dalam sidang dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Dengan mengenakan batik, dia sempat menyambangi massa pendukung mantan Bupati Belitung Timur ini yang melakukan orasi di depang gedung pengadilan.
Prasetio mengatakan, tidak ada persiapan apapun untuk menghadapi sidang kedua ini. Sebab, dalam sidang kali ini, pihaknya akan mendengarkan tanggapan dari eksepsi yang kemarin dibacakan Basuki atau akrab disapa Ahok itu.
"Gak ada persiapan apa-apa. Kita ikuti proses hukum, sekarangkan kita mendengarkan tanggapan eksepsi yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum," katanya di PN Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
Mengenai adanya aksi dukungan terhadap Ahok, Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku tidak tahu menahu. Sebab, aksi dukungan tersebut bukan atas perintah tim pemenangan, melainkan inisiatif dari mereka masing-masing.
Sidang lanjutan Ahok ©2016 Merdeka.com
"Ini kan teman-teman dari tim Ahok semua, simpati ke Ahok dari relawan," tutupnya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Prasetio hadir sekitar pukul 07.30 WIB ke dalam ruang persidangan di PN Jakarta Utara. Di dalam, dia duduk di barisan paling depan dengan mengenakan batik cokelat dengan motif kembang.
Sementara itu, di luar sidang ratusan orang telah berkumpul. Massa ada yang berasal dari pendukung yang minta Ahok dibebaskan, ada juga massa yang kontra minta Ahok segera ditahan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, debat perdana ini dilakukan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/10).
Baca SelengkapnyaDalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Arteria Dahlan dan Masinton Pasaribu keluar Gedung DPR untuk menemui demonstran.
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMassa pendukung hak angket yang geram langsung menyerang massa penolak hak angket.
Baca SelengkapnyaSejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca Selengkapnya