Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dapat data nasabah dari China, 63 WN Taiwan peras pengusaha

Dapat data nasabah dari China, 63 WN Taiwan peras pengusaha Ilustrasi. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - 63 Warga Negara Taiwan dan 1 Warga Indonesia diamankan oleh jajaran Resmob Polda Metro Jaya. Para pelaku diamankan karena diduga komplotan penipu online internasional.

Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Prabowo Prabowo Argo Yuwono mengatakan, para pelaku diamankan di tujuh lokasi yang berbeda.

"Lokasi pertama di Jalan Manyar 4, yang merupakan tempat kerja mereka. Lokasi kedua di Jalan Manyar 7, di Hotel 88 Mangga Besar, di Kemang, di Apartemen Beat Western, di Jalan Camar Elok V No 20, dan di salah satu dealer mobil di Jakarta Utara," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/3).

Argo membeberkan, dari lokasi pertama diamankan 32 orang terdiri 27 pria, dan 5 wanita. Sementara lokasi kedua diamankan 4 orang terdiri 2 pria, dan 2 wanita. Lokasi ketiga 20 orang terdiri 16 pria dan 4 wanita. Lokasi kelima 3 orang dari 2 pria dan 1 wanita, lokasi keenam 4 orang dari 2 pria dan 2 wanita.

"Lokasi keempat tidak ada apa-apa alias kosong. Sementara lokasi ketujuh ini ada WNI-nya yang bertugas sebagai mengantar dan menjemput para pelaku," katanya.

Argo menjelaskan, modus para pelaku adalah seolah-olah sebagai penegak hukum di Taiwan. Lalu mereka menghubungi dan memeras korban, ada yang pengusaha.

"Mereka dapat data-data nasabah dari China dan Taiwan. Lalu berpura-pura sebagai polisi, jaksa, maupun petugas bank. Lalu mereka (pelaku) mengancam kalau korban tengah diselidiki kasus pidana, karena ketakutan korban diperas sejumlah uang," ujar Argo.

Atas hasil penggerebekan tersebut, pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti antara lain passport Taiwan, laptop, dokumen berbahasa China, HP, dan uang tunai Rp 25 juta juga uang Yuan pecahan 100 sebanyak 46 lembar.

"Kita melakukan joint investigasi dengan kepolisian Taiwan untuk ungkap semua jaringan ini, dan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk proses hukumnya selanjutnya hingga proses deportasi," pungkasnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Sita Uang Rp13,8 Miliar dari Kasus Judol yang Dikendalikan WNA Asal China
Polri Sita Uang Rp13,8 Miliar dari Kasus Judol yang Dikendalikan WNA Asal China

Polri juga akan melacak aset-aset lain yang masih tersebar di berbagai akun yang terhubung dengan pelaku judol.

Baca Selengkapnya
Polisi Sita Mobil Mewah Maserati Granturismo hingga Ferrari dari Otak Penipuan Freelance Like dan Subscribe
Polisi Sita Mobil Mewah Maserati Granturismo hingga Ferrari dari Otak Penipuan Freelance Like dan Subscribe

Aset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Bandar Judi Online sampai ke Taiwan
Polisi Buru Bandar Judi Online sampai ke Taiwan

pihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.

Baca Selengkapnya
Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah, Sudah Mencuri di 25 Toko
Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah, Sudah Mencuri di 25 Toko

Polisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah,

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Judi Online Senilai Rp685 Miliar, Dikendalikan dari China
Polisi Bongkar Judi Online Senilai Rp685 Miliar, Dikendalikan dari China

Pengungkapan itu dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya
47 Rekening Milik 15 Tersangka Judi Online Seret Pegawai Komdigi Bakal Diblokir!
47 Rekening Milik 15 Tersangka Judi Online Seret Pegawai Komdigi Bakal Diblokir!

Hingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dari kasus Judol dimana 12 orang pegawai Komdigi terlibat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya