Dari mana asal-muasal penamaan Gunung Salak?
Merdeka.com - Pascajatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Gunung Salak kembali menjadi buah bibir. Misteri di gunung yang membelah wilayah Bogor dan Sukabumi mulai kembali diperbincangkan.
Gunung Salak selama ini memang dikenal angker, baik oleh pendaki maupun bagi kalangan penerbang. Tak sedikit para pendaki yang tersesat, hilang dan meninggal di Gunung Salak. Begitu juga dengan dunia penerbangan, setidaknya tujuh pesawat jatuh di lereng gunung yang memiliki dua puncak ini.
Meski sering diperbincangkan, asal muasal penamaan Gunung Salak masih simpang siur hingga saat ini. Salah satu versi menyebut Gunung Salak tidak memiliki hubungan dengan buah salak. Gunung Salak dalam versi ini diambil dari bahasa sansekerta 'Salaka' yang berarti perak. Maka Gunung Salak bermakna 'Gunung Perak'.
-
Dimana gunung suci di Hindu? Mitologi Hindu, misalnya, menyebut Gunung Meru adalah gunung suci dengan lima puncak yang berdiri di tengah alam semesta.
-
Apa yang ditemukan di makam raja di Sinauli? Tim arkeolog dari Survei Arkeologi India (ASI) menemukan kereta perang, pedang, dan helm berusia 4.000 tahun menggali di makam raja di Sinauli, negara bagian Uttar Pradesh.
-
Apa yang ada di petilasan? Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Apa saja yang ditemukan di Bukit Pertapaan? Pernah ditemukan Prasasti Subhasita (1120 Saka) yang mengisahkan tentang pemujaan Sanghyang ri Subhasita oleh Kaki ri Subhasita di sekitar Candi Pertapan. Prasasti tersebut dikeluarkan masa kekuasaan Raja Kertajaya dari Kediri.
-
Siapa yang bertapa di gunung? Banyak pula yang menjadi pertapa atau asketis yang meninggalkan kehidupan duniawi dan mengabdikan diri kepada Tuhan.
Versi lain menyebut di lereng gunung tersebut pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Salakanagara pada abad IV dan V Masehi. Nama Gunung Salak pun diduga berasal dari kata depan kerajaan tersebut.
Menurut sumber sejarah, kerajaan Salakanagara dipimpin oleh seorang raja dengan gelar Raja Dewawarman I-VIII. Terungkapnya kerajaan Salakanagara bermula dari penemuan tulisan Raja Cirebon yang berkuasa tahun 1617 Wangsakerta, yang ditemukan pada abad ke-19 Masehi. Dari sinilah kemudian diketahui, jika kerajaan Hindu pertama di Pasundan bukan Tarumanagara, tapi Salakanagara. Namun versi ini pun belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Versi lain dan yang beredar di warga di lereng gunung tersebut adalah adanya buah salak raksasa. Konon, penamaan Gunung Salak berasal dari penemuan buah salak besar.
"Kata orang tua dulu begitu, katanya ada salak besar di sana, makanya dikasih nama Gunung Salak," ujar warga Cidahu, Sukabumi, Husni kepada merdeka.com.
Belum jelas soal penamaan dan hubungan gunung yang sering terjadi kecelakaan pesawat terbang ini. Namun di gunung tersebut terdapat banyak sekali petilasan atau tempat bersemedi para raja dan pengikutnya.
Petilasan suci itu tersebar di berbagai titik. Seperti petilasan milik raja Pajajaran, Prabu Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi di kaki Gunung Salak di daerah Bogor dengan total mencapai puluhan lokasi.
Lalu mengapa gunung yang sering diselimuti kabut itu disebut Gunung Salak? (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik pesona alamnya, Gunung Salak menyimpan sejumlah kisah mistis yang menghantui para pengunjungnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca SelengkapnyaBeberapa situs dari era megalitikum ditemukan di sini. Kebudayaan seperti apa yang pernah hidup di sini ribuan tahun lalu?
Baca SelengkapnyaJejak masa lalu Gunung Pulosari menyimpan sejumlah misteri, mulai dari pusat pendidikan sampai pusat berdirinya kerajaan tertua di nusantara.
Baca SelengkapnyaBerwisata di Gunung Pulosari seolah menyibak keindahan Pandeglang yang belum terjamah banyak masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaMeski sering dijadikan sebagai lokasi untuk mendaki, ternyata Gunung Burangrang menyimpan kisah misterius yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaMenhir-menhir itu merupakan mahakarya kesenian leluhir orang Minangkabau yang diperkirakan hidup di tahun 1550 sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca Selengkapnya