Datang ke Berau, anggota BIN dan TNI gadungan minta difasilitasi
Merdeka.com - Kedok anggota Badan Intelejen Negara (BIN) dan TNI gadungan, Masri Joni (47) berpangkat Kolonel CAJ, akhirnya terbongkar. Meski tampilannya parlente, dia memanfaatkan status bodong sebagai anggota BIN agar difasilitasi TNI di daerah.
Kedatangannya di Berau, Kalimantan Timur, Selasa (10/5) lalu untuk bersilaturahmi. Kedatangannya dari Yogyakarta dan transit di Balikpapan, sudah dia kabarkan kepada Wakil Komandan Batalion 614 Raja Alam Mayor Inf Siregar. Siregar mengabarkan, bahwa Kolonel CAJ meminta difasilitasi. Apalagi, dia membawa senpi dari Yogyakarta.
"Sempat kita siapkan hotel dan fasilitas mobil kepada yang bersangkutan," kata Dandim 0902 Tanjung Redeb, Letkol CZI Slamet Santoso, saat berbincang, Jumat (13/5) sore.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Kapan peristiwa penipuan mobil terjadi? Peristiwa itu terjadi di Jalan Lembah Pinang, Jakarta Timur, pada Sabtu (14/9).
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
Slamet menerangkan, dia juga memang sempat bertanya kepada Masri Joni setibanya di Berau, apakah ingin menemui Bupati Berau Muharram. Meski mengaku tidak mengenal Bupati, Masri lagi-lagi meminta difasilitasi bertemu Bupati.
"Nah, di sini awal kecurigaan saya. Kalau memang dia (Masri Joni) ingin bertemu Bupati, kenapa tidak bilang dari awal? Kenapa setelah saya tanya itu, baru minta difasilitasi?," ujar Slamet.
"Dalam perjalanannya, dia (Masri Joni) bilang ke rekan TNI AD lainnya dari Armed, bilang bahwa dia bukan dari BIN, tapi dari BAIS (Badan Intelejen Strategis). Kecurigaan saya semakin bertambah. Saya telpon ke rekan TNI lainnya, tidak ada yang mengenal dia (Masri Joni)," sambungnya.
Rabu (11/5) pagi, Masri Joni tidak diarahkan ke kantor Bupati Berau, melainkan mobil yang membawanya diarahkan ke markas Kodim 0902 Tanjung Redeb. Di Kodim, Slamet terus bertanya-tanya kepada Masri Joni, tentang riwayatnya di TNI AD.
"Dia bilang lagi dari BIN di deputi AB. Dia tidak tahu apa itu kepanjangan AB juga tentang kecabangan CAJ sesuai pangkatnya. Terus dia juga mengaku pernah sebagai komandan batalion di Batam. Lah, dia nanya balik ke saya masak saya tidak tahu Kodim terkenal di Batam katanya. Saya terus bertanya, ya itu dia akhirnya dia tidak bisa menjawab dan bilang dia hanya pebisnis," terang Slamet.
Tas yang dibawa Kolonel CAJ gadungan Masri Joni akhirnya diperiksa. Ditemukan 1 pucuk pistol P1 Pindad, 1 magasin dengan 8 peluru kaliber 9,9 mm, handphone, 6 buku tabungan, paspor atas nama dia, stempel kantor Bupati Manokwari dan CV Mawang, uang Rp 500 ribu, 352 ringgit Malaysia, 2 buah KTP atas nama Masri Joni, KTA BIN dan ID Card Mabes TNI.
"Mengatakan pangkat Kolonel tapi di tanda pengenalnya Letkol," pungkas Slamet.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa Agung berharap kendaraan yang dihibahkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh TNI
Baca SelengkapnyaBerikut momen Komjen Fadil Imran memenuhi janji mengajak anggota polisi dan Ibu lurah dari Probolinggo ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenderal bintang dua itu awalnya disambut Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono
Baca SelengkapnyaKemensetneg akan sewa 100 unit mobil untuk tmau negara dan VVIP pada HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca Selengkapnya