Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dana otsus besar tapi mengapa rakyat Aceh belum sejahtera?

Dana otsus besar tapi mengapa rakyat Aceh belum sejahtera? Ilustrasi kemiskinan. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Iskandar Usman Al-Farlaky menilai Pemerintah Aceh belum mampu mensejahterakan rakyatnya. Padahal dana ke Aceh diberikan Pemerintah Pusat melalui dana Otsus semakin meningkat.

Dia menyebutkan, persoalan ini harus menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Aceh agar serapan anggaran bisa meningkat. Anggaran yang telah diberikan kepada Aceh bisa dipergunakan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat, bukan malah dana habis dipergunakan pada hal yang tidak menyentuh langsung pada rakyat.

Iskandar Usman Al-Farlaky menilai komitmen Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong percepatan pembangunan Aceh terlihat melalui kebijakan penambahan alokasi dana otonomi khusus sebesar hampir Rp 1 triliun.

Orang lain juga bertanya?

"Sayangnya, kebijakan tersebut dianggap bertolak belakang dengan situasi kinerja satuan perangkat kerja pemerintah Aceh (SKPA) yang tidak mampu mengelola anggaran untuk kemakmuran rakyat," kata Iskandar Usman Al-Farlaky, Jumat (21/8) di Banda Aceh.

Iskandar mengatakan, bertambahnya alokasi dana otonomi khusus sebanyak Rp 7,76 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (RAPBN) 2016, seharusnya menjadi modal besar menekan angka kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja di Aceh.

"Ini peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di Aceh. Gubernur Aceh dan jajarannya harus mengelola dengan bijak dan jangan dijadikan ajang bagi-bagi proyek di kalangan keluarga saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Iskandar berpandangan perlu segera dibentuk tim monitoring dan evaluasi anggaran Aceh. Tim tersebut, terangnya, bertugas mengevaluasi kebijakan anggaran Pemerintah Aceh dan dampaknya bagi kesejahteraan rakyat dan pembangunan daerah terpencil.

"Tim evaluasi ini harus melibatkan semua pihak termasuk pemerintah pusat dan kelompok masyarakat. Tidak cuma dana otonomi khusus, dana bagi hasil migas juga perlu dievaluasi," tegasnya.

Menurut ketua Badan Legislasi DPR Aceh ini, evaluasi merupakan kata kunci untuk mendorong efektivitas pemanfaatan anggaran untuk kesejahteraan rakyat.

"Sudah hampir 10 tahun Aceh mendapat anggaran dalam jumlah besar tapi selalu saja tidak mampu mensejahterakan rakyat. Di mana masalahnya? Hal inilah yang harus dievaluasi dan diperbaiki ke depannya," tutupnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar
Mendagri: Ada Anggaran Stunting Rp10 Miliar, Habis Cuma Buat Rapat Rp6 Miliar

Mendagri Tito Karnavian menyayangkan bahwa ada program stunting di daerah dengan anggaran Rp10 miliar, tetapi sampai ke rakyat cuma Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat
VIDEO: Puan Keras Sindir Dana Stunting Rp10 Miliar Cuma Rp2 Miliar Sampai ke Rakyat

Didapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Kementerian PANRB Rancang Strategi Gempur Kemiskinan, Segera Dilaporkan ke Jokowi
Kementerian PANRB Rancang Strategi Gempur Kemiskinan, Segera Dilaporkan ke Jokowi

Evaluasi SAKIP tahun 2023 difokuskan pada pengentasan kemiskinan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit

Jokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Segera Salurkan Dana Desa Rp71 Triliun, Disebar ke 75.259 Desa
Kemenkeu Segera Salurkan Dana Desa Rp71 Triliun, Disebar ke 75.259 Desa

Dana Desa dialokasikan kepada 75.259 Desa, artinya ada 6 desa tidak dialokasikan.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding

okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bima Arya Bocorkan Perintah Presiden Prabowo di Rakornas
VIDEO: Bima Arya Bocorkan Perintah Presiden Prabowo di Rakornas "Hemat, Tak Ada Biaya Dihamburkan!"

Bima Arya menyampaikan, Prabowo meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk hemat agat tidak ada biaya yang dihambur-hamburkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah
VIDEO: Miris DPR Pelototi Anggaran Polri, Ada Polsek Minta Rp50 Miliar Renovasi Tapi Anggota Masih Susah

Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

Minimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Baca Selengkapnya
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal Atas Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024.

Baca Selengkapnya