Data dan Fakta Banjir di Kabupaten Bandung
Merdeka.com - Warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Minggu (26/1), bertambah dari 40.844 jiwa menjadi 60.055 jiwa. Bertambahnya jumlah warga terdampak banjir karena akibat meluasnya area banjir di wilayah Bandung Selatan sejak sejak Kamis (23/1).
"Jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek ialah 17.998 KK (kepala keluarga) atau 60.055 jiwa," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu. Seperti dilansir Antara.
Selain itu, jumlah rumah warga dan fasilitas umum yang terendam banjir di empat kecamatan itu juga bertambah menjadi 10.772 unit rumah terendam, 411 sekolah terendam, 57 tempat ibadah dan 18 fasilitas umum lainnya terendam.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Jumlah pengungsi di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang hingga Minggu siang mencapai 1.228 KK atau 3.395 jiwa yang terdiri dari 169 lansia, 139 balita, 26 ibu hamil, lima ibu menyusui dan satu disabilitas.
Menurut dia, meskipun tinggi muka air (TMA) mengalami penurunan sekitar 10 cm di beberapa lokasi banjir namun Jalan Andir-Katapang hingga saat ini masih tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Sementara itu, Jalan Laswi Ciparay, Majalaya Kabupaten Bandung saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
"Kami juga mensupport peralatan ke lokasi yang tidak bisa dilalui kendaraan seperti mengirimkan perahu karet lima unit, perahu fiber tujuh unit, perahu alumunium tiga unit," kata dia.
BPBD juga mendirikan tenda pleton sebanyak dua unit dan mengirimkan logistik untuk empat kecamatan berupa mie instan 35 dus, air mineral 50 dus, selimut 78 lembar, paket sembako 50 paket, matras 59 lembar.
Ketinggian air di sejumlah lokasi ada yang mencapai dua meter seperti di Kecamatan Dayeuhkolot, tinggi muka air (TMA) antara 10-200 cm dan di Kecamatan Baleendah TMA antara 20-200 cm.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaWilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).
Baca Selengkapnya2.210 unit rumah, 21 tempat ibadah, 12 sekolah, lima kantor dan dua pasar tradisional terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi berlangsung dramatis, terutama di Kampung Rangcabungur, di mana gang-gang sempit terendam air
Baca Selengkapnya