Datangi Bekas Penjara Soekarno, Risma Sebut Jangan Melupakan Sejarah
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharani mengunjungi ruangan penjara Banceuy, Kota Bandung yang pernah ditempati Soekarno semasa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Risma ditemani Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono memasuki ruangan penjara berukuran sekira 2 x 1 meter persegi. Di tempat itu Soekarno pernah menjalani masa hukuman akibat aktivitasnya bersama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada Desember 1929.
Dia berharap masyarakat tidak melupakan sejarah bagaimana Indonesia merdeka. Ada banyak perjuangan yang dilalui oleh para pejuang, termasuk Soekarno yang bisa bertahan di penjara yang sempit.
"Jangan melupakan sejarah. Dengan melihat sejarah kita tidak bisa terpecah belah," kata Risma di Bandung, Rabu (2/6).
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
-
Kapan Soekarno dibebaskan dari pengasingan? Usai perjanjian itu disepakati, Ir. Soekarno pada 6 Juli 1949 bisa bebas dari pengasingan dan kembali ke Yogyakarta sebagai ibu kota sementara Indonesia.
Saat itu, Soekarno menjalani persidangan di Landraad yang kini dikenal sebagai Gedung Indonesia Menggugat pada Agustus hingga Desember 1930. Setelah divonis bersalah dan dipidana penjara selama 4 tahun, Bung Karno dipindahkan ke Lapas Sukamiskin.
Usai mengunjungi ruangan penjara yang kini dijadikan situs sejarah, Risma mengaku ikut merasakan semangat yang dimiliki Soekarno dalam memerdekakan Indonesia.
"(ruangan tempat Soekarno dipenjara) hanya seluas kamar mandi. Di sini kita bisa belajar bahwa perjuangan untuk maju dan sukses harus melewati segala cobaan dan harus dihadapi," ujarnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Jabar dalam rangka memperingati bulan bung Karno sekaligus hari lahir Pancasila pada 1 Juni.
"Di ruangan ini lahir pidato Indonesia Menggugat dibacakan Bung Karno di persidangan yang menginspirasi pemuda saat itu untuk memerdekakan Indonesia," ucap dia lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.
Baca SelengkapnyaPengunjung akan diajak untuk mengenal lebih dekat dari sosoknya yang jarang tersorot, melalui bentuk kamar pengasingan sampai saat dirinya tidak memakai peci.
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaKunjungan Presiden Soeharto ke Belanda tahun 1970 menjadi sangat bersejarah karena menjadi Presiden Indonesia pertama yang injakkan kaki di Negeri Kincir Angin.
Baca SelengkapnyaMomen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto menyadari sejak awal saat mengkritisi demokrasi dan pemerintah, ia paham resiko akan dipenjara suatu hari nanti
Baca SelengkapnyaHasto menyinggung pemecatan sebagai kader PDIP, yakni sosok yang menginginkan tiga periode.
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca Selengkapnya