Danrem Tadulako yang baru diminta segera tangkap teroris Santoso
Merdeka.com - Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa menerima jabatan sebagai Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako yang berkedudukan di Palu, Sulawesi Tengah, menggantikan Kolonel Inf Syaiful Anwar yang gugur bersama 12 prajurit TNI lainnya di tengah operasi Tinombala di Poso, Sulawesi tengah.
Prajurit TNI asal Ternate berlatar belakang Kopassus itu menerima jabatan dalam upacara sertijab di ruang kehormatan Wirabuana, markas Kodam VII/Wirabuana, Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (13/4) dipimpin Panglima Kodam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti yang dihadiri sejumlah perwira lainnya.
Dalam upacara ini, istri Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa juga menerima jabatan sebagai ketua Persit Kartika Chandara Kirana Korcab 132 Tadulako.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa tugas utama TNI? Tugas pokok TNI dibagi 2(dua) yaitu: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang.
-
Apa kewajiban utama TNI? Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, yaitu mempertahankan kedaulatan. Sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagipula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh.
-
Siapa yang mengeroyok Sersan Heru Santosa? Dalam keributan itu, Sersan Heru Santosa dikeroyok Dicky dan teman-temannya dan ditusuk menggunakan sebilah belati.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
Agus menuturkan, setelah Saleh Mustafa menjabat Danrem, otomatis juga menjadi wakil komandan operasi Tinombala untuk mengejar jaringan teroris Santoso yang dikomandoi Polda Sulawesi Tengah. Tapi khusus dalam garis TNI, Danrem ini komandan operasinya.
Dijelaskan, melihat pentingnya tugas Danrem maka jabatan itu harus segera diisi menyusul gugurnya Syaiful Anwar, 12 Maret 2016 lalu dalam kecelakaan helikopter.
"Segera beradaptasi, kenali masalah, segera bantu Polri intensifkan operasi untuk segera dapatkan Santoso dan pengikutnya. Itu targetnya," ungkap Agus.
Ditambahkan, selama operasi pengejaran Santoso, antara lain kendala yang dihadapi adalah perbedaan doktrin operasi antara TNI dan Kepolisian dalam penegakan hukum, sehingga membutuhkan penyesuaiaan. Ada keterbatasan aspek regulasi, sehingga TNI kerahkan kemampuannya terbatas sesuai dalam aturan operasi penegakan hukum.
Kendala lainnya adalah faktor medan operasi, kemudian karena masih banyaknya dukungan masyarakat sekitar terhadap teroris Santoso dan pengikutnya.
"Masih adanya dukungan masyarakat ini membuat kita prihatin. Kok masih ada yang mau dukung dan menyembunyikan Santoso," beber Agus.
Agus juga berharap ke depannya tidak ada lagi insiden kecelakaan dalam perburuan teroris Santoso.
"Selama operasi ini, ada dua kecelakaan yakni truk dan helikopter. Itu musibah. Kita evaluasi kenapa bisa terjadi. Jangan sampai terjadi lagi," terang Agus.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaTerduga teroris berinisial M ditangkap di Stasiun Solo Balapan sekitar pukul 19.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini mencoret nama TNI AD di masyarakat. Untuk itu pelaku harus ditindak berat.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI memastikan pihaknya, sesuai arahan Panglima Yudo Margono, akan terus memberantas korupsi di institusi.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres dan 2 anggota TNI menjual ponsel korban usai aniaya hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya