Dapat iming-iming harta karun di gentong ajaib, pria Ponorogo ternyata ditipu
Merdeka.com - Sempat bimbang selama 16 bulan dengan iming-iming harta karun yang berada dalam gentong ajaib, pria bernama Muhamad Sabil, warga Desa Kepuh Rubuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo dibohongi oleh tetangganya.
Siswoyo, 40, warga Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Keniten, Kecamatan Ponorogo mendalangi berita bohong berdasarkan mimpi mengenai gentong ajaib dan harta karun. Hingga akhirnya Sabil berangkat untuk berburu harta karun.
Nasib menyedihkan menimpa Muhamad Sabil. Penantian Sabil selama berbulan-bulan untuk mendapatkan harta karun dengan nilai tak terhingga ternyata hanya isapan jempol belaka. Bukan harta bernilai yang ia dapatkan di dalam gentong yang disimpannya, tetapi hanya uang mainan yang tak berharga.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa modus penipuan menjelang Idul Adha? Para nasabah BSI diminta untuk waspada terhadap modus kejahatan yang berkedok informasi perubahan tarif antar-bank yang diinformasikan melalui pesan WhatsApp pribadi.
Kasubbag Humas Polres Ponorogo, AKP Sudarmanto, mengatakan penipuan bermodus gentong ajaib itu berawal saat korban didatangi pelaku pada November 2016 silam. Siswoyo meminta tolong kepada Sabil untuk membuka harta karun di dalam gentong.
Nantinya, kalau mendapatkan harta karun dari gentong itu akan dibagi dua. Namun, untuk mendapatkan harta karun di gentong itu pun tidak mudah. Korban diminta untuk melakukan puasa selama 21 hari dan rajin salat di Masjid Tegalsari.
"Selain diminta untuk rajin beribadah. Korban juga dimintai uang untuk membayar mahar senilai Rp 500.000 hingga Rp 2 juta setiap kali melakukan ritual," terang Sudarmanto kepada Liputan6, Rabu, 14 Maret 2018.
Tak sengaja ketahuanKorban telah melakukan ritual itu berbulan-bulan dan tidak tahu bahwa ritual itu hanya bohongan belaka. Hingga akhirnya kebohongan itu terkuak pada Senin, 12 Maret 2018, siang.
Saat itu, anak korban hendak melaksanakan salat Zuhur dan tidak sengaja menarik sajadah yang diletakkan di atas gentong ajaib itu. Hingga akhirnya penutup gentong itu terbuka dan korban melihat gentong tersebut hanya berisi uang palsu dan uang mainan belaka.
Berdasarkan pengakuan korban, kata Sudarmanto, selama ini korban sudah menyetor uang sejumlah Rp 12 juta. Merasa dibohongi, korban kemudian melaporkan hal itu ke polsek setempat. Tak lama kemudian, polisi menangkap pelaku di rumahnya.
Barang bukti yang disita petugas yaitu dua gentong, kain jarit, jubah putih, uang mainan dengan nilai seratus ribu, lima puluh ribu, dua puluh ribu, sepuluh ribu, dan lima ribuan.
Untuk itu, sebaiknya kita juga harus berpikir jernih dan rasional agar tidak tertipu dengan isapan jempol semacam ini. Modus penipuan seperti ini sudah banyak sekali terjadi.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaBulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaPelaku mencuri kotak amal masjid saat jemaah sedang salat magrib.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang sayur di Kabupaten Kerinci, Sayem (62) menjadi korban kejahatan hipnotis. Uang Rp60 juta dan puluhan gram emas miliknya raib.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Ali Alatas (42) dan Kodratullah (38) ditangkap dan ditahan di rutan Polsek Jelutung.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca Selengkapnya