Datangi kantor koperasi, Whisnu janji bantu majukan sektor UMKM
Merdeka.com - Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana mengaku sedang mempelajari ilmu perkoperasian. Politikus yang juga Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surabaya ini menyambangi Kantor Koperasi Wanita Setia Bhakti, Jalan Jemur Andayani, Senin (19/10).
Di kantor koperasi yang telah berdiri sejak 37 tahun silam dan telah memiliki sekitar 13 ribu anggota ini, Whisnu menyerap banyak informasi tentang perkoperasian. Dia berjanji, kelak, ilmu yang didapat hari ini, secara khusus akan disumbangkan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan ini.
Saat ini, kata dia, UMKM masih terus menggeliat jelang masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), meski memiliki problem klasik, khususnya masalah permodalan.
-
Bagaimana Krisna belajar? Sumilah, ibu Krisna, menambahkan bahwa anaknya sejak kecil sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan semangat belajar yang tinggi.'Krisna selalu bersemangat dalam segala hal, terutama dalam belajar. Kami selalu mendukung cita-citanya untuk menjadi prajurit TNI AL,' ujar Sumilah.
-
Bagaimana cara santri belajar wirausaha? Pengasuh pondok mengandalkan lahan pertanian seluas 1.200 meter persegi. Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon. Proses penanaman dan perawatannya diurus oleh para santri pondok pesantren tersebut.
-
Apa yang diwisudakan? Xavier Rasyad Pasca Aliva, putra ganteng Cut Keke dan Malik Bawazier, baru saja menyelesaikan pendidikannya di BINUS SCHOOL Simprug.
-
Dimana Kartosoewirjo belajar di Bojonegoro? Lulus dari ISTIK, SM Kartosoewirjo masuk ELS (sekolah dasar dan sekolah lanjutan untuk orang Eropa) di Bojonegoro saat usianya 12 tahun.
-
Apa profesi Wirda Mansyur? Tak hanya menjadi selebgram dan youtuber, Wirda ternyata juga terjun ke dunia akting lewat film Cahaya Cinta Pesantren.
-
Siapa yang memberikan pelatihan tentang wirausaha di SMK Depok? Dalam pelatihan #Serunya17an yang diadakan oleh TikTok, beberapa tokoh terkenal diundang, termasuk Ivan Gunawan dan juga TikToker, Vina Muliana.
"Ini saya dalam rangka belajar. Istilahnya 'ngangsu kaweruh' (belajar) bagaimana sistem pengelolaan koperasi bisa dilakukan dalam pengelolaan UMKM di Surabaya," terang politikus akrab disapa Mas Inuk ini.
Di dampingi Ketua I Koperasi Indri Soeryani, dan Koordinator Pengawas Koperasi Yusi Erni Wulan, alumni Institut Teknologi 10 November (ITS) ini mempelajari satu per satu pengetahuan tentang perekonomian masyarakat.
Selain itu, Whisnu yang kembali maju di Pilwali Surabaya, 9 Desember 2015 bersama Tri Rismaharini ini juga mengapresiasi program koperasi yang 90 persen anggotanya kaum perempuan warga Surabaya itu. Dia menilai, semangat para pelaku UMKM di Kota Pahlawan ini patut dicontoh.
"Saat ini hasil UMKM warga Surabaya sudah beragam dan makin dikenal luas. Namun, terkendala dengan pengelolaan modal dan kredit," ungkapnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menyontohkan, seperti Kampung Lontong, Kampung Dynamo dan Kampung Batik. Lokasi-lokasi ini merupakan wilayah-wilayah sentra produksi UMKM berbasis kerakyatan yang sudah cukup dikenal. Bahkan sampai di luar Kota Pahlawan.
"Selama ini sudah berjalan, namun skalanya masih rumah tangga," ucap politikus yang diangkat kaum muda sebagai 'Bapak e Arek Suroboyo' ini.
Dengan model pengelolaan UMKM sebagaimana koperasi, dia berharap pengelolaan UMKM bisa lebih efektif. Apalagi, tambah dia, pengelolaan usaha secara koperasi terbukti mampu bertahan di tengah terpaan badai krisis.
"Karena apapun bentuk krisis, koperasi adalah sistem yang paling bisa bertahan," sambung Whisnu.
Sementara itu, Yusi Erni Wulan menyambut positif upaya yang dilakukan Whisnu. Menurut Erni, pengelolaan seperti di koperasi tersebut bisa dilakukan untuk UMKM di Surabaya.
Selain itu, upaya yang dilakukan bisa memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mengembangkan produk mereka di tengah serbuan pasar internasional.
"Karena teknis ini bisa dipadukan dan dilakukan dengan pengelolaan secara profesional," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadirnya gedung ini untuk mendorong koperasi dan para UMKM untuk lebih berkontribusi pada PLUT.
Baca SelengkapnyaHadiri Istigasah di Ponpes Assalafiah Cirebon, Yenny Wahid Ungkap Ganjar-Mahfud Komitmen Majukan Pesantren
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM. Pertama, tentang spirit atau semangat kewirausahaan.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaSuswono menyiapkan Ketupat bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan permodalan.
Baca SelengkapnyaGanjar bicara upaya mengembangkan pondok pesantren, baik dari santri maupun fasilitasnya.
Baca SelengkapnyaCrivisaya Ganjar mengadakan diskusi tentang branding dan marketing bersama pelaku UMKM serta anak muda.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswi yang juga pelaku UMKM bernama Vinky curhat sering di PHP dengan berbagai janji-janji
Baca SelengkapnyaDidin mengapresiasi para peserta inkubasi wirausaha yang masih konsisten mengikuti pelatihan bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untirta.
Baca SelengkapnyaKoperasi Karya Praja Kota Cilegon menggelar acara Pendidikan bagi angggota koperasi di Ballroom Hotel Sari Kuring Indah Cilegon, Rabu (20/11).
Baca SelengkapnyaHendi hadir di acara 'Optimalisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan Produk UMKK Melalui Katalog Elektronik' di Magelang.
Baca SelengkapnyaSecara nasional, belum sebagian besar perguruan tinggi yang ada melakukan sertifikasi kompetensi terhadap lulusannya.
Baca Selengkapnya