Dana Rp 5 miliar calon jemaah umrah korban penipuan Hannien Tour dipastikan hangus
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta memastikan dana sebesar Rp 5 miliar yang dititipkan oleh PT Ustamaniyah Hannien Tour ke salah satu maskapai nasional tak bisa ditarik alias hangus. Kasatreskrim Polresta Surakarta Kompol Agus Puryadi mengatakan, kepastian tersebut diperoleh setelah pihaknya belum lama ini mendatangi maskapai terbesar di Tanah Air tersebut.
Menurut Agus, pihak maskapai menyebut jika uang milik para korban penipuan dan penggelapan biro umrah dan haji tersebut sudah hangus.
"Kita sudah mendatangi maskapai, tapi uang yang dideposito oleh tersangka tidak bisa dilakukan penarikan. Para tersangka mengklaim uang yang dititipkan masih Rp 5 miliar," kata Agus kepada wartawan, di kantornya, Rabu (17/1).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang jadi korban penipuan tiket pesawat di media sosial? Menurut Alfons, akibat dari penipuan ini, banyak korban yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, bahkan ada yang terus menerus mentransfer uang hingga total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
Agus mengatakan, uang deposito yang dititipkan PT Ustmaniyah Hannien Tour kepada maskapai penerbangan dimaksud sebesar Rp 10 miliar. Penyerahan uang dilakukan pada 9 September 2016 lalu. Menurut Agus, Rp 5 miliar di antaranya telah digunakan oleh Hannien Tour untuk akomodasi calon jamaah umroh.
"Jadi sisa uang senilai Rp 5 miliar itu tidak digunakan lagi hingga batas waktu tanggal 25 Juni 2017 lalu. Artinya uang tersebut hangus karena melampaui masa ketentuan berlaku," tandasnya.
Dia mengungkapkan dengan begitu harapan para korban calon jamaah PT Hannien Tour untuk memperoleh pengembalian uang setoran kandas. "Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi harapan uang kembali sangat kecil bahkan mustahil," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku masih menyelidiki travel yang memberangkatkan jemaah umrah ini.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaPutri Dakka dilaporkan atas penipuan ratusan jemaah dan pencemaran nama baik. Pemilik travel juga dilaporkan dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaArdiansyah (26) mengatakan dia mencari informasi melalui akun grup Facebook bernama "Info Tiket Timnas Indonesia (Ultras Garuda)" yang berisi 5.000 anggota.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaSelama di 2 hari 3 malam menunggu di Malaysia, para jemaah umrah PT Zam-Zam itu harus menginap di hotel kelas murah dengan nasi kotak seadanya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca Selengkapnya