Data Korban versi Kapolri Tito: 26 Meninggal Saat Rusuh Wamena
Merdeka.com - Kerusuhan terjadi di Wamena, Jayapura, Papua. Akibat peristiwa itu, sejumlah orang tewas.
"Sampai jam 12 Wib, informasi yang kita dapat, ada 26 orang meninggal dunia. 22 Orang itu adalah masyarakat pendatang Papua, profesinya ada tukang ojek, pekerja ruko, restoran," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, saat konfrensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (24/9).
Sedangkan empat orang yang menjadi korban adalah warga Papua asli. Selain korban meninggal dunia, 66 orang luka-luka.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
"Yang warga Papua asli kita akan selidiki apa karena tindakan tegas petugas, karena perlawanan mau diserang, atau karena terkena panah temannya," sambungnya.
Ditambahkan Tito, akibat kerusuhan Wamena, sejumlah fasilitas publik dan gedung mengalami kerusakan.
"Kerugian ada Kejaksaan, Puskesmas, Bappeda, termasuk kantor bupati dibakar," jelas Tito.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jenderal Tito menjelaskan awal mula isu beredar berbuntut situasi memanas.
"Di hari yang sama (dengan kerusuhan di Expo Waema), pagi harinya di SMA PGRI ada isu bahwa ada seorang guru yang sedang mengajar menyampaikan pada muridnya bahwa kalau bicara keras," kata Jenderal Tito, sebelumnya.
"Terdengar, oleh murid ini kera. Sehingga dikatakan ke temannya bahwa dikatakan monyet. Padahal yang dikatakan 'jangan bicara keras'. Hanya saja mungkin tonenya, dan s nya terdengar lemah," sambung Tito.
Berawal dari isu itulah, muncul informasi di masyarakat dan dikembangkan. Seolah-olah ada guru bersikap rasisme, mengatakan kata-kata tidak pantas yang melukai hati, padahal belum tentu benar.
"Dan kita yakin yang mengembangkannya adalah kelompok tadi, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang menggunakan seragam SMA. Kita sedang cari orangnya," jelasnya.
Setelah itu, kata Tito, isu tersebut begitu cepat beredar. Sejumlah pelajar diprovokasi, hingga akhirnya mereka berkumpul dan bergabung.
"Saat itu ada petugas dengan cepat datang dari polres, kodim, tapi massa sudah terlanjur besar lebih kurang 2.000 orang," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaBangunan yang roboh saat direnovasi itu menimpa dua orang.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca SelengkapnyaSedangkan korban meninggal dunia terdata 10 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaGempa bumi tersebut merusak rumah maupun gedung fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan meski kantor bupati dibakar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Flotim telah menyiapkan beberapa pos pengungsian untuk menampung warga yang terdampak.
Baca Selengkapnya