Data BNPB: Bencana Alam di Awal 2020 Renggut Nyawa 80 Orang
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, musibah bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada awal tahun 2020 telah merenggut nyawa 80 orang serta dua orang dinyatakan hilang. Karena itu, pelbagai upaya untuk minimalisir kerugian nyawa dan materi harus dilakukan.
Puluhan orang meninggal karena bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, puting beliung serta abrasi pantai, selama bulan Januari 2020.
"Ini musibah begitu besar, dan upaya pencegahan diharapkan bisa jadi prioritas," kata Kepala BNPB Doni Monardo, usai rapat koordinasi bersama Pemprov Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Rabu (22/1).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
Doni memastikan BNPB terus melakukan evaluasi. Pihaknya juga berharap peran serta aktif pemerintah daerah untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat bencana.
"Bupati, dan Wali Kota, diharapkan intensif bertanya ke BMKG masing-masing, hingga bisa mengetahui potensi bencana apa yang akan terjadi. Terutama, daerah-daerah yang mendapatkan peringatan hujan besar dari BMKG," tambah Doni.
Doni juga mengingatkan masyarakat harus patuh. Mereka yang berada di daerah rawan, harus dievakuasi sesegera mungkin jika ada potensi bencana besar.
"Kalau itu bisa dilakukan, kerugian jiwa, dan materi, bisa ditekan sekecil mungkin. Bahkan nol," sebut Doni.
Doni menjelaskan, mereka yang tinggal di kawasan rawan zona merah, adalah yang tinggal di aliran sungai dan di daerah dengan kemiringan 30-45 derajat. Serta yang tinggal di daerah yang memiliki retakan saat musim kemarau.
"Sehingga, ketika hujan turun, kerugian bisa ditekan. Pejabat harus mau turun ke lapangan, mengingatkan warganya," jelas Doni.
"Yang penting nyawa. Kalau harta benda bisa dicari. Kita harus sadari, bagaimana mengenali ancaman, siapkan strategi (penanggulangannya)," tegas Doni.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya