Data KIPI: 30 Orang Meninggal Usai Divaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengungkap setidaknya ada 30 orang ditemukan meninggal usai melakukan vaksinasi Covid-19. Dari 30 orang tersebut, 27 di antaranya menggunakan vaksin Sinovac asal China.
“Sekarang yang meninggal itu dari Sinovac ada 27,” kata Hindra saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (20/5).
Dia menjelaskan, dari 27 itu, 10 orang meninggal karena terinfeksi Covid-19. Jadi sebelum divaksinasi, orang tersebut rupanya positif Covid-19.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
Kemudian, 14 orang diketahui meninggal karena sakit jantung dan pembuluh darah. “Satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dua orang diabetes militus dan hipertensi yang tidak terkontrol,” ujar Hindra.
Hindra pun menjelaskan, kenapa pihaknya bisa membuat diagnosis seperti itu karena memiliki data yang lengkap.
“Diperiksa, dirawat, dirongten, periksa lab, ct scan, jadi dapat diagnosisnya. Dari tadi yang ribuan tadi yang meninggal 27 dan semua ada diagnosisnya dan semua tertangani,” terang Hindra.
Sementara kasus kematian untuk vaksin AstraZeneca terdapat 3 kasus. Dua terjadi di Jakarta, dan satu lagi berada di Ambon, Maluku.
Pertama yakni Trio Fauqi Virdaus yang ramai diberitakan beberapa pekan terakhir. Sayangnya, Trio belum sempat ditangani oleh dokter karena tak cepat dibawa langsung setelah merasakan sakit usai divaksinasi.
“Jadi sulit untuk menentukan penyebab kematiannya karena enggak ada data. Enggak pernah diperiksa dokter, datang sudah meninggal,” ungkap dia.
Satu lagi yakni seorang pengemudi ojek online berusia 57 tahun. Almarhum datang ke tempat pelayanan vaksin seperti biasa, diwawancara, namun tidak diperiksa.
“Kalau di Faskes yang pos vaksinasi itu enggak diperiksa langsung divaksin. Besoknya dia ke Puskesmas di Jakarta, sesak, dia bilang di Puskesmas bahwa 1 hari sebelum divaksin sudah sesak dia datang ke tempat vaksin dia enggak bilang bahwa sesak. divaksin, besoknya sesak,” jelas Hindra lagi.
Rupanya setelah diperiksa, almarhum menderita radang paru-paru.
“Dirontgen ternyata betul radang paru. Makin berat dirujuk enggak ada tempat, makin jelek (kondisinya) harus diinkubasi, menolak. Semakin berat lagi, waktu mau (dirawat) tempatnya sudah penuh jadi akhirnya meninggal. Empat hari kemudian lima hari kemudian. jadi bukan gara-gara vaksin, tapi dia radang paru,” tegas dia.
Terakhir kasus meninggal terjadi di Ambon, Maluku. Hindra mengatakan, almarhum berusia 45 tahun. Setelah disuntik besoknya demam.
“Batukm pilek kemudian makin memberat diperiksa Covid-19 positif setelah tiga hari. Jadi dia terpapar Covid sebelum divaksin. Covidnya berat akhirnya meninggal karena Covid,” tegas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca Selengkapnya