Dana kampanye 2 pasangan peserta Pilkada ini berubah nihil
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa aneh dengan dana kampanye dua pasangan calon dalam Pilkada serentak di sana. Sebab jelang hari pemilihan, dana kampanye awal mereka dilaporkan nihil.
Dua pasangan calon yang melaporkan dana awal kampanye nihil itu adalah pasangan Gasa Maximus-Haji Abdul Azis, dan pasangan Tobias Wanus-Fransiskus Sukmaniara.
"Keduanya bertarung di Pilkada Manggarai Barat," kata Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT Yosafat Koli di Kupang, Jumat (4/12). Demikian tulis Antara.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Bagaimana cara Pantarlih Pilkada 2024 mendapatkan gaji? Gaji ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dan kompensasi atas keterlibatan mereka dalam menjalankan tugas sebagai Pantarlih.
-
Apa besaran gaji Pantarlih Pilkada 2024? Menurut regulasi tersebut, gaji Pantarlih Pilkada 2024 ditetapkan sebesar Rp 1.000.000 per bulan.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
"Dari hasil rekapitulasi data yang masuk dari sembilan kabupaten, ada dua pasangan calon yang melaporkan nihil dana awal kampanye," katanya.
Hanya saja, ada keanehan karena dalam laporan dana kampanye periode 23 Juli-24 Agustus 2015, pasangan Gasa-Azis melaporkan besaran dana kampanye yang telah digunakan sebesar Rp 55 juta.
Sedangkan pasangan Tobias Wanus-Fransiskus Sukmaniara pada periode 27 Agustus 2015 sampai 15 Oktober 2015 sebanyak Rp 65.850.000.
"Artinya dua pasangan calon ini sebenarnya juga memiliki dana awal kampanye, tetapi mengapa dalam laporannya nihil," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Jatim sudah membuat batas maksimal pengeluaran dana kampanye untuk Pilkada Jatim 2024 yakni sebesar Rp492.224.647.000.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSemua peserta dijadwalkan melaporkan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) pada 24 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaLaporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pramono-Rano Karno Rp100 juta bersumber dari kantong pribadi berdasarkan rilis KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud menghabiskan dana paling besar selama Pilpres. Disusul Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPasangan calon nomor urut 02 sudah diketahui publik memiliki pendanaan cukup besar selama melakukan kampanye.
Baca SelengkapnyaKetiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu Nurochman-Heli Suyanto, Firhando Gumelar-Rudi, dan Dayanti-Kresna Dewanata Phrosakh.
Baca SelengkapnyaKPU memberikan waktu 1 hari kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk memperbaiki laporan awal dana kampanye (LADK).
Baca SelengkapnyaSumbangan dana kampanye tersebut digunakan oleh para relawan untuk membuat rompi dan baju
Baca Selengkapnya