Datangi Al Khairiyah, Jokowi sebut banyak yang pinter tapi mungli
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kampus Al-Khairiyah Jalan KH Enggus Arja Nomor 1, Citangkil, Cilegon, Provinsi Banten. Dalam kesempatan ini, Jokowi bersilaturrahmi dengan peserta Mukhtamar Ke-9 Pengurus Besar Al-Khairiyah.
Muktamar Al-Khairiyah yang memasuki hari kedua dan akan berakhir besok (23/10), mengusung tema 'Bersama Membangun Integritas Kebangsaan'. Sedikitnya 500 peserta yang hadir dalam acara ini.
Pantauan merdeka.com, Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengenakan baju batik berwarna biru. Jokowi nampak didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Hadi Tjahjanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono dan Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam memberikan sambutan, Jokowi menekankan agar pengurus Al Khairiyah membentuk putra-putri yang memiliki jiwa berintegritas dan berakhlakul karimah. Menurut Jokowi, menghadapi tantangan zaman tidak cukup dengan modal kepintaran, melainkan perlu kejujuran dan akhlakul karimah.
"Banyak yang pinter-pinter tapi senengnya mungli. Bukan pungli tapi seneng mungli. Ini yang menjadi penyakit bangsa kita," ungkap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, akhlakul karimah dan integritas adalah modal bangsa Indonesia menjadi besar, sehingga bisa berkompetisi dengan negara lain di level dunia. Dengan demikian, Jokowi menginginkan para penyelenggara negara di Tanah Air dipilih berdasarkan dua karakter tersebut.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang punya kejujuran untuk mengolah negara ini, mengolah provinsi, untuk mengolah kabupaten, dan lingkup kota," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Buat saya itulah sosok pelajar muhammadiyah idaman. Memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat,” kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaBahlil membahas terkait kepemimpinan hingga strategi hilirisasi menuju Indonesia Emas 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan MTQ merupakan momen yang dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi diri agar lebih mencintai Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaHari Anak Nasional tahun ini mengambil tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".
Baca SelengkapnyaMeski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaMereka mendengarkan dengan seksama pesan mujarab Jokowi tentang semangat, disiplin dan kerja keras.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyayangkan ada orang pintar yang tak memahami bagusnya strategi Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, muktamar ini menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia bukan lagi Islam pinggiran.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca Selengkapnya