Dandim Gresik duga pelaku penyanderaan siswi SD stres
Merdeka.com - Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik, Jawa Timur, Letkol Awang Pramila Loviantara menduga pelaku penyanderaan siswa SD yang dilakukan di depan Kantor Kodim, mengalami stres. Hal ini karena pelaku tiba-tiba berteriak meminta ketemu jajaran kodim.
"Awalnya ada orang tak dikenal teriak-teriak di depan Kantor Kodim Jalan RA Kartini Gresik untuk meminta ketemu jajaran kodim, termasuk saya, kemudian secara tiba-tiba melakukan penyanderaan kepada siswa yang bersekolah di SD Negeri 2 Tlogopatut," ungkap Awang di Gresik, seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/12).
Awang yang sempat berbicara dengan pelaku mengaku alasan pelaku bertemu jajaran kodim, karena merasa terancam dan dikejar seseorang yang ingin membunuh pelaku. Namun, belum sempat menjelaskan secara rinci masalahnya, pelaku meminta di antar ke pelabuhan serta meminjam telepon genggam untuk menghubungi keluarga pelaku yang berada di Malang.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
Usai dituruti permintaannya, pelaku tetap tidak mau melepaskan sandera, dan meminta agar dipinjamkan mobil patroli. "Saat bernegosiasi dengan pelaku, saya juga menghubungi Tim Buser Polres Gresik agar membuntuti pelaku saat hendak keluar kantor Kodim," tuturnya.
Dalam perjalanan menuju pelabuhan, sejumlah Tim Buser yang membuntuti pelaku terus melakukan pengawasan terhadap mobil yang ditumpangi pelaku.
"Dan saat pelaku lengah dalam perjalanan, petugas kami langsung menarik sandera dan membawa keluar dari mobil, dan itu terjadi saat berada di lampu merah kawasan Jalan Veteran," ujarnya.
Usai sandera ditarik keluar mobil, tim Buser Polres Gresik melakukan tembakan ke arah mobil, dan mengenai pelaku hingga tewas di lokasi kejadian.
Sementara korban penyanderaan yang bernama Syahriani Putri Agustin Kelas 4 A SDN 2 Tlogopatut berhasil diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit Semen Gresik untuk mendapat perawatan. "Untuk korban hanya luka sedikit di bagian dada, dan mengalami depresi akibat peristiwa itu," tukasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria pengemudi mobil Alphard mengancam warga dengan pisau.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaKorban membutuhkan pendampingan psikologi karena ada kecenderungan perilaku menarik diri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaPenanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca Selengkapnya