Datangi Kontrakan Orang Tua Bayi Silver, Dinsos Sebut Penghuni Berasal dari Luar Kota
Merdeka.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan menemukan fakta baru terkait kasus bayi yang didandani menjadi 'manusia silver' untuk diajak mengemis. Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto Lukman menuturkan, para penghuni kontrakan tempat orang tua bayi tersebut tinggal di Gang Salak, Pamulang, merupakan para pendatang.
"Kita terjun ke kontrakannya itu. Sama, semua pendatang dari luar semua. Dan kami yakin profesinya sama turun ke jalan. Tapi ketika di kontrakan, tak bisa menuding," kata Wahyu kepada wartawan, Senin (27/9).
Wahyu menuturkan, tugas utama pihaknya adalah melakukan pembinaan dan rehabilitasi terharap para pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS). Sedangkan untuk penindakan, sepenuhnya menjadi kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang merawat bayi-bayi di yayasan? Dengan dibantu lima orang pengasuh, mereka sabar merawat bayi tersebut, layaknya anak atau keluarga sendiri.Salah satu pengasuh, Essy Trisia Ngongo sudah lima bulan merawat bayi tersebut dan secara bergiliran merawat bayi-bayi itu Perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu memang suka dengan anak-anak.
"Kalau dinsos sesuai tugas dan fungsi melakukan rehabilitas sosial kepada PPKS. Adapun mereka yang mengganggu keamanan dan ketertiban di ruang publik, menjadi tanggubg jawab Satpol PP," ucapnya.
Selanjutnya, berdasarkan hasil operasi dan razia Satpol PP Tangsel, PPKS tersebut diserahkan ke Dinsos Tangsel, untuk dilakukan pembinaan. Setelah dilakukan asassement dan profiling terhadap kelompok masyarakat tersebut.
"Nanti Satpol PP setelah operasi menyerahkan ke Dinsos dan Dinsos akan melakukan asasement dan profiling. Untuk ibu dan bayi yang diajak mengemis silver kita baru profiling saja. Kita tanya nama, tempat tinggalnya, kita belum sampai seperti apa dia sampai turun ke jalan," ucapnya.
Namun menurut Wahyu, persoalan ekonomi dinilai bukan alasan utama Nisa (21), orang tua dari bayi tersebut untuk mengemis di jalan raya. Sebab, dilihat dari tenaga dan usia, N terlihat masih muda dan memiliki tenaga yang cukup untuk bekerja.
"Dikatakan himpitan ekonomi belum tentu, badan si ibu sehat, masih bisa bekerja menjadi ART, pekerja pabrik. Pada keteranganya ibu N juga memiliki suami, tapi dikontrakannya tidak ada, suaminya di Jakarta," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, nasib nahas dialami bayi berusia 10 bulan berinisial MFA. Seluruh tubuhnya dicat silver oleh tetangga orang tuanya dan diajak mengemis.
Kasus itu berawal saat MFA dititipkan orang tuanya bernama Nisa kepada tetangganya berinisial E dan B.
"Oleh E dan B (pasangan suami istri) bayi 10 bulan itu dicat silver untuk sama-sama diajak mengemis," kata Kepala Seksi Penyidikan dan penindakan Satpol PP Tangerang Selatan, Muksin dikonfirmasi, Minggu (26/9). (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinsos DKI Jakarta menemukan pengemis dengan berpura-pura memiliki kaki buntung di Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tambora, Kompol Donny Agung Harvida mengungkapkan, ketiga pelaku melakukan jual beli bayi.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah menetapkan tersangka dalam kasus jual beli organ ginjal tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaKepolisian tengah menyelidiki siapa yang tega membuang bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaEM dapat membeli kelima bayi itu setelah bergabung ke dalam sebuah grup WhatsApp adposi anak.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti Djalal ditinggalkan dalam kondisi rusak dan tagihan listrik tak dibayar
Baca Selengkapnya