Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Datangi Kantor Media, massa bakar dan injak-injak atribut palu arit

Datangi Kantor Media, massa bakar dan injak-injak atribut palu arit Demo G30S di Malang. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Massa anti neokomunisme menggelar aksi demontrasi dengan mendatangi sejumlah kantor media di Kota Malang. Puluhan massa dengan pengeras suara di atas pikap, membeberkan spanduk menentang bangkitnya kembali Partai Komunis Indonesia (PKI) dan kroni-kroninya.

Kantor media yang didatangi pertama kali adalah Radar Malang di Jalan Arjuno, Malang Post di Jalan Sriwijaya dan Harian Surya di Jalan Sultan Agung. Sesaat mereka melakukan orasi di depan kantor media tersebut. Mereka menginjak-injak atribut komunis bergambar palu dan arit, sebelum membakarnya.

Aksi selanjutnya menuju Balai Kota Alun-alun Tugu. Massa Gerakan Bela Negara yang merupakan perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, LDII, FKPII dan Pemuda Pancasila kembali menggelar orasinya.

"Kita mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan akan lahirnya neokomunisme. Selain itu untuk mengingatkan kembali atas dosa-dosa yang pernah dilakukan PKI," kata Haris Budi Kuncahyo, koordinator aksi, Rabu (30/9).

Sementara soal kunjungannya ke berbagai media dilakukan hanya untuk mendekatkan diri. Pihaknya juga mengingatkan fungsi media yang di zaman masa PKI juga banyak digunakan sebagai alat propaganda.

"Kita ingin bersahabat dengan rakyat. Karena dulu PKI menguasai media dalam menyebarkan pengaruhnya. Kita silaturahim, dan mengharap media ikut terus menjaga ideologis bangsa," katanya.

Dalam orasi yang dilakukan di atas atribut bergambar Palu dan Arit, massa mengutuk keras adanya kongres PKI yang pernah digelar di Jawa Tengah tahun 2010, sebagai bentuk Neo-PKI. Pihaknya mengajak untuk meningkatkan kewaspadaan atas munculnya pengibaran bendera PKI di berbagai daerah.

"Kita menolak PKI karena sejak awal strategi yang digunakan PKI salah, mereka menolak agama, melakukan penghasutan dan memfitnah," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali kota Malang Sutiaji dan Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono juga memberikan orasinya di atas atribut bergambar Palu dan Arit. Keduanya dengan tegas menolak desakan berbagai pihak yang ingin negara minta maaf kepada PKI.

"Kalau minta maaf secara pribadi silakan tetapi kalau institusi negara harus meminta persetujuan pada sejarah, pihak-pihak yang terlibat pada saat itu," kata Sutiaji.

Sutiaji yang dikenal sebagai Politisi PKB mengajak untuk lebih serius memikirkan bagaimana membangun Kota Malang. Peristiwa G 30 S baginya sudah selesai, yang tidak perlu diungkit-ungkit lagi.

"Musuh kita adalah budaya, musuh kita kebodohan dan ekonomi. Jangan recoki dengan isu-isu yang kontroversial," tegasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AJI Desak Polisi Usut Tuntas Penyerangan Jurnalis saat Ricuh Diskusi Generasi Muda Partai Golkar
AJI Desak Polisi Usut Tuntas Penyerangan Jurnalis saat Ricuh Diskusi Generasi Muda Partai Golkar

Ketua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda

Aksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.

Baca Selengkapnya
Kantor DPRD dan Bupati Pohuwato Gorontalo Dibakar Massa
Kantor DPRD dan Bupati Pohuwato Gorontalo Dibakar Massa

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua
Jenderal Polisi Murka Aksi Beringas OPM Bakar Sekolah di Papua

Dua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.

Baca Selengkapnya
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi
FOTO: Napak Tilas Pelanggaran HAM Orde Baru, Ribuan Tengkorak dan Nisan Bertebaran di Peringatan 26 Tahun Reformasi

Sebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Viral Ratusan Kotak Suara Dibakar Masyarakat Paniai Papua Barat
VIDEO: Kronologi Viral Ratusan Kotak Suara Dibakar Masyarakat Paniai Papua Barat

Seluruh kotak suara yang berada di atas perahu dibongkar warga hingga berhamburan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembakaran Kantor KPU Papua Pegunungan, Puluhan Orang Diamankan
Kronologi Pembakaran Kantor KPU Papua Pegunungan, Puluhan Orang Diamankan

Diduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.

Baca Selengkapnya