Data Bakamla, Pencurian Ikan di Selat Malaka-Laut Natuna Utara Meningkat Tahun Ini
Merdeka.com - Pencurian ikan atau ilegal fishing oleh kapal asing di sepanjang Selat Malaka hingga Laut Natuna Utara meningkat sepanjang 2020 ini. Hal itu berdasarkan pantauan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Secara umum terjadi kenaikan kerawanan yang dapat dilihat dari rekapitulasi tahun 2020 yang meningkat dibandingkan tahun 2019. Ini mungkin karena situasi Covid dan sebagainya," tutur Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia di Mabes Bakamla RI, Jakarta Pusat, Rabu (30/12).
Sebanyak 1.018 kapal dan 24 di antaranya diproses Bakamla terkait dugaan tindak pidana. Adapun kapal-kapal yang berbendera Indonesia banyak mengalami kesalahan administrasi sehingga hanya mendapat peringatan dan pembinaan.
-
Kenapa banyak kapal karam di Karimunjawa? Perairan Karimunjawa juga terkenal karena keangkerannya. Sudah banyak kapal yang karam atau tenggelam tanpa sebab yang jelas.
-
Kenapa para pelaut Indonesia membajak kapal De Zeven Provincien? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Apa yang ditemukan di galangan kapal? Arkeolog Turki, Hakan Öniz, mengumumkan penemuan artefak baru di galangan kapal kuno terbesar dan tertua di dunia.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
"Untuk penyelundupan merupakan kerawanan tertinggi dan tersebar merata di sepanjang pesisir Indonesia," jelas dia.
Sementara itu, untuk kondisi keselamatan laut terpantau masih banyak kecelakaan yang terjadi dan mayoritas disebabkan oleh faktor cuaca. Namun begitu, akar permasalahan yang sebenarnya adalah faktor human error.
"Kurang cakap dalam membaca cuaca, pemeliharaan permesinan, serta kurang waspada sehingga mengakibatkan kapasitas muat menjadi akar masalah dari penyebab kecelakaan di laut. Bila dibandingkan dengan tahun 2019 ada kecenderungan peningkatan angka kecelakaan pada tahun 2020," jelas Aan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaSebanyak 30.517 diberi sanksi teguran, sementara 498 ditilang elektronik atau Etle.
Baca SelengkapnyaBakamla berhasil mengamankan tiga kapal bermuatan Nikel Ore Ilegal
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca Selengkapnya