Data Hasil Tes Acak Lima Polda di Pulau Jawa: 3.540 Pemudik Dites, 17 Positif Covid
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu pemerintah memaparkan data temuan 4.123 orang positif Covid-19 saat dilakukan tes acak terhadap pemudik. Angka ini mendapat sorotan.
Satgas Covid-19 menjelaskan bahwa angka 4.123 orang positif Covid-19 bukan hasil testing terhadap pemudik. Namun akumulasi data hasil pemeriksaan selama peniadaan mudik dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
Merdeka.com menelusuri data tes acak yang dilakukan Polisi di lokasi-lokasi penyekatan jalur mudik. Selama periode larangan mudik, terhitung mulai 6 Mei 2021. Hingga data terakhir pada 13 Mei 2021. Sumber data dari masing-masing Polda di Pulau Jawa.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Siapa yang paling banyak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023? Libur Idul Fitri 1444 H Kemenhub menyebut, sebanyak 123,8 juta orang melakukan perjalanan mudik dan balik pada Lebaran 2023 di seluruh Indonesia.
-
Kenapa Jawa Tengah jadi daerah tujuan mudik terbanyak? Lima daerah destinasi mudik tertinggi pada Lebaran 2023 adalah: Jawa Tengah (32,75 juta orang), Jawa Timur (24,6 juta orang), Jawa Barat (20,72 juta orang), Jabodetabek (8,07 juta orang), dan Yogyakarta (5,9 juta orang).
-
Apa ancaman bagi pemudik di Jateng menjelang lebaran? Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Siapa yang memprediksi jumlah pemudik? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Data yang terkumpul dari lima Polda se-Pulau Jawa, hanya ditemukan 17 pemudik yang positif berdasarkan hasil rapid test antigen sampai Kamis (13/5).
Polda Jawa Barat (Jabar) menemukan 16 pemudik positif yang terbagi di Pos Penyekatan Polres Sukabumi Kota 2 orang, Polres Cianjur 10 orang, Polres Karawang 1 orang, Polres Subang 1 orang, Polres Cimahi 1 orang, dan Polrestabes Bandung 1 orang. Total pemudik yang dites antigen acak mencapai 2.652 orang.
"(Pemudik yang reaktif) Isolasi mandiri dan dirawat di daerah setempat," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi Adrimulan Chaniago saat dihubungi merdeka.com, Jumat (14/5).
Selanjutnya Polda Jawa Tengah (Jateng) menemukan satu pemudik yang positif. Terjaring pada Pos Penyekatan Blora dan sedang menjalani karantina.
"Hasil swab antigen di perbatasan, 1 orang positif di Pos Pam Blora dan sedang jalani karantina," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Sedangkan untuk test swab antigen yang dilakukan Polda Metro Jaya, Polda Banteng, dan Polda Jawa Timur, belum ditemukan pemudik yang dinyatakan positif Covid-19. Dengan demikian, dari data yang ada, hanya 17 pemudik yang positif Covid-19.
Jumlah pemudik yang dilakukan rapid antigen di lima Polda se Pulau Jawa mencapai kurang lebih 3.540 orang. Terbagi, Polda Metro Jaya sebanyak 262 orang dengan hasil positif nihil. Polda Jawa Timur sebanyak 590 pemudik dan Polda Banten 34 pemudik.
Sehingga total pemudik yang telah dilakukan swab test antigen di beberapa penyekatan larangan mudik se Pulau Jawa sebanyak 3.540 orang. Minus data dari Polda Jawa sudah di proses pengecekan test Covid-19 secara acak.
"Jadi sampai saat ini berdasarkan hasil test rapid antigen belum ditemukan yang reaktif (positif). Karena memang persyaratan jadi harus ada penjelasan kalau tidak ya putar balik," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko
Sebelumnya, Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, temuan 4.123 orang positif Covid-19 bukan hasil testing terhadap masyarakat selama periode larangan mudik Lebaran Idulfitri 2021. Periode larangan mudik Lebaran dimulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.
"Itu data sejak 22 April 2021 dari berbagai operasi Polri," katanya kepada merdeka.com, Jumat (14/5).
Sorotan data 4.123 positif Covid-19 saat tes acak pemudik bermula dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menggelar konferensi pers di Kantor Presiden pada Senin (10/5).
Airlangga mengatakan 4.123 dari 6.742 atau setara 61,15 persen pemudik positif Covid-19. Pasalnya, ribuan pemudik yang positif Covid-19 diketahui berdasarkan hasil tes acak di 381 titik penyekatan.
"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh Polri di 381 lokasi dan operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang dirandom testing 6.742 orang, konfirmasi positifnya 4.123 orang," jelasnya Airlangga.
Belakangan terungkap bahwa data tersebut bukan hanya hasil tes acak pemudik. Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, temuan 4.123 orang positif Covid-19 bukan hasil testing terhadap masyarakat selama periode larangan mudik Lebaran Idulfitri 2021. Periode larangan mudik Lebaran dimulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.
"Itu data sejak 22 April 2021 dari berbagai operasi Polri," katanya kepada merdeka.com, Jumat (14/5).
Sebelumnya, Wiku menjelaskan 4.123 orang positif Covid-19 merupakan akumulasi data hasil pemeriksaan selama peniadaan mudik dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
"Mohon untuk jangan dilihat sebagai yang positif itu dilakukan hanya di masa peniadaan mudik saja. Jadi ini adalah pengumpulan data," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Rabu (13/5).
Menanggapi data ribuan pemudik positif Covid-19 yang diungkap Airlangga, Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono sudah menduga bahwa data tersebut tidak akurat.
"Datanya tidak akurat, publik dibohongi atau ditakuti," tegas Pandu saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (14/5).
Menurut Pandu, sumber data 61,15 persen pemudik positif Covid-19 tidak jelas. Sebab, pemerintah tidak mengungkapkan metode yang digunakan untuk memeriksa pemudik.
Selain itu, pemerintah tidak menjelaskan pemudik yang positif terjangkit Covid-19 menggunakan moda transportasi apa.
"Pemeriksaannya tidak diberi tahu pakai apa, terus orangnya seperti apa. Kan pemudik ada yang pakai motor, pakai mobil, pakai bus, tujuannya di mana. Jadi angka itu ya angka tidak bisa dipercaya," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tes urine yang disediakan gratis oleh Pemprov DKI ini dilakukan untuk memastikan sopir dan kondektur bus tidak dalam pengaruh narkoba.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaOperasi Ketupat dilaksanakan selama 13 hari yaitu mulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaProgram mudik gratis Polri Presisi digelar di 17 provinsi secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaKepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan sebanyak 76.192 personel dan beberapa instansi terkait yang bakal terlibat diterjunkan.
Baca Selengkapnya