Dapat data nasabah dari China, 63 WN Taiwan peras pengusaha
Merdeka.com - 63 Warga Negara Taiwan dan 1 Warga Indonesia diamankan oleh jajaran Resmob Polda Metro Jaya. Para pelaku diamankan karena diduga komplotan penipu online internasional.
Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Prabowo Prabowo Argo Yuwono mengatakan, para pelaku diamankan di tujuh lokasi yang berbeda.
"Lokasi pertama di Jalan Manyar 4, yang merupakan tempat kerja mereka. Lokasi kedua di Jalan Manyar 7, di Hotel 88 Mangga Besar, di Kemang, di Apartemen Beat Western, di Jalan Camar Elok V No 20, dan di salah satu dealer mobil di Jakarta Utara," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/3).
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang ditemukan FBI di HP pelaku? Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Argo membeberkan, dari lokasi pertama diamankan 32 orang terdiri 27 pria, dan 5 wanita. Sementara lokasi kedua diamankan 4 orang terdiri 2 pria, dan 2 wanita. Lokasi ketiga 20 orang terdiri 16 pria dan 4 wanita. Lokasi kelima 3 orang dari 2 pria dan 1 wanita, lokasi keenam 4 orang dari 2 pria dan 2 wanita.
"Lokasi keempat tidak ada apa-apa alias kosong. Sementara lokasi ketujuh ini ada WNI-nya yang bertugas sebagai mengantar dan menjemput para pelaku," katanya.
Argo menjelaskan, modus para pelaku adalah seolah-olah sebagai penegak hukum di Taiwan. Lalu mereka menghubungi dan memeras korban, ada yang pengusaha.
"Mereka dapat data-data nasabah dari China dan Taiwan. Lalu berpura-pura sebagai polisi, jaksa, maupun petugas bank. Lalu mereka (pelaku) mengancam kalau korban tengah diselidiki kasus pidana, karena ketakutan korban diperas sejumlah uang," ujar Argo.
Atas hasil penggerebekan tersebut, pihak kepolisian menyita beberapa barang bukti antara lain passport Taiwan, laptop, dokumen berbahasa China, HP, dan uang tunai Rp 25 juta juga uang Yuan pecahan 100 sebanyak 46 lembar.
"Kita melakukan joint investigasi dengan kepolisian Taiwan untuk ungkap semua jaringan ini, dan berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk proses hukumnya selanjutnya hingga proses deportasi," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri juga akan melacak aset-aset lain yang masih tersebar di berbagai akun yang terhubung dengan pelaku judol.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca Selengkapnyapihaknya akan berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk mengejar bandar-bandar judi.
Baca SelengkapnyaPolisi Hong Kong Tangkap 6 WNI Komplotan Perampok Jam Tangan Mewah,
Baca SelengkapnyaPengungkapan itu dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dari kasus Judol dimana 12 orang pegawai Komdigi terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca Selengkapnya