Dana kurang saat beli TV, pemuda culik anak panti asuhan jadi jaminan
Merdeka.com - Seorang anak panti asuhan Fathurrahman Al Barokah, berinisial MB (10) diculik untuk dijadikan jaminan di toko. Korban berhasil selamat dan pelaku masih diburu polisi.
Peristiwa itu terjadi saat dua orang tak dikenal mendatangi panti asuhan tempatnya tinggal di Jalan Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (6/11) sore. Mereka menggunakan modus akan memberikan tiga perangkat alat game ke panti tersebut.
Lalu, korban dan rekannya SY (10) yang kebetulan berada di lokasi diajak ke kediaman pelaku untuk mengambil barang tersebut. Belum jauh dari panti, SY justru diturunkan dari mobil dan MB diculik.
-
Siapa pelaku pencurian toko ponsel di Pekanbaru? Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku hanya 1 orang.Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra mengatakan pencurian terjadi sekitar pukul 04.15 WIB. Pelaku diketahui seorang laki-laki mengenakan baju kaus hitam, celana training, dan kain penutup wajah.
-
Bagaimana maling di Pekanbaru membobol toko ponsel? 'Pelaku menggunakan mesin las untuk membuka gembok toko, kemudian masuk dan mengambil berbagai macam handphone dengan kerugian mencapai Rp501.900.000,' kata Bery, Selasa (19/3).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana toko ponsel yang dibobol maling? Toko Ponsel Fajar Store di Jalan Delima Kelurahan Tabek Godang Kecamatan Bina Widya Kota Pekanbaru disatroni maling.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Lalu, SY pulang ke panti untuk mengabarkan kejadian itu. Alhasil, pengurus panti mencoba mencari korban dengan cara menghubungi nomor telponnya, namun tak aktif.
Tak ingin posisinya semakin jauh, pengelola melaporkan ke polisi. Lantaran tak memenuhi syarat, laporan belum diterima.
Pengurus panti, Idawati (40) menjelaskan, sebelum anak asuhnya diculik, dirinya dihubungi seseorang untuk memesan baju pengantin. Tak lama, kedua pelaku datang ke panti dengan modus ingin menyumbang playstation.
"Mungkin mereka tahu saya di luar jadi berani ke panti. Namanya masih anak-anak, jadi nurut saja apa yang mereka mau," ungkap Idawati, Selasa (7/11).
Setelah melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di Polsek Sako Palembang dan kembali ke panti. Dari keterangan polisi, korban dijaminkan pelaku di salah satu toko elektronik. Pasalnya, pelaku yang masih dalam perburuan polisi kekurangan uang untuk membeli televisi.
"Kami belum jelas cerita pastinya, tapi dia (korban) dijaminkan pelaku, katanya buat beli TV," tukasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi di kawasan Panyileukan, Kota Bandung pada Senin (23/9).
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca Selengkapnya