Danang tembak kucing, Letnan Sumo hancurkan tiga pesawat Belanda
Merdeka.com - Seorang pria bernama Danang Sutowijoyo dibully di jejaring sosial. Di akun Facebook dan twitternya, Danang mengunggah foto kucing yang dia tembak mati. Danang seolah bangga menembak kucing.
Dulu zaman perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949, tentu tak ada pejuang bangga menembak kucing. Kalau sudah menembak mati tentara Belanda baru bangga. Apalagi menghancurkan pesawat atau tank musuh.
Ada kisah menarik tentang penembak jitu saat perang kemerdekaan. Namanya Sumo, seorang prajurit TNI, operator senapan mesin berat 12,7 mm. Berondongan peluru yang ditembakan Sumo jitu hingga menjatuhkan pesawat-pesawat tempur Belanda dalam pertempuran di sekitar Surabaya.
-
Siapa yang menembak kucing dengan Air Softgun? Imam Prasetyo (35), warga Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang, kesal dengan tingkah laku seekor kucing yang sering membuang kotoran di halaman rumahnya.Suatu hari kekesalannya sampai pada puncaknya. Tak perlu pikir panjang, ia menembak kucing itu dengan senjata Air Softgun jenis Bareta 92Fs Type M9A1 M. Imam mengaku memiliki dendam terhadap kucing itu.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Apa arti kata kucing? Kucing adalah ungkapan rasa cinta
-
Siapa korban kucing tersebut? Dmitry Ukhin, 55 tahun, diketahui pada 22 November mencari kucing kesayangannya, Styopka, yang biasa berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah.
-
Kapan kucing pertama kali dijinakkan? Kucing domestik mulai terpisah dari pendahulunya, yaitu kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica) sekitar 10.000 tahun yang lalu, menurut studi DNA yang dilakukan oleh Carlos Driscoll.
-
Dimana kucing pertama kali dijinakkan? Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa domestikasi kucing dimulai di wilayah Bulan Sabit Subur di sekitar Timur Tengah (pada zaman Neolitikum) dan kemudian dilakukan secara lebih cepat di Mesir Kuno (pada zaman Klasik).
"Sumo terkenal atas jasa-jasanya. Waktu mundur dari Surabaya dia menjatuhkan tiga pesawat terbang Belanda dengan 12,7 mm dan 2 cm anti aircraft gun-nya," tulis Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan diterbitkan Pustaka Sinar Harapan.
Di halaman 20 buku tersebut, Soemitro menuliskan kesannya soal Sumo. Menurut Sumitro, Sumo kebal peluru. Kemana-mana dia membawa keris.
Tahun 1965, Sumo berpangkat Letnan. Dia menjadi pengawal pribadi Brigjen Soemitro yang menjabat Panglima di Kalimantan.
Soemitro mengingat Letnan Sumo sangat setia. Saat itu di Kalimantan Soemitro sering bersitegang dengan tokoh-tokoh PKI. Termasuk beberapa perwira TNI beraliran kiri.
"Ia melihat saya marah langsung mengambil jeep. Entah punya siapa. Dia pasang M-23 di atas jeep itu lalu keliling kota memperlihatkan senjata yang dia miliki kepada umum. Itu saya tahu setelah dia menjemput saya," kata Soemitro.
Walau Letnan Sumo setia dan jauh lebih tua, hampir seumur ayah Soemitro, namun jenderal berperawakan tambun ini kasar pada pengawalnya. Soemitro kerap marah-marah dan membentak Letnan Sumo dengan bahasa Jawa ngoko atau rendah.
Nah, Jenderal Soemitro ini sering bersemedi di Trowulan. Di sana dia mendengar bisikan dalam Bahasa Jawa. Kata-kata itu bersifat menegur. "Wis waktune kowe ngajeni wong tuo iku."
Artinya kira-kira sudah saatnya kamu menghormati orang tua itu. Soemitro merasa disindir. Dia sadar Letnan Sumo punya banyak jasa. Bahkan ayah Soemitro pun pernah menitipkan putranya pada Letnan Sumo.
"Muncul kenangan dulu waktu saya akan berangkat ke Kalimantan Timur, Pak Sumo dipanggil oleh ayah saya dan ayah saya bicara padanya. 'Aku titipkan anakku padamu. Anggaplah dia sebagai anakmu sendiri'. Kalimat itu terpateri di kepala saya."
Maka sejak hari itu Soemitro tak galak lagi. Dia memakai Bahasa Jawa tinggi kalau berbicara dengan Letnan Sumo.
"Sejak itu pula saya tak pernah memarahinya. Saya hormat kepadanya," beber Soemitro.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kucing tersebut diduga juga menerkam burung merpati peliharaannya.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaMisi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaFoto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaTiga orang perempuan muda berstatus mahasiswi di Padang mencekoki kucing dengan minuman keras jenis soju di kos-kosan.
Baca Selengkapnya