Data Pasien Positif Corona di Gugus Tugas Covid-19 Sumsel dengan Pusat Berbeda
Merdeka.com - Ketidaksinkronan data antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pusat dan daerah terkait penambahan pasien positif kembali terjadi. Kali ini giliran Provinsi Sumatera Selatan kebingungan dengan data yang diumumkan pusat.
Berdasarkan data yang disampaikan Gugus Tugas Covid-19 pusat, terdapat penambahan empat pasien positif pada hari ini, Jumat (10/4), sehingga menjadi 21 orang. Namun data berbeda dipegang Gugus Tugas Covid-19 Sumsel yang memverifikasi tambahan hanya satu orang sehingga total 18 pasien positif.
"Kami sampaikan bahwa data nasional Sumsel ada 21 pasien, ada tambahan empat orang, tapi yang terverifikasi di kami hanya satu orang. Artinya sekarang jumlahnya 18 orang positif Covid-19 di Sumsel," ungkap Yusri, Jumat (10/4).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Dikatakannya, satu pasien positif baru adalah seorang perempuan berusia 40 tahun asal Prabumulih. Hanya saja, pihaknya masih mempelajari status pasien, apakah transmisi lokal atau terjangkiti dari luar daerah.
"Statusnya masih dipelajari," ujarnya.
Dia menilai perbedaan data antara pusat dan daerah karena beberapa kemungkinan. Pertama, sampel kiriman dari beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumsel ke pusat namun belum dilaporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Sumsel, dan kemungkinan kedua, tiga tambahan positif merupakan hasil pemeriksaan ulang sampel yang sebelumnya dinyatakan negatif.
"Di Sumsel ini ada lima rumah sakit rujukan, kami akan cross check data dulu, termasuk ke Kemenkes. Paling tidak besok sore akan kami umumkan dan akan ketemu permasalahan data ini," kata dia.
Yusri menambahkan, total orang dalam pemantauan (PDP) di Sumsel berjumlah 1.954 dan 1.161 orang diantaranya masih dalam proses pemantauan. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat sebelas orang dan isolasi mandiri berjumlah delapan orang.
"Sampel yang diperiksa 160 orang, positif 18 orang, negatif 79 orang, dan masih proses 64 orang," terangnya.
"Untuk masyarakat yang dirawat mandiri, sudah diedukasi dan rata-rata memiliki fasilitas rumah yang cukup memadai, pengawasan dilakukan polri dan masyarakat setempat," sambungnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaData tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaPengecekan data pemilih ganda memakan waktu lebih lama karena Jawa Barat memiliki data pemilih ganda terbanyak se-Indonesia
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKata dia, jumlah itu masih akan berubah sampai pada saat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca Selengkapnya