Daripada ditekan terus, Jokowi diminta untuk mundur dari PDIP
Merdeka.com - Seratus hari kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo sudah dihadapkan dengan sebuah masalah besar yang melibatkan dua instansi penegak hukum, KPK dan Polri. Penetapan calon tunggal Kapolri pilihan Jokowi, Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus rekening jumbo. Status tersangka disandang tepat satu hari sebelum jenderal bintang tiga itu menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI.
Penetapan tersebut berbuntut panjang. Kapolri melalui Bareskrim kemudian menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terkait kasus pernyataan palsu saksi pada sidang di Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilkada Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah 2010 dalam sidang.
Sejumlah pihak kemudian meminta Jokowi bertindak tegas dalam menangani kisruh yang kemudian disebut sebagai episode kedua cicak vs buaya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam sejumlah pernyataannya mengaku tak mau intervensi dan menyerahkan prosesnya sesuai aturan hukum yang berlaku.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Terkait pernyataan tersebut, sejumlah tokoh menyayangkan dan menyebut Jokowi tidak tegas dalam menyelesaikan kisruh. Sebagai presiden, Jokowi dapat mengeluarkan Perppu pelarangan kriminalisasi terhadap institusi penegak hukum.
Sejumlah tokoh kemudian angkat suara terkait ketidaktegasan Jokowi tersebut. Ada yang mengatakan jika presiden ketujuh tersebut telah disandera dan ditekan oleh partai yang mengusungnya sebagai presiden. Tidak sedikit pula yang mengatakan, sebaiknya Jokowi keluar dari PDIP, partai yang menghantarkannya sebagai orang nomor satu di republik ini.
Berikut pernyataan yang menyebutkan Jokowi sebaiknya keluar dari PDIP.
Jokowi harus berani bilang, PDIP silakan keluar pemerintahan
Peneliti Cyrus Network Hasan Batupahat mengatakan, sebagai seorang presiden, Presiden Joko Widodo harus berani tegas dan tidak mau dipengaruhi oleh intervensi PDIP. Menurutnya, sebagai presiden, Jokowi tidak hanya mementingkan kepentingan partai yang mendukungnya, tapi juga rakyat Indonesia yang telah memilihnya."Jokowi harus berani bilang ke PDIP, 'Jangan bikin repot. Kalau tidak mau, silakan keluar dari pemerintahan'. Saya mau cari parpol yang dukung saya," kata Hasan dalam diskusi di Jakarta Pusat, Minggu (25/1).Hasan menambahkan, saat ini, Jokowi seperti tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang presiden, melainkan sebagai seorang kader partai. "Kalau sudah gini, Jokowi harus merevisi ideologi. Masak, mau gini terus sampai lima tahun ke depan," ujarnya.
Jokowi pemimpin Indonesia, bukan petugas partai
Sebagai seorang presiden, Joko Widodo diminta menanggalkan statusnya sebagai petugas PDIP. Kerap kali, kebijakan yang diambil Jokowi dianggap dipengaruhi oleh kepentingan partai banteng moncong putih."Jokowi sebagai kepala negara, harus bisa keluar dari statusnya sebagai petugas partai. Karena bagaimanapun juga, Jokowi adalah pemimpin tertinggi negara kita. Sehingga tidak lagi di bawah bayang-bayang kekuasaan parpol," kata pengamat politik dari Populi Center Nico Harjanto dalam acara diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (24/1).Sebagai kader partai, Jokowi kerap mendapatkan kendala saat mengambil keputusan seperti menetapkan menteri dan saat mengambil kebijakan. "Ini penting sekali. Ke depan, akan sangat mungkin juga presiden lebih baik lepas dari partai," ujarnya.
Menteri Susi dapat SMS yang meminta Jokowi keluar dari PDIP
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapatkan pesan pendek (SMS) yang memintanya menyampaikan pesan kepada Presiden Joko Widodo agar Jokowi keluar dari PDIP. Namun Susi enggan menyebutkan siapa nama pengirimnya."Sukses Bude kerja kerasnya mulai terlihat. Sekalian titip salam ke Pak Jokowi dan minta tolong keluar saja dari PDIP," demikian Susi membacakan SMS tersebut di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/1).Susi lantas membalas SMS tersebut dan menyebut dia bukan dari PDIP sehingga tidak bisa ikut campur urusan itu. "Saya kan bukan orang PDIP," balas Susi.Orang tersebut masih membalas SMS Susi dengan meminta tolong agar pesan ini disampaikan langsung pada Presiden Jokowi. "Ya tapi kan bude bisa sampaikan. Saya kasihan lihat Pak Jokowi," ucap Susi membacakan balas SMS tersebut.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaPanel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaBendahara Umum Projo, Panel Barus menegaskan, jika Projo tidak ingin Presiden Jokowi buru-buru ‘pensiun’ dari kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaKomarudin juga menyinggung, Jokowi sudah menghabisi PDIP. Dia menegaskan, PDIP tidak akan gentar terhadap manuver Jokowi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAdian menegaskan, penolakan atas permintaan tiga periode Jokowi itu karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.
Baca SelengkapnyaSalah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mempertanyakan siapa yang berminat mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca Selengkapnya