Dandim Banyumas usulkan renovasi rumah Sadinem secara sengkuyung
Merdeka.com - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0701/Banyumas Letnan Kolonel Infanteri Erwin Ekagita Yuana mengusulkan renovasi rumah Sadinem Wartem (80), perempuan lanjut usia yang merawat dua anaknya yang depresi. Renovasi rumah itu akan dilakukan secara 'sengkuyung'.
"Kebetulan saya ikut di grup WA (Whatsapp) 'Forum Peduli Banyumas' dan ada yang unggah foto (rumah Sadinem). Kemudian, saya perintahkan Danramil saya (Komandan Komando Rayon Militer Cilongok) untuk survei, cek, dan koordinasi dengan aparat setempat," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/9).
Kendati antusiasme anggota grup Forum Peduli Banyumas terhadap keluarga Sadinem terlihat tinggi, dia mengaku belum melihat adanya pihak yang mengoordinasikan.
-
Kenapa rumah Egy dibilang sederhana? Sangat Sederhana Meski bukan dari kalangan artis, rumahnya di Medan tidak terkesan mewah dan justru sangat sederhana.
-
Kenapa rumah Azizah Salsha dianggap sederhana? Dengan demikian, inilah sekilas gambaran rumah Azizah Salsha yang ternyata sangat sederhana, mengingat statusnya sebagai keluarga anggota DPR.
-
Kenapa tempat tinggal Samudi sangat memprihatinkan? Ia pun hanya bisa pasrah dan berbuat sebisanya untuk menyambung hidup.
-
Bagaimana rumah Bapak Amin? Rumahnya didominasi warna putih dan cokelat. Sebagian besar bahan bangunannya terbuat dari kayu jati dengan kualitas terbaik.
-
Kenapa rumah Farida Nurhan di Lumajang terlihat sederhana? Tempat tinggal di kota asalnya terlihat sederhana dan tak begitu besar. Tempat tinggal ini sudah tidak ditinggali lagi sejak ibu Omay meninggal dunia.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
Oleh karena itu, dia memerintahkan Danramil Cilongok Kapten CZI Waris untuk membentuk kepanitiaan terkait dengan rencana pemugaran rumah Sadinem sehingga jika ada bantuan yang mengalir, bisa tercatat dan terkoordinasikan.
"Kemudian, saya perintahkan untuk membuat RAB-nya (rencana anggaran biaya) terkait dengan kebutuhan material supaya bantuannya fokus, tidak tumpang-tindih, kan ada yang mau menyumbang dalam bentuk material atau uang. Jangan sampai material ini menumpuk," katanya.
Menurut dia, kebutuhan material tersebut sudah disampaikan dalam grup Forum Peduli Banyumas termasuk siapa saja yang telah komitmen untuk memberikan bantuan. Dengan demikian, kata dia, donatur akan lebih fokus pada kekurangannya sehingga kebutuhan material itu yang akan disumbang.
Lebih lanjut, Dandim mengatakan bahwa berdasarkan penaksiran, anggaran yang dibutuhkan untuk memugar rumah Sadinem sekitar Rp 15 juta.
"Sebenarnya, kalau perorangan atau pemda (pemerintah daerah) bisa dana sebesar itu, tetapi saya melalui forum itu mengajak untuk 'sengkuyung', bersama-sama. Mungkin bagi pengusaha, duit sebesar itu tidak seberapa, tetapi yang kita inginkan adalah semangat kebersamaan," katanya.
Dari segi nominal, dia mengakui bahwa kebutuhan anggaran untuk memugar rumah Sadinem tidak terlalu besar. Akan tetapi, jika suatu kegiatan sudah biasa dilakukan dengan 'sengkuyung' atau semangat kebersamaan, kata dia, suatu saat kalau di Banyumas terjadi permasalahan yang lebih besar dapat diselesaikan bersama-sama pula.
Ia mengatakan bahwa pemugaran terhadap rumah Sadinem merupakan momentum bagi semua orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan secara bersama-sama. "Kalau ini bisa dilakukan secara bersama-sama, suatu saat jika ada permasalahan lain, kita bisa laksanakan model seperti ini (sengkuyung)," katanya.
Terkait dengan pemugaran rumah Sadinem, dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut mulai Senin (14/9). Menyinggung soal penanganan terhadap dua anak Sadinem yang mengalami depresi, Dandim mengharapkan adanya keterlibatan dinas terkait untuk menanganinya.
"Ini momentum yang tepat, permasalahan tersebut kita keroyok bersama, kita selesaikan bersama. Mungkin saya inisiatif dibedah rumah, mungkin yang lain inisiatif terkait penanganan dua anak Sadinem," tegasnya.
Seperti diwartakan, seorang perempuan lanjut usia, Sadinem Wartem (80) terpaksa merawat dua anaknya yang mengalami depresi, Sailah (50) dan Narwan (40), dengan mengandalkan uang hasil berjualan kayu bakar dan bantuan dari tetangga.
Kedua anak Sadinem mengalami depresi sejak 10 tahun silam yang diduga akibat tekanan batin setelah mereka bercerai dengan pasangan masing-masing. Sadinem dan anak-anaknya tercatat sebagai warga Grumbul Rata RT 01 RW 08, Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Mereka tinggal di rumah berukuran 4 x 5 meter yang dibuat dari bilik bambu dengan lantai tanah dan kondisinya hampir roboh. Rumah itu dibangun di atas tanah milik tetangga yang telah diikhlaskan oleh pemiliknya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR melihat anggaran yang diajukan Komnas HAM sangat kecil, dibandingkan pengajuan anggaran pembangunan satu kantor Polsek yaitu Rp50 Miliar
Baca SelengkapnyaAzwar Anas menuturkan tanah dan bangunan rumah menteri di IKN lebih kecil dibandingkan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah dinas untuk Menteri PUPR sudah selesai dengan fasilitas standar, seperti kamar tidur, dapur, ruang tamu dan ruang rapat.
Baca SelengkapnyaWulan berusaha keras untuk mendapatkan haknya dalam menagih pembayaran renovasi rumah yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya menghentikan renovasi gedung, dan mengalihkan anggaran untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaProgram itu diterapkan untuk masyarakat yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rumah para menteri di IKN lebih kecil ketimbang rumah menteri di Widya Chandra Jakarta.
Baca Selengkapnyarumah miliknya sudah jadi dibangun dan rumah tersebut tidak mewah.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Pastikan Infrastruktur Penting di Sumedang dalam Kondisi Baik Pascagempa
Baca SelengkapnyaRumah bergaya minimalis makin banyak digemari masyarakat karena terlihat simpel dan elegan.
Baca SelengkapnyaTunjangan itu akan masuk dalam komponen gaji tiap bulan semua anggota.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca Selengkapnya