Dari utak-atik tamiya, 3 bocah Gresik ikut kontes robot dunia
Merdeka.com - Tiga siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs/sederajat SMP) Tarbiyatul Wathon, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur, akan terbang ke Singapura pada 25 Januari mendatang, untuk mengikuti kontes robot internasional yang dihelat pada 28 hingga 30 Januari 2015.
Mereka membentuk satu tim tangguh dan siap bertarung dengan pelajar-pelajar di seluruh penjuru dunia untuk menjadi yang terbaik dalam kontes robot internasional. Dari 16 kategori yang dilombakan, ketiganya akan bertarung di kategori School Robotics Competition.
Tiga bocah desa itu adalah Ahmad Khoirul Hadi (15), siswa kelas 3, Nabil Al Annisi (14), siswa kelas 2 dan Mohammad Harris Riqin (13), siswa kelas 1 MTs Tarbiyatul Wathon.
-
Kenapa Kemenag gelar pameran robot? Acara tersebut dikemas dengan nuansa pop culture untuk menarik minat anak muda untuk tertarik pada religi.
-
Robot pilot belajar terbang seperti apa? Robot belajar menerbangkan pesawat dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami dan dapat melihat situasi kokpit menggunakan kamera dan meresponsnya.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Dimana Pameran Robot Kemenag digelar? Acara tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, mulai 5-7 Januari 2024.
-
Kemampuan khusus apa yang dimiliki robot pilot? Robot humanoid ini punya keunggulan dapat beradaptasi dengan kokpit dan sistem penerbangan yang berbeda tanpa perlu memodifikasi pesawat.
-
Di mana mereka terbang? Penerbangan mereka yang berlangsung selama 64 hari, 22 jam, dan 19 menit di atas Las Vegas berhasil memecahkan rekor penerbangan terlama di dunia pada saat itu.
Ketiganya mengaku tidak mengira kalau akan terbang ke Singapura, setelah berhasil menjuarai kompetisi dua kompetisi robot nasional yaitu lomba robot se-Jawa dan Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember dan juara I pada Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
Selanjutnya, ketiganya diundang untuk bersaing di lomba robot internasional yang akan digelar di Tay Eng Soon Convention Centre, ITE Headquarters, Singapura pada 28 hingga 30 Januari.
"Tidak ada cita-cita ke sana (Singapura). Kemarin menang lomba robot terus diajak ikut lomba lagi," kata Ketua Tim, Ahmad Khoirul Hadi saat ditemui merdeka.com ketika berlatih membuat robot, Kamis (11/12) lalu.
Anak dari pasangan Ahmad Fauzi dan Nafiah yang berprofesi penarik ojek dan pedagang ikan ini mengaku, menekuni pembuatan robot sudah tiga tahun, sejak dia masih duduk di bangku kelas satu di sekolahnya.
"Awalnya ya saya suka main mobil tamiya sejak kelas 6 SD. Mobilnya rusak saya utak-atik sendiri. Terus di MTs diajari bikin robot," katanya lugu.
Senada, Nabil Al Annisi dan Mohammad Harris Riqin juga mengaku mulai menekuni robot dari kegemarannya bermain tamiya. "Saya suka tamiya sejak kelas satu," ucap Nabil, anak sopir freeline di desa yang sama.
"Kalau saya ya baru-baru ini," sahut Harris Riqin, anak nelayan juga dari Desa Campurejo.
Sementara AM Muhklis Indrawan atau yang biasa disapa Wawan (24), yang menjadi tutor ketiga anak Desa Campurejo itu mengaku tidak kesulitan membina tiga muridnya itu.
"Ya karena ketiganya memang hoby utak-atik tamiya, ya saya lebih mudah mengarahkan mereka. Saya butuh tiga tahun untuk bisa go internasional dan baru di tahun ketiga menemukan komposisi tim terbaik," alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Terlebih, antara Wawan dan tiga anak didiknya itu, tinggal satu desa sehingga intensitas komunikasinya cukup sering. "Dari semua murid ekstrakulikuler elektronik di sekolah, ya tiga anak ini yang pas untuk mengisi komposisi tim yang saya bentuk."
"Hasilnya, kami diundang ke Singapura untuk mengikuti kontes robot internasional, setelah kami berhasil menjuarai dua kompetisi sebelumnya, yang digelar di Unej Jember dan Bandung," tandas Wawan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 400 peserta dari seluruh Indonesia bertanding memperebutkan Piala Ketua MPR RI dan tiket menuju World Robotic Center Competition di Singapura.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaTim Arjuna EV UGM sedang bersiap mengikuti ajang balap Formula Society Automotive Engineers (SAE) 2023 di Australia pada 14–17 Desember.
Baca SelengkapnyaDaffa Nabiel dan Andika Rama akan mewakili Indonesia di ajang Asia Pasific Motorsport Championship 2023 di Sepang, Malaysia, 28 September-1 Oktober.
Baca SelengkapnyaWadah bagi mahasiswa untuk berinovasi di bidang teknologi kendaraan ramah lingkungan kembali hadir.
Baca SelengkapnyaSMA Labschool Cibubur kembali mencetak prestasi gemilang dengan mengirimkan tujuh tim peneliti muda berbakat ke Seoul International Invention Fair 2024.
Baca SelengkapnyaCastrol Indonesia berikan wadah bagi para siswa SMK untuk adu keahlian sebagai mekanik. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaFestival layang-layang internasional ini diadakan dalam rangka merayakan HUT ke-497 DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan para penerbang itu nantinya akan menunjukkan bakat yang luar biasa di udara sebagai tuan rumah.
Baca SelengkapnyaDua musisi muda yakni Isyana Sarasvati dan Vidi Aldiano ditunjuk menjadi juri sekaligus mentor dalam ajang Pucuk Cool Jam 2024.
Baca Selengkapnya