Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Datangi Polda, Eks Manajer Persibara Serahkan Bukti Dugaan Perjudian Skor Bola

Datangi Polda, Eks Manajer Persibara Serahkan Bukti Dugaan Perjudian Skor Bola Lasmi Indaryani sambangi Polda Metro Jaya. ©2019 Merdeka.com/Ronald

Merdeka.com - Mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, mendatangi Polda Metro Jaya. Kedatangannya untuk mempertanyakan kelanjutan kasus yang dugaan skandal mafia bola yang dia laporkan sebelumnya

Lasmi datang bersama Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dan kuasa hukumnya Boyamin Saiman. "Kami ke sini sebagai pelapor kangen aja dengan penyidik dah lama nggak ketemu. Tapi secara formal kami minta perkembangan penanganan perkara ini. Termasuk sampai terakhir yang pelimpahan perkara ke Kejagung," kata Lasmi di lokasi, Rabu (27/2).

Dia mengaku tak menyangka akan ada tersangka lain terjerat atas laporannya. Sebab di awal dirinya hanya melaporkan Ketua Asprov PSSI DIY, Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan Anik Yuni Artika Sari yang merupakan wasit futsal.

"Ini di luar dugaan kami karena kami melaporkan penipuan adalah dari Mbah Puti dan Tika, tapi ternyata tersangkanya malah semakin banyak begitu yang di luar ekspetasi kamilah seperti itu, sampai yang seharusnya kami mungkin mengadu kepada pak Jokdri malah ternyata beliau jadi tersangka," bebernya.

Dia berharap kepolisian segera cepet menuntaskan perkara ini.

"Saya juga bingung ini kasus sampai kapan nggak selesai selesai, karena saya pribadi merasa waktu saya habis dari kasus Mafia Bola ini, saya harap semoga cepat selesai," pungkasnya.

Bawa Bukti Dugaan Perjudian Pengaturan Skor

Lasmi juga membawa sejumlah alat bukti soal judi online yang dianggap berkaitan dengan kasus pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.

"Tadi juga saya memasukkan data dari yang saya dapatkan tentang judi online gitu kan. Materi lah. Kira-kira ada sebuah rekening dikelola oleh bandar judi kemudian dikamuflase dengan transaksi mobil oleh makelar tapi sebenernya untuk bayar judi online," katanya.

Ditambahkan Boyamin, beberapa alat bukti yang diserahkan kepada penyidik Tim Satgas Anti Mafia Bola berupa nomor rekening bank hingga nama-nama pemilik rekening itu.

"Kalau berkaitan itu (alat bukti yang diserahkan) saya masukan rekening bank nya ada atas nama siapa aja ada, terus kaitan bank itu, berkaitan rekruitmen ada. Saya screnshot dan saya print saya sampaikan ke satgas," kata Boyamin.

Menurut Boyamin, polisi sebenernya sudah melakukan penindakan kasus itu pada 2017 lalu. Akan tetapi, lanjutnya, kasus judi online yang berpusat di Filiphina itu terpaksa dihentikan lantaran pihak kepolisian kekurangan alat bukti.

"Sebenarnya itu pernah digerebek oleh Polresta Bogor tapi sudah ditangkap, ditahan dan dilepas lagi dengan alasan kurang bukti karena ini dua negara. Nah ini level satgas semoga bisa menindaklanjuti dan bisa mengembangkan nantinya," jelas Boyamin.

Berikut ini merupakan lampiram dari alat bukti yang diserahakan kepada tim satgas :

1. Rekening Bank B tersebut tertera Nomor 221588029 atasnama SP dikelola YD pada awal Januari 2019 lalu. Rekening itu mendapat uang dari kamuflase makelar mobil online bernama ZI kemudian disebar ke HH sebesar 41 Juta dan AR 40 Juta.

2. Pada Maret 2017 Polresta Bogor Kota menggerebek rumah mewah di Bogor Nirwana Residence (BNR) yang digunakan sebagai kantor pengelolaan judi online dan menangkap 24 orang serta menyita barang elektronik terkait judi online. Judi online itu berpusat di Filipina.

Mengaku Kini Sering Diteror

Dalam kesempatan yang sama, Lasmi mengaku dirinya kini sering mendapat teror usai melaporkan dugaan mafia bola.

"Pastinya banyak yang meneror saya dalam berbagai bentuk ya mereka seperti mengintimidasi saya untuk mungkin tidak bersuara disini atau mungkin mereka berharap saya mencabut kasus ini," katanya.

Dia tidak merinci teror yang diterima lewat pesan singkat. Upaya teror itu juga telah dia laporkan ke penyidik Satgas AntiMafia Bola

"Meneror saya dalam berbagai bentuk ya, mereka seperti mengintimidasi saya untuk mungkin tidak bersuara di sini atau mungkin mereka berharap saya mencabut kasus ini," katanya.

"Mungkin saya tidak bisa menceritakan dalam bentuk apa karena saya menceritakan kepada satgas saja tapi pasti itu dan saya juga cerita pada kuasa hukum saya, ada beberapa teror gitu. Ibaratnya yang tujuannya adalah untuk mengintimidasi saya yang akhirnya mendesak saya seperti seakan saya adalah seharusnya tersangka dan sebagainya," tegas Lasmi.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Orang Jadi Tersangka Kasus Mafia Bola, Ini Identitasnya
6 Orang Jadi Tersangka Kasus Mafia Bola, Ini Identitasnya

Para tersangka terancam penjara 5 tahun dan denda sebanyak Rp15 juta.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2, Ini Perannya
Polisi Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2, Ini Perannya

Satgas tersebut terus melakukan analisis terhadap sejumlah pertandingan.

Baca Selengkapnya
Pelawak Tessy Kesal Dikaitkan dengan Sosok T Bos Judi Online: Makan Saja Susah, Mau Judi
Pelawak Tessy Kesal Dikaitkan dengan Sosok T Bos Judi Online: Makan Saja Susah, Mau Judi

Sosok pelawak Kabul Basuki yang akrab dikenal Tessy ‘Srimulat’ tiba-tiba mendatangi Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi
Diciduk Intel TNI, Bandar Judi di Langkat Mengaku Rutin Kasih Uang Setoran Tiap Bulan ke Polisi

Uang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Komedian Tessy Sambangi Mabes Polri Tersangkut Kasus Sosok T Bos Besar Judi Online
VIDEO: Komedian Tessy Sambangi Mabes Polri Tersangkut Kasus Sosok T Bos Besar Judi Online

Pelawak Kabul Basuki yang akrab dikenal Tessy ‘Srimulat’ tiba-tiba mendatangi Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Satgas Mafia Bola Buka-Bukaan Tetapkan Dua Tersangka Baru Pengatur Skor di Liga 2
FOTO: Satgas Mafia Bola Buka-Bukaan Tetapkan Dua Tersangka Baru Pengatur Skor di Liga 2

Kasus dugaan mafia bola itu baru terungkap berdasarkan barang bukti dan penyelidikan yang didapatkan sejak 2018 hingga kini.

Baca Selengkapnya
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub
Dua Mafia Bola Kembali jadi Tersangka Kasus Match Fixing, Salah Satunya Pemilik Klub

Satgas Anti Mafia Bola menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus match fixing.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Diusir, Bos Persiraja Polisikan Exco PSSI Arya Sinulangga
Tak Terima Diusir, Bos Persiraja Polisikan Exco PSSI Arya Sinulangga

Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/385/XI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 27 November 2023.

Baca Selengkapnya
Polri Usut Klub Sepak Bola yang Disponsori Situs Judi SBOTOP
Polri Usut Klub Sepak Bola yang Disponsori Situs Judi SBOTOP

Satgas Antimafia Bola Polri mengembangkan kasus judi bola online terkait situs SBOTOP. Situs ini diduga mensponsori salah satu klub sepak bola di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kericuhan Suporter Persib, Polisi Memulai Penyelidikan Dugaan Penganiayaan
Kericuhan Suporter Persib, Polisi Memulai Penyelidikan Dugaan Penganiayaan

Pihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi soal Bos Judi Online Inisial T: Enggak Tahu, Tanya ke Pak Benny
Presiden Jokowi soal Bos Judi Online Inisial T: Enggak Tahu, Tanya ke Pak Benny

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terkait bos judi online berinisial T yang membuat dirinya sampai kaget.

Baca Selengkapnya
Polisi Buka Suara soal Sosok Bos Judi Online Inisial T Disebut Kebal Hukum Bikin Jokowi Kaget
Polisi Buka Suara soal Sosok Bos Judi Online Inisial T Disebut Kebal Hukum Bikin Jokowi Kaget

Sosok tersebut diungkap Kepala BP2MI Benny Rhamdani

Baca Selengkapnya