Daripada demo di Jakarta, Risma ajak warga Surabaya ikut Maulid Nabi
Merdeka.com - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini mengajak seluruh warganya mengikuti peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di balai kota. Karena hal itu lebih bermanfaat ketimbang ikut demo 2 Desember, terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ngapain ke Jakarta, di sini saja sama saya, sama-sama ikut Mauludan di sini. Ada banyak makanan di sini, ikut Mauludan saja sama saya di sini, ndak usah ke Jakarta," kata Risma berulang-ulang, Kamis (24/11).
Namun, Risma juga mengaku tak bisa melarang warga Surabaya yang tetap memaksa ingin berangkat ke Jakarta, bergabung dengan Ormas-Ormas Islam lain, yang ikut berdemo. Sebab, itu hak konstitusi setiap orang.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut merayakan? Raline Shah Sebagai bintang utama acara, Raline Shah bersyukur dapat merayakan penambahan usia dengan orang-orang terdekatnya.
-
Kenapa Reza Rahadian ikut demo? Reza mengaku tidak bisa tidur melihat tindakan anggota DPR RI dan pemimpin negeri ini.
Hanya saja, alumnus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini tetap mengingatkan, mengalihkan tenaga dan pikiran ke hal-hal positif lain jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar ikut demo. Salah satunya ikut meramaikan perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang digelar Pemkot Surabaya.
"Nanti kalau semua ikutan demo, siapa yang akan menghabiskan makanan di sini. Kita akan buat makanan banyak loh di sini untuk Mauludan, jadi di sini saja sama saya. Bareng-bareng berdoa dan bersykur untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad," pintanya.
Seperti diketahui, pasca-aksi 4 November (411) lalu, Ahok ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Namun, karena tidak dilakukan penahanan, sejumlah Ormas Islam, yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) berencana kembali menggelar aksi pada 25 November (25-11) dan 212. Bahkan, di aksi bela Islam Jilid III ini, diisukan akan ditunggangi aksi makar.
Di aksi susulan ini, juga dikabarkan banyak warga Jawa Timur, termasuk di Surabaya akan kembali ikut berdemo di Jakarta.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo sendiri, sempat mengaku tak bisa melarang warganya yang ingin ikut berdemo. Sebab itu hak konstitusi warganya. Hanya saja, orang nomor satu di provinsi paling timur Pulau Jawa ini, tetap mengingatkan kewajiban para pendemo.
"Kami tidak bisa melarang warga demo. Itu hak mereka dan telah dijamin konsitusi. Demo adalah hak, tapi ada juga kewajiban. Kewajiban itu berbanding lurus dengan hak. Kewajiban yang harus dilakukan yaitu tertib, jangan menutup jalan. Karena itu kan mengganggu ketertiban umum," kata Soekarwo.
Sementara terkait isu makar di aksi bela Islam jilid III ini, Soekarwo menyerahkan persoalannya ke TNI/Polri untuk menanganinya. "Itu (isu makar) bukan otoritas saya untuk mengomentari. Itu sudah ranah TNI, kepolisian dan intelijen," tutupnya.
Terpisah, Sekertaris Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur, Ustaz M Yunus mengaku, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan Tabligh Akbar dan Silaturrahmi Umat menuju Aksi Bela Islam III tanggal 2 Desember di Masjid Al Falah Surabaya.
Ustaz yang juga sekertaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur ini juga mengaku, di acara Tabligh Akbar yang digelar pada 27 November tersebut, juga akan dihadiri beberapa ulama seperti Ketua MUI Jawa Timur, KH Abdussomad Buchori, Ustaz Bachtiar Nasir, Habib Chmad Zein Alkaf dan lain sebagainya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari setiap titiknya, tim relawan menyediakan ratusan porsi makan siang yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Baca SelengkapnyaWNI bagikan camilan khas Indonesia di China di momen Jumat Berkah.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaRhoma Irama tampil di kampanye akbar RIDO mencerminkan semangat kebersamaan dan keberagaman yang menjadi inti dari visi pasangan RIDO.
Baca SelengkapnyaTanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran menggelar kegiatan di sejumlah titik di Sumatera Utara, Sulawesi Barat dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaRelawan pendukung Gibran Rakabuming Raka keliling bagi-bagi sembako kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaDalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Indonesia selalu memiliki banyak tradisi berbeda di setiap kota. Banyak kegiatan dilakukan untuk mendapat berkah.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca Selengkapnya