Datangi Badrodin, PP Muhammadiyah bahas soal kematian Siyono
Merdeka.com - Kematian Siyono, panglima sekaligus komandan rekrutmen kelompok teroris Neo Jemaah Islamiyah (JI) berbuntut panjang. Kali ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) mendatangi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri untuk membahas hal tersebut.
"Kami biasa menerima berbagai macam pengaduan, terakhir Siyono artinya kami menerima pengaduan itu sebagai peran kemanusiaan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/4).
Haedar mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya mempertanyakan standar operasional prosedur penanganan terorisme oleh Densus 88. Khususnya, menyangkut kematian Siyono yang tewas setelah duel dengan anggota Densus 88.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Kami sampaikan menangani terorisme harus berlapis-lapis dan memiliki aspek hukum, di mana harus ada pembinaan," ujarnya.
Kendati begitu, Haedar mengaku pihak Muhammadiyah menghormati langkah kepolisian menangani tindak terorisme di Tanah Air. Bahkan, dijelaskan dia jika Badrodin merespon baik aduan PP Muhammadiyah.
Saat ini, kata dia, Badrodin sedang menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim Komnas HAM untuk menemukan kejanggalan-kejanggalan dari kematian Siyono.
"Respon Kapolri cukup bagus. Soal autopsi, Kapolri menghormati dan menunggu tim forensik dari Komnas HAM," pungkas Haedar.
Sebelumnya, Suratmi yang merupakan istri Siyono mendatangi PP Muhammadiyah di lan Cik Ditiro Yogyakarta, Senin (29/3) pagi. Suratmi meminta bantuan hukum atas ketidakadilan yang menimpa mendiang suaminya.
"Saya datang ke sini untuk mengadu dna meminta bantuan agar Muhammadiyah mau mendampingi proses hukum," kata Suratmi beberapa waktu lalu.
Mendapat pengaduan itu, PP Muhammadiyah lantas menyatakan akan mendampingi Suratmi untuk menemukan keadilan tersebut. Bukan hanya itu, PP Muhammadiyah pun berjanji akan menampung pihak keluarga Suratmi.
"Muhammadiyah akan tampung Suratmi, kami Muhammadiyah dengan tekad bulat, kalau pun mereka mengusir dari kampung itu kami akan nampung dan ekonomi dan anak-anaknya, bertanggung jawab demi keadilan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut Dahnil kematian Siyono bukan masalah teroris semata, melainkan juga soal keadilan. Oleh sebab itu, PP Muhammadiyah bakal membantu keluarga Siyono.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca Selengkapnya