Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari Bung Karno hingga Jenderal Soedirman 'abadi' di luar negeri

Dari Bung Karno hingga Jenderal Soedirman 'abadi' di luar negeri TB Simatupang. ©wordress.com

Merdeka.com - Sebagai negara besar, Indonesia kaya akan sejarah perjuangan. Seperti diketahui, kurang lebih tiga setengah abad Indonesia diduduki oleh bangsa asing.

Mulai dari Portugis, Belanda, hingga Jepang, pernah menduduki negeri yang kaya akan sumber daya alam ini. Kemerdekaan yang diraih pada 1945 pun tak diraih dengan mudah atau dari hasil pemberian negara penjajah.

Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan gigih para pahlawan bangsa. Karenanya, tak heran Indonesia memiliki segudang pahlawan.

Rupanya, para pahlawan yang jasanya amat besar itu tak cuma dihargai oleh bangsanya sendiri. Di sejumlah negara di luar negeri, sosok mereka amat dihormati layaknya pahlawan negara itu sendiri. Bahkan, nama mereka banyak dijadikan nama tempat dan jalan di negara-negara itu.

Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber;

Jenderal Soedirman

Di Jepang, sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman ternyata amat dihormati oleh masyarakat negeri sakura. Bahkan, di depan Kementerian Pertahanan Tokyo, dibangun pantung sang jenderal besar.Patung Jenderal Sudirman itu terbuat dari perunggu dengan tinggi sekitar 4 meter di halaman Kementerian Pertahanan Jepang. Patung Jenderal Soedirman merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang.Pada tanggal 17 Agustus kemarin ada upacara kecil di sana. Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia melakukan upacara peletakkan karangan bunga di depan patung Jenderal Sudirman.Jenderal Sudirman dinilai sebagai figur penting dalam sejarah Indonesia, sekaligus dalam sejarah Indonesia-Jepang. Melalui Tentara PETA yang dibentuk Jepang pada masa pendudukan, kontak antara bala tentara Jepang dengan Jenderal Sudirman terjadi. "Jenderal Sudirman menjadi salah satu simbol penting dalam hubungan kedua negara," kata Fujii Gemki, Ketua Panitia Pelaksana upacara ini.

Bung Karno

Sosok Presiden RI pertama, Soekarno sangat dihargai di luar negeri. Di Mesir, nama Bung Karno bahkan diabadikan sebagai nama jalan. Pengabadian nama Soekarno itu dilakukan oleh Presiden Mesir Gammal Abdul Nasser.Tak cuma di Mesir, nama Bung Karno juga dijadikan nama jalan di Maroko. Pengabadian nama Soekarno menjadi nama jalan dilakukan saat sang proklamator berkunjung ke Maroko pada 1960.Hal serupa juga dilakukan Pakistan. Pengabadian nama Bung Karno di Pakistan dilakukan berkat jasa Soekarno mengirim tentara Indonesia untuk menjaga wilayah perbatasan Pakistan-India pada 1965.Nama Bung Karno diabadikan menjadi nama tempat yakni 'Soekarno Square Khyber Bazar' di Pheswar, dan 'Soekarno Bazar' di Lahore.Di Rusia nama Bung Karno dijadikan nama masjid yakni Masjid Biru Soekarno. Di Kuba, nama Soekarno diabadikan sebagai gambar perangko resmi negara tersebut.

Bung Hatta

Nama Soekarno tak pernah bisa dilepaskan dari nama Moh Hatta. Keduanya merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia.Bung Hatta sempat mengenyam pendidikan di Belanda. Dari negeri yang menjajah Indonesia itu, bapak dari Meutia Hatta itu ikut menggalang kekuatan untuk memerdekakan Indonesia dengan para pelajar Indonesia di sana.Meski Belanda adalah negeri yang menjajah Indonesia, rupanya nama Bung Hatta diabadikan sebagai nama jalan di Kota Harlem, Belanda.

Sutan Syahrir

Sutan Syahrir merupakan Perdana Menteri pertama Indonesia. Jasanya tak sedikit bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.Seperti Bung Hatta, Syahrir juga pernah mengenyam pendidikan di Belanda. Bersama Bung Hatta, Syahrir mencoba mengalang kekuatan di negeri kincir angin untuk kemerdekaan Indonesia.Meski membuat repot dan susah Belanda, nama Sutan Syahrir ternyata diabadikan di negeri Eropa itu. Nama Syahrir dijadikan nama jalan di Kota Harlem, Belanda.

RA Kartini

Nama Raden Ajeng (RA) Kartini tak asing lagi di telinga bangsa Indonesia. RA Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.Dizaman RA Kartini, nasib kaum perempuan di tanah air begitu miris. Mereka dianggap harus berada di bawah pria dalam segala hal.Bahkan saat itu muncul ungkapan 'tugas perempuan hanya untuk melayani suami dan di dapur'. RA Kartini berjuang agar kaum perempuan di tanah air bisa setara hak-haknya dengan pria dari soal pendidikan, politik dll.Salah satu karya tulisannya yang sangat terkenal adalah 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Nama RA Kartini rupanya tak hanya dikenang di dalam negeri.Di Belanda, nama RA Kartini banyak dijadikan nama jalan di antaranya di Utrecht, Venlo, Harleem, dan Amsterdam.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan
30 Kata-kata 17 Agustus dari Tokoh Nasional, Penuh Makna dan Kobarkan Semangat Kemerdekaan

Banyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan
30 Kata-kata Mutiara Para Pahlawan Indonesia, Inspiratif dan Penuh Makna Perjuangan

Kata-kata mutiara dari para pahlawan ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi generasi muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Prabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri

Lantas, apa saja kata-kata bijak dari tokoh Sumpah Pemuda dan para pahlawan tersebut?

Baca Selengkapnya
Saat PDIP Tersanjung Anies Kutip Seruan Bung Karno agar Jangan Menyerah untuk Indonesia
Saat PDIP Tersanjung Anies Kutip Seruan Bung Karno agar Jangan Menyerah untuk Indonesia

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tersanjung Anies Baswedan mengutip ucapan Presiden pertama RI Soekarno.

Baca Selengkapnya
Ziarah Bareng Keponakan Megawati, Ini Respons Prabowo saat Disinggung Mirip Soekarno
Ziarah Bareng Keponakan Megawati, Ini Respons Prabowo saat Disinggung Mirip Soekarno

Prabowo didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga cucu Bung Karno, Didi Mahardika Soekarno.

Baca Selengkapnya
5 Museum Tokoh Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga
5 Museum Tokoh Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

Banyak museum yang menyimpan benda-benda unik dan bersejarah.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi
Sudirman Said Puji Megawati: Pencari Bakat yang Baik dan Negarawan Penjaga Konstitusi

Sudirman Said memuji Megawati sebagai seorang pencari bakat dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Hasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!
Hasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!

Hasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!

Baca Selengkapnya
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Proklamator dan Pahlawan
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Proklamator dan Pahlawan

Prabowo bersama rombongan berziarah ke makam Bung Karno.

Baca Selengkapnya