Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana mepet, Pemkot Batam tolak jemput warganya yang terlibat Gafatar

Dana mepet, Pemkot Batam tolak jemput warganya yang terlibat Gafatar Gafatar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menolak menjemput warga Batam yang menjadi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang kini berada di Kalimantan Barat. Alasan mereka hal itu terbentur dana.

"Kami tidak akan jemput. Tidak ada anggaran untuk itu," kata Wakil Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, di Batam, seperti dilansir dari Antara, Senin (1/2).

Rudi mengatakan, pemerintah setempat tidak memiliki cukup anggaran buat memulangkan mantan penganut Gafatar. Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah harus merasionalisasi anggaran akibat pengurangan Dana Bagi Hasil dari pemerintah pusat. Namun, lanjut dia, bila penganut Gafatar pulang ke Batam, maka pemerintah akan menerima dengan tangan terbuka. Masyarakat juga diminta untuk tidak mengasingkan mantan anggota Gafatar bila sudah kembali ke daerah.

"Kalau mereka kembali, kami terima," ujar Rudi.

Kepala Bagian Humas Pemkot Batam, Ardiwinata mengatakan, mereka masih mengumpulkan informasi mengenai warga kota meninggalkan Batam dan bergabung bersama Gafatar.

Kepala Kesbangpol Kota Batam, Rudolph Napitupulu, memastikan tidak ada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkot Batam bergabung dengan Gafatar, apalagi sampai mengundurkan diri dari PNS serta pindah ke Kalimantan. Namun, dia membenarkan kabar beberapa anggota Gafatar sempat bekerja sebagai pegawai di Badan Pengusahaan Kawasan Batam (dulu bernama Otorita Batam), sebelum memutuskan pindah ke Kalimantan.

Sejumlah anggota Gafatar diketahui mengundurkan diri dari kepegawaian BP Kawasan Batam pada akhir 2015. Di antaranya mereka yang bertugas di Bandara Hang Nadim dan BMKG Hang Nadim.

Gafatar mendaftarkan diri di Kesbangpol Batam pada November 2011. Saat mendaftar, Gafatar mengaku bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, dan memenuhi seluruh persyaratan seperti akta notaris, izin Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Konflik di Pulau Rempang Batam hingga Berujung Ricuh
Mahfud MD Jelaskan Duduk Perkara Konflik di Pulau Rempang Batam hingga Berujung Ricuh

Mahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Kapal Kayu Berisi Ratusan Pengungsi Rohingya yang Ditolak Warga Aceh
FOTO: Penampakan Kapal Kayu Berisi Ratusan Pengungsi Rohingya yang Ditolak Warga Aceh

Meski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan
Pengadaan Lahan Belum Tuntas, Proyek Rempang Eco City Belum Bisa Jalan

Warga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub
Terlantar 3 Hari di Pelabuhan Jangkar, Pemudik Tujuan Pulau Raas Diangkut Kapal Kemenhub

Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis

Baca Selengkapnya
Bahlil Pastikan Tidak Ada Warga Rempang yang Direlokasi ke Pulau Galang
Bahlil Pastikan Tidak Ada Warga Rempang yang Direlokasi ke Pulau Galang

Kesepakatan itu didapatnya setelah Bahlil bermukim selama dua hari di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata
Warga Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan, Terjadi Lemparan Batu dan Tembakan Gas Air Mata

Bentrokan dipicu proses pengukuran tanah untuk pengembangan kawasan

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata
Penjelasan Kapolri Sigit soal Bentrok TNI-Polri dengan Warga Rempang Batam Sampai Tembak Gas Air Mata

Sigit mengimbau dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya juga akan mendorong adanya musyawarah. Sehingga kejadian bentrokan, seperti hari ini bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta
Konflik Pulau Rempang Tak Hentikan Investasi, Warga Disiapkan Rumah Baru dan Kompensasi Rp1,2 Juta

Bahlil mengatakan kegiatan investasi tersebut diperlukan untuk menggerakkan roda ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Pelajar Rempang Terdampak Gas Air Mata, Begini Penjelasan Polri
Pelajar Rempang Terdampak Gas Air Mata, Begini Penjelasan Polri

Hal itu guna membantah kabar beredar soal dampak dari bentrokan yang memakan korban jiwa.

Baca Selengkapnya