Dapat Laporan Polisi Represif Tangani Demo, Jokowi Akan Langsung Telepon Kapolri
Merdeka.com - Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di DPR dan berbagai daerah di Indonesia. Tuntutan mereka, pemerintah dan DPR membatalkan revisi UU KPK yang sudah disahkan dan membatalkan pengesahan RUU KUHP.
Aksi mahasiswa di berbagai daerah berakhir ricuh. Bentrokan mahasiswa dan pelajar dengan polisi tak terhindarkan di daerah-daerah. Korban berjatuhan. Fasilitas publik rusak. Bahkan ada beberapa fasilitas umum yang dibakar.
Mahasiswa menyesalkan aksi represif polisi dalam menangani demonstran yang hendak menyuarakan hak demokrasinya. Pendekatan kekerasan yang dilakukan polisi dikritik. Termasuk oleh kalangan jurnalis yang dihalangi dalam menjalankan kerja jurnalistiknya.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
Presiden Joko Widodo mengaku mendapat laporan mengenai itu. "Tadi kami dapat masukan mengenai itu, saya akan telpon langsung kapolri," ungkap Presiden Jokowi usai bertemu tokoh agama di Istana Negara, Kamis (26/9).
Kepala Negara menitipkan pesan pada personel kepolisian dan aparat keamanan yang menjaga aksi demontrasi masyarakat. Polisi harus mengedepankan aspek kemanusiaan.
"Dalam menangani setiap demokrasi itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak represif tapi terukur," katanya.
Namun Jokowi tidak menampik jika tindakan tegas perlu diambil jika massa sudah tidak terkendali. "Tapi kalau sudah anarkis memang harus tindakan tegas," katanya.
Ombudsman RI juga menyoroti aksi represif anggota kepolisian dalam menangani aksi demo. Sebagai alat negara yang dilengkapi dengan kemampuan khusus, pasukan yang terlatih serta rantai komando harus mampu meniadakan kekerasan yang seharusnya bisa dihindari sehingga tidak memicu emosi publik bahkan akan menggelar aksi untuk beberapa hari kedepan di wilayahnya masing-masing.
Anggota Ombudsman, Ninik Rahayu mengingatkan polisi, dalam penanganan aksi unjuk rasa Polri pasti memiliki perencanaan yang dilengkapi dengan informasi dari intelijen. Sehingga mampu untuk mempersiapkan jumlah personel sekaligus cara bertindak untuk menghadapi massa aksi.
Ninik menambahkan, upaya persuasif untuk mencegah meluasnya unjuk rasa hendaknya lebih dikedepankan. "Fungsi Intelijen dan Keamanan Polri memiliki peran tersebut, karena dapat melakukan penggalangan dan pengamanan agar unjuk rasa berjalan tertib. Sehingga tidak perlu memerlukan tindakan dalam rangka penegakan hukum” tambah Ninik.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyayangkan aksi demonstrasi mahasiswa berujung tindakan anarkis. Dia mengatakan polisi sebetulnya juga tidak ingin bertindak anarkis kepada massa aksi.
"Kalau terjadi anarkis sebenarnya kita semua enggak menginginkan. Sama polisi juga tidak menginginkan, betul-betul tidak menginginkan, siapa sih yang mau ada korban?" ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/9).
Menurutnya, kelelahan merupakan salah satu penyebab aparat akhirnya bertindak represif terhadap massa aksi. Untuk itu, Moeldoko meminta agar para mahasiswa tak memaksa menggelar aksi demo hingga malam hari.
"Itu batas kelelahan itu muncul, jengkel muncul, marah muncul, akhirnya uncontrol. Begitu uncontrol, aparatnya juga kadang-kadang uncontrol, sama-sama lelah," jelasnya.
Mantan Panglima TNI itu meminta para aparat kepolisian bertindak profesional dan proporsional dalam menghadapi demonstran, seperti intruksi Presiden Jokowi. Di sisi lain, Moeldoko mengingatkan massa aksi agar tak melakukan tindakan anarkis saat melakukan demonstrasi.
"Kalau sepanjang demo menyuarakan oke, kita gak ada masalah. Tapi jangan sampe demo itu memunculkan, satu tindakan anarkis yang merugikan semuanya, memunculkan rasa takut bagi semuanya, mengganggu publik," tutur Moeldoko.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi peringatan tegas kepada Kepolisian Republik Indonesia pada Hari Bhayangkara ke-78.
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPolri merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Bhayangkara di Lapangan Monas, Jakarta pada Senin, 1 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ingatkan tegas para jaksa, termasuk Polri dan KPK, agar tidak ada lagi anggotanya mempermainkan hukum.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai evaluasi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca Selengkapnya