Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Darurat Karhutla, Ini Data Kebakaran Hutan di era Jokowi Periode Pertama

Darurat Karhutla, Ini Data Kebakaran Hutan di era Jokowi Periode Pertama Petugas Berjibaku Padamkan Kebakaran Hutan di Pekanbaru. ©2019 AFP PHOTO/ADEK BERRY

Merdeka.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karthula) sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti Kalimantan dan Riau. Berdasarkan data dari website sipongi.menlhk.go.id, untuk tahun 2019 ini ada 328.722 Hektare lahan terbakar hingga membuat kabut asap yang sangat tebal.

Imbasnya, masyarakat ada yang terkena ISPA (Infeksi Saluran pernapasan Atas) hingga kematian. Biasanya Karthula terjadi karena adanya unsur kesengajaan. Artinya ada orang yang sengaja membuka lahan untuk membakar hutan dan lahan.

Kepala BNPB mendapatkan laporan dari Bupati Pelalawan bahwa 80 persen wilayah kebakaran hutan dan lahan selalu berubah menjadi lahan perkebunan sawit atau tanaman industri lainnya.

Dari data hasil analisis dari situs https://fires.globalforestwatch.org/map/ tentang titik api di Indonesia dari tanggal 1 Agustus sampai 14 September 2019, menunjukkan bahwa titik api atau identik dengan lokasi kebakaran hutan terjadi di luar kawasan konsesi sawit atau hutan industri. Sebanyak 85 persen areal kebakaran di luar konsesi sawit.

Lalu, seberapa luas kebakaran hutan sejak 5 tahun terakhir? Berikut data-data kebakaran hutan tahun 2014-2019 seperti dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI:

Kalimantan Barat

Dalam situs tersebut, tercatat kebakaran hutan di Kalimantan Barat sedikit menurun. Tahun 2014, kebakaran hutan seluas 3.556,10 Hektare. Tahun 2015, kebakaran hutan seluas 93.515,80 Hektare. Tahun 2016, kebakaran hutan seluas 9.174,19 Hektare. Kemudian tahun 2017, kebakaran hutan seluas 7.467,33 Hektare. Tahun 2018, kebakaran hutan seluas 68.311,06 Hektare dan tahun 2019, kebakaran hutan seluas 25.900,00 Hektare.

Dari data tersebut, Kalimantan Barat mengalami kebakaran hutan cukup parah terjadi pada 2015, yaitu seluas 93.515,80 Hektare. Sedangkan tahun 2019, kebakaran hutan sedikit berkurang sekitar 41,411 Hektare dibandingkan tahun 2018.

Kalimantan Selatan

Di Kalimantan Selatan, kebakaran hutan terbilang parah. Di tahun 2014, kebakaran hutan seluas 341 Hektare. Tahun 2015, kebakaran hutan seluas 196.516,77 Hektare. Tahun 2016, kebakaran hutan seluas 2.331,96 Hektare.

Kemudian tahun 2017, kebakaran hutan seluas 8.290,34 Hektare. Tahun 2018, kebakaran hutan seluas 98.637,99 Hektare dan tahun 2019 kebakaran hutan 19.490,00 Hektare.

Dari lima tahun tersebut, kebakaran hutan di Kalimantan Selatan paling parah terjadi pada tahun 2015, yaitu seluas 196.516,77 Hektare. Tahun 2018 seluas 98.637,99 Hektare. Tahun 2018 ke 2019 berkurang sekitar 79,147 Hektare.

Kalimantan Tengah

Wilayah Kalimantan Tengah menjadi yang paling parah soal kebakaran hutan. Di tahun 2014, kebakaran hutan seluas 4.022,85 Hektare. Tahun 2015, kebakaran hutan seluas 583.833,44 Hektare. Tahun 2016, kebakaran hutan seluas 6.148,42 Hektare.

Kemudian tahun 2017, kebakaran hutan seluas 1.743,82 Hektare. Tahun 2018, kebakaran hutan seluas 41.521,31 Hektare dan tahun 2019 kebakaran hutan 44.769,00 Hektare.

Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah paling parah tercatat pada tahun 2015, yaitu seluas 583.833,44 Hektare. Namun kebakaran berkurang drastis pada 2016. Kemudian kebakaran menjadi makin parah dan meningkat pada tahun 2018 dan 2019. Kebakaran tersebut terjadi di beberapa titik, hingga membuat hewan-hewan mati.

Kalimantan Timur

Kebakaran hutan di Kalimantan Timur memang tidak separah di Kalimantan Tengah. Meski begitu, efeknya sangat dirasakan masyarakat sekitar. Tahun 2014, kebakaran hutan seluas 325,19 Hektare. Tahun 2015, kebakaran hutan seluas 69.352,96 Hektare. Tahun 2016, kebakaran hutan seluas 43.136,78 Hektare.

Kemudian tahun 2017, kebakaran hutan seluas 676,38 Hektare. Tahun 2018, kebakaran hutan seluas 26.605,57 Hektare dan tahun 2019, kebakaran hutan seluas 6.715,00 Hektare.

Dari data tersebut, kebakaran hutan paling parah tahun 2015, yaitu seluas 69.352,96 Hektare. Namun kebakaran hutan turun drastis pada tahun 2017 menjadi seluas 676,38 Hektare. Namun kebakaran hutan tahun 2018 ke 2019 di Kalimantan Timur sempat berkurang 19,890 Hektare.

Kalimantan Utara

Kebakaran hutan di Kalimantan Utara tidak terjadi di tahun 2014. Namun tahun 2015, kebakaran hutan yang paling parah seluas 14,506,20 Hektare. Kemudian tahun 2016, kebakaran hutan seluas 2.107,21 Hektare. Tahun 2017, kebakaran hutan seluas 82 Hektare.

Untuk tahun 2018, kebakaran hutan terjadi seluas 625,82 Hektare dan kebakaran hutan kembali meningkat pada 2019, yaitu seluas 1.444 Hektare.

Riau

Tak hanya di Kalimantan, salah satu wilayah di Pulau Sumatera, yakni Riau juga mengalami kebakaran hutan yang cukup parah. Tahun 2014, kebakaran hutan seluas 6.301,10 Hektare. Tahun 2015 adalah yang paling parah, yaitu seluas 183.808,59 Hektare.

Kemudian kebakaran hutan sempat menurun pada tahun 2016, yaitu seluas 85.219,51 Hektare. Tahun 2017, kebakaran hutan semakin berkurang menjadi 6.866,09 Hektare.

Di tahun 2018, kebakaran hutan meningkat drastis menjadi 37.220,74 Hektare. Tahun 2019, kebakaran hutan makin parah menjadi 49.266 Hektare.

Sumatera Selatan

Beberapa wilayah Sumatera Selatan terkena dampak kebakaran hutan, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Banyuasin di tahun 2019. Tak hanya tahun 2019, kebakaran hutan di Sumatera Selatan juga pernah terjadi lima tahun terakhir.

Tahun 2014, kebakaran hutan seluas 8.504,86 Hektare. Tahun 2015 adalah yang paling parah, yaitu seluas 646.298,80 Hektare. Kemudian kebakaran hutan berkurang drastis pada 2016, menjadi seluas 8.784,91 Hektare.

Kebakaran hutan makin menurun pada tahun 2017, menjadi 3.625,66 Hektare. Namun pada 2018, kebakaran hutan menjadi meningkat seluas 13.019,68 Hektare. Pada 2019, kebakaran hutan menurun menjadi 11.826,00 Hektare.

Sumatera Utara

Kebakaran hutan di Sumatera Utara memang tak separah dibandingkan wilayah lainnya. Pada 2014, kebakaran hutan seluas 3.219,90 Hektare. Tahun 2015, kebakaran hutan semakin meluas menjadi 6.010,92 Hektare. Pada 2016, kebakaran hutan di Sumatera Utara menjadi yang makin parah, yaitu seluas 33.028,62 Hektare.

Kemudian pada 2017, kebakaran hutan berkurang drastis menjadi 767,98 Hektare. Namun kembali meningkat di tahun 2018 menjadi 3.678,79 Hektare. Pada 2019, kebakaran berkurang menjadi 1.775,00 Hektare.

Jambi

Wilayah Jambi juga pernah mengalami kebakaran hutan yang cukup parah. Tahun 2014, kebakaran hutan seluas 3.470,61 Hektare. Kebakaran hutan tahun 2015 adalah yang paling parah mencapai 115.634,34 Hektare. Namun pada 2016 kebakaran berkurang sangat drastis menjadi 8.281,25 Hektare.

Di tahun 2017, kebakaran hutan seluas 109,17 Hektare. Tahun 2018, kebakaran hutan meningkat menjadi 1.390,90 Hektare. Pada 2019, kebakaran hutan semakin parah menjadi 11.022,00 Hektare.

Bengkulu

Kebakaran hutan di Bengkulu memang tidak separah di wilayah lainnya. Namun imbasnya bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Pada 2014, kebakaran hutan di Bengkulu hanya 5,25 Hektare. Pada 2015, kebakaran hutan mencapai 931,76 Hektare.

Angka kebakaran hutan meningkat pada 2016 mencapai 1.000,39 Hektare. Namun pada 2017, kebakaran hutan berkurang menjadi 131,04 Hektare. Angka kebakaran hutan semakin berkurang pada 2018 dan 2019, yakni 8,82 Hektare dan 1,00 Hektare.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten
Karhutla Sumsel Meluas, Api Bermunculan di Wilayah Tiga Kabupaten

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Asap Selimuti Jambi, Dansatgas Ingatkan Pengalaman Buruk akibat Karhutla
Asap Selimuti Jambi, Dansatgas Ingatkan Pengalaman Buruk akibat Karhutla

Sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Jambi diselimuti kabut asap, termasuk di Wilayah Kota Jambi, akibat dari karhutla pada Senin (4/9).

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya
Karhutla di Sumsel Sekarang Lebih Parah Dibanding 2019, Ini Penyebabnya

Karhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan
Ratusan Ha Lahan di Sumsel Terbakar, Diduga Ada yang Dipicu Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Ratusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu
Bikin Geleng-Geleng, Luas Lahan Terbakar di OKI Sumsel 8 Kali Lipat Luas dari Tahun Lalu

Sepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala
Dua Helikopter Rusak dan Sumber Air Mengering, Pemadaman Karhutla di Sumsel Terkendala

Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.

Baca Selengkapnya
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.

Baca Selengkapnya
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau
547 Hotspot Terdeteksi, Jambi Siaga Karhutla Jelang Puncak Kemarau

BMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan
Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan

Miris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.

Baca Selengkapnya