Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari keluarga kurang mampu, kisah 4 anak Indonesia ini bikin haru

Dari keluarga kurang mampu, kisah 4 anak Indonesia ini bikin haru Nurasih anak penjual angkringan lulusan terbaik UMY. ©2017 merdeka.com/purnomo edi

Merdeka.com - Gapai cita-citamu setinggi langit. Untuk mencapai cita-cita itu perlu perjuangan yang keras dan sungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan di bidang apapun.

Biaya atau dana sering kali menjadi hambatan. Apalagi jika terlahir dari keluarga yang ekonominya pas-pas. Namun, jangan berkecil hati. Anak-anak muda ini membuktikan dengan kerja keras dan semangat belajar yang tinggi, mereka bisa lulus dengan hasil memuaskan. Berikut contohnya:

Cerita anak tukang batu

Bripda Asrul (20) berhasil dilantik di Sekolah Polisi Negara (SPN) Makassar pada Maret. Perjuangan anak tukang batu menjadi bagian keluarga korps Bhayangkara ini tidak mudah. Dengan keterbatasan dana dari orang tuanya tidak menyurutkan semangat Asrul untuk mencapai cita-citanya sebagai polisi. Bermodal semangat dan tekun belajar Asrul berhasil lulus

Asrul adalah anak sulung dari dua bersaudara. Putra dari pasangan Syamsuar (46) dan Rusnah (44), warga BTN Batara Ugi Blok A1 No 9 Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Syamsuar ayah Asrul bekerja seorang tukang batu. Jika orderan sepi, dia ngojek atau pungut sampah, besi tua atau tembaga di jalan untuk dijual. Hingga saat ini, rasa tidak percaya ternyata bisa lulus jadi polisi masih melingkupi keluarga Asrul. Membuat Syamsuar, sang ayah tidak bisa menahan haru saat bercerita mengenai nasib baik anak sulungnya ini. "Selalu saya bilang ke Asrul, belajar dan berusaha. Ikuti saja tes, semuanya tergantung Yang di atas. Ibunya juga selalu bilang begitu ke anaknya dan ternyata benar-benar lulus. Harapan saya ke Asrul, tetap perbaiki akhlak karena kalau akhlak tidak baik, bisa rusak semua," tutur Syamsuar di tengah isak tangisnya.

Nurasih anak penjual nasi kucing

Berasal dari keluarga kurang mampu tak membuat Nurasih patah semangat mendapatkan pendidikan layak. Justru keterbatasan yang dimilikinya mampu mengantarkan Nurasih menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Nurasih menuturkan untuk membesarkan dan membiayainya beserta seorang kakaknya, ibunya yang bernama Sujeti rela untuk membanting tulang. Sejak Nurasih duduk di bangku SD, Ibu Sujeti setiap harinya membuat nasi kucing yang nantinya disetorkan ke warung angkringan tak jauh dari rumahnya. Selain kuliah, Nurasih pun menyambi bekerja di sebuah biro perjalanan di kawasan Maguwoharjo. Jika kuliah di pagi hari, Nurasih sorenya akan bekerja. Sedangkan jika kuliahnya sore hari maka Nurasih akan masuk kerja pada pagi hari. Sampai akhirnya dia bisa lulus dengan mengantongi IPK 3.94 dan masa studi selama 3 tahun 11 bulan, saat wisuda Nurasih pun berhak menggunakan selempang putih bertuliskan 'terbaik'

Anak tukang becak

Raeni seolah tak malu saat menghadari wisudanya, lulusan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan bangga dan senyum yang terus mengembang dia diantar oleh orang tuanya. Bukan dengan mobil mewah, Raeni diantar oleh bapaknya, Mugiyono menggunakan becak.

Dikutip dari situs resmi Unnes, unnes.ac.id, pada 2014 silam, ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak, yang setiap hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono, setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis. Sebagai tukang becak, diakuinya, penghasilnnya tak menentu. Sekitar Rp 10–Rp 50 ribu. Karena itu, ia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450 ribu per bulan.

Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan keunggulan dan prestasinya. Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawati terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96.

8 Kali gagal tes masuk polisi jadi lulusan terbaik

Perjuangan memang tidak akan berkhianat, hal ini yang dialami langsung oleh Bayu Arsyifa Rahmadi. Bayu adalah sosok yang pantang menyerah, buktinya? Pemuda yang menempuh pendidikan di SPN Betung, Sumatera Selatan ini berhasil mendapatkan predikat lulusan terbaik setelah gagal mencoba tes masuk 8 kali.

Selama menempuh pendidikan, putra kedua dari seorang mantan sekuriti salah satu bank swasta di Palembang itu, dipercaya menjadi komandan resimen. Hal ini lantaran terlihat jiwa kepemimpinan yang dimilikinya. Ayah Bayu, Abimanyu mengatakan, anaknya itu masuk polisi tanpa dipungut biaya, kecuali untuk keperluan fotocopy berkas saat pendaftaran. Menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil sehingga selalu ikut tes meski gagal.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dibesarkan oleh Sang Nenek, Tiga Bersaudara ini Berhasil jadi Orang Sukses, Si Bungsu Kini jadi TNI
Dibesarkan oleh Sang Nenek, Tiga Bersaudara ini Berhasil jadi Orang Sukses, Si Bungsu Kini jadi TNI

Berikut kisah tiga bersaudara yang dibesarkan oleh sang nenek dan kini jadi orang sukses.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Sukses 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana
Viral Kisah Sukses 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana

Viral Kisah Inspiratif Suksesnya 10 Bersaudara Anak Petani Sederhana

Baca Selengkapnya
7 Contoh Teks Cerita Inspiratif yang Bermuatan Pelajaran Hidup, Lengkap dengan Pesan Moralnya
7 Contoh Teks Cerita Inspiratif yang Bermuatan Pelajaran Hidup, Lengkap dengan Pesan Moralnya

Selain memiliki alur yang menarik, cerita inspiratif juga seringkali mendatangkan pelajaran hidup yang penting bagi setiap pembacanya.

Baca Selengkapnya
Aksi Anak SMP Bantu Ibunya Cari Rongsokan Usai Pulang Sekolah Ini Viral, Bikin Salut
Aksi Anak SMP Bantu Ibunya Cari Rongsokan Usai Pulang Sekolah Ini Viral, Bikin Salut

Viral anak SMP bantu ibunya cari rongsokan usai pulang sekolah, aksinya bikin salut.

Baca Selengkapnya
Novel Laskar Pelangi: Tokoh, Tema, Alur Cerita, dan Kutipannya
Novel Laskar Pelangi: Tokoh, Tema, Alur Cerita, dan Kutipannya

Laskar Pelangi adalah salah satu karya sastra Indonesia yang populer. Ditulis oleh Andrea Hirata, novel ini mengisahkan kehidupan 10 anak yang inspiratif.

Baca Selengkapnya
50 Kata-kata Mutiara Anak Yatim Paling Menyentuh Hati, Berikan Motivasi dan Harapan
50 Kata-kata Mutiara Anak Yatim Paling Menyentuh Hati, Berikan Motivasi dan Harapan

Berikut kumpulan kata-kata mutiara anak yatim paling menyentuh hati selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI
Dulu Dapat Cibiran, Pasutri Petani Ini Berhasil Didik 10 Anaknya hingga Sukses, Jadi Pekerja Tambang hingga TNI

Orang tua yang berprofesi sebagai petani ini awalnya banyak menghadapi cibiran lantaran memiliki 10 anak.

Baca Selengkapnya
Potret Satu Keluarga Komplet jadi Perwira TNI-Polri, Ayah Kopassus, Putri Polisi & Putranya Tentara
Potret Satu Keluarga Komplet jadi Perwira TNI-Polri, Ayah Kopassus, Putri Polisi & Putranya Tentara

Satu keluarga komplet menjadi perwira TNI-Polri. Ayahnya anggota Kopassus, kakak perempuan seorang Polisi, dan adik laki-lakinya tentara.

Baca Selengkapnya
Tiga Putra Suku Anak Dalam Jambi jadi Polisi, ini Sosoknya Disebut 'Polisi Rimba'
Tiga Putra Suku Anak Dalam Jambi jadi Polisi, ini Sosoknya Disebut 'Polisi Rimba'

Berikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Bintara Polri Yatim Piatu Hidup Sebatang Kara, Dapat Semangat dari Komandan
Kisah Siswa Bintara Polri Yatim Piatu Hidup Sebatang Kara, Dapat Semangat dari Komandan

Tak sedikit warganet yang memberikan semangat untuk siswa Bintara Polri satu ini.

Baca Selengkapnya
Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses
Biikin Iri, Keluarga Petani Ini Punya 10 Anak yang Sukses

Setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dan sukses menjalani hidup.

Baca Selengkapnya