Data Terkini Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 dan 2 per 31 Agustus 2021
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mencatat 35.855.211 orang di Indonesia sudah divaksin Covid-19 dosis lengkap, yaitu dosis satu dan dua. Jika dipersentasekan, data tersebut setara dengan 17,22 persen dari total sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang.
Sementara jumlah orang yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 63.111.288 atau 30,30 persen. Data ini tercatat per hari ini, Selasa (31/8), pukul 12.00 WIB.
Melalui situs yang sama, Kementerian Kesehatan mencatat ada lima kelompok yang sudah menerima vaksin Covid-19 di Indonesia, yakni tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat umum, dan remaja. Kementerian Kesehatan juga memaparkan data vaksinasi gotong royong.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Bagaimana data vaksin PeduliLindungi pindah ke SatuSehat? Profil anggota, sertifikat dan tiket vaksin Covid-19 juga akan tersinkronisasi secara otomatis (dari PeduliLindungi-red). Jadi, setelah memberikan persetujuan, pengguna SatuSehat Mobile tidak perlu repot membuat akun baru untuk mulai menggunakan SatuSehat Mobile
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
Berikut rincian data vaksinasi Covid-19 program nasional dan gotong royong:
Tenaga kesehatan
Dosis 1: 1.649.617 (112,31 persen)
Dosis 2: 1.529.483 (104,13 persen)
Dosis 3: 633.969 (43,16 persen)
Petugas publik
Dosis 1: 33.297.954 (192,17 persen)
Dosis 2: 19.159.978 (110,58 persen)
Lansia
Dosis 1: 5.278.950 (24,49 persen)
Dosis 2: 3.752.721 (17,41 persen)
Masyarakat umum
Dosis 1: 19.419.754 (13,75 persen)
Dosis 2: 9.177.238 (6,50 persen)
Remaja
Dosis 1: 2.650.801 (9,93 persen)
Dosis 2: 1.742.652 (6,53 persen)
Gotong Royong
Dosis 1: 806.088 (5,37 persen)
Dosis 2: 491.842 (3,28 persen).
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya