Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana aspirasi bumerang bagi kinerja DPR

Dana aspirasi bumerang bagi kinerja DPR Rapat Paripurna DPR. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau yang biasa dikenal dana aspirasi menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk Koalisi Kawal Anggaran yang melihat dana aspirasi sebagai kritik kepada Pemerintah dan DPR.

Juru Bicara Koalisi Kawal Anggaran, Roy Salam menjelaskan, apabila dana aspirasi ini diperuntukkan bagi pembangunan di daerah-daerah pemilihan para anggota dewan, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum bekerja maksimal dalam melaksanakan pembangunan.

"Saya setuju, bahwa eksekutif hari ini belum bekerja maksimal dalam rangka pelaksanaan pembangunan. Bahwa perencanaan-perencanaan yang dilakukan secara teknokratis oleh pemerintah itu belum menjawab aspirasi masyarakat yang dimunculkan dalam berbagai metode-metode perencanaan pembangunan," tutur Roy di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/6).

Orang lain juga bertanya?

Roy juga mengatakan, dana aspirasi ini sebetulnya merupakan bumerang bagi DPR. Pasalnya, apabila DPR berdalih meloloskan dana aspirasi ini dengan alasan pembangunan di daerah masih belum maksimal, maka fungsi pengawasan DPR menjadi dipertanyakan.

"Kalau alasan pembangunan di daerah itu masih banyak yang bolong-bolong, itulah fungsi dari pengawasan DPR, di mana hasil-hasil pengawasan itu dijadikan satu informasi penting dalam rangka membahas RAPBN, sehingga kemudian APBN itu betul-betul untuk tujuan pembangunan," ucap Roy.

Atas dasar ini, Roy mengatakan, Koalisi Kawal Anggaran meminta DPR untuk menghentikan pembahasan mengenai dana aspirasi. Selain itu, Roy juga mengatakan, Koalisi Kawal Anggaran meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak menyetujui adanya anggaran ini.

"Intinya bagi kami, pertama kami meminta DPR untuk menghentikan pembahasan ini, dan fokus bagaimana kemudian membahas APBN yang ada. Kedua kita juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak ikut menyetujui ini dalam rangkaian APBN, sebab tentu implikasinya terlalu banyak," ucapnya.

Masyarakat, lanjut Roy, ingin melihat DPR bekerja lebih dari yang sudah dilakukan saat ini. "Intinya kami melihat DPR ini memang kita ingin dia bekerja lebih, lebih dari apa yang sudah dilakukan kemarin dan hari ini," tutup Roy. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat

Didapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.

Baca Selengkapnya
Kerja DPR Dinilai Masih Minim, Hanya Bisa Sahkan UU DKJ Dari 47 RUU Prioritas
Kerja DPR Dinilai Masih Minim, Hanya Bisa Sahkan UU DKJ Dari 47 RUU Prioritas

Taryono menambahkan, pengesahan 1 RUU dari 47 Daftar RUU Prioritas 2024 merupakan potret buram kinerja legislasi DPR.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi

Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan

Baca Selengkapnya
DPR Sahkan 23 RUU Dalam Setahun, Dinilai Bukti Capaian Kinerja Wakil Rakyat Rendah
DPR Sahkan 23 RUU Dalam Setahun, Dinilai Bukti Capaian Kinerja Wakil Rakyat Rendah

Dari taget 39 RUU Progelnas, DPR hanya dapat merampungkan 23.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Marahi Ketua KPU, Bongkar Penyelewengan Anggaran Dinas sampai Honor PPK Belum Dibayar
Anggota DPR Marahi Ketua KPU, Bongkar Penyelewengan Anggaran Dinas sampai Honor PPK Belum Dibayar

Anggota DPR memarahi Ketua KPU terkait berbagai hal dalam rapat Komisi II.

Baca Selengkapnya
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing
Puan Ungkap DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Mulai Jangan Bolos Rapat sampai Flexing

DPR Banyak Dapat Kritik dari Rakyat, Puan Maharani ungkap sederet poin kritiknya.

Baca Selengkapnya
Puan: Kami selalu Terbuka Atas Kritik dan Otokritik
Puan: Kami selalu Terbuka Atas Kritik dan Otokritik

Kepada seluruh anggota dewan juga, Puan mengingatkan agar DPR semakin dituntut untuk cepat bertindak dalam merespons urusan-urusan rakyat

Baca Selengkapnya
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak

Salah satu warga juga mengeluh banyak anggota DPR yang tidak hadir untuk mendengar keluhan warga Parung Panjang.

Baca Selengkapnya
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa
Realisasi Anggaran Pendidikan Hanya 16 Persen, Anggota DPR: Sisa 4 Persen Harusnya Bisa Ringankan Uang Kuliah Mahasiswa

Anggaran 4 persen yang tidak terserap juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah uang kuliah bagi sebagian mahasiswa

Baca Selengkapnya
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah

Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.

Baca Selengkapnya