Deddy Mizwar dukung Soeharto jadi pahlawan nasional
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendukung pemberian gelar pahlawan nasional bagi Presiden RI ke-2 Soeharto. Soeharto dinilai layak mendapat gelar pahlawan karena memiliki jasa besar terhadap perjalanan bangsa ini.
"Hasil karya beliau kemajuan secara fisik di era beliau. Pertumbuhan ekonomi pesat, pembangunan. Ini kita rasakan," kata pria yang kerap disapa Demiz ini, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (23/5). Lanjut dia, pondasi pembangunan Indonesia juga tak luput dari buah pemikiran Soeharto.
Adapun 'dosa masa lalu' yang kerap diungkit banyak pihak menurut dia, itu perlu pembuktian lebih dalam. Sebab yang dirasakan era orde baru, banyak hal secara langsung dirasakan masyarakat saat itu. "Kalau kejahatan kemanusiaan? korupsi? Yang mana? Perlu pembuktian. Yang jelas karyanya memang banyak, besar," ujarnya.
-
Siapa yang mendesak Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan? Para pemuda sempat mengancam Sukarno. Mereka meminta Bung Karno segera memberi tanda bergerak. Mereka mengaku sudah siap melawan Jepang dan merampas senjata mereka.. Bung Karno Menolak Permintaan Para Pemuda. Dia Menegaskan Revolusi Tak Bisa Terburu-Buru
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Mengapa Soeharto ingin mempertahankan kemerdekaan? Sebagai perwira militer, Soeharto mengaku seolah mendapat panggilan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
Deddy menambahkan, tuduhan kejahatan kemanusiaan terhadap simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) perlu ditelusuri lebih jauh lagi. Sebab, Deddy menilai, kondisi saat itu mengharuskan Pak Harto untuk bersikap tegas terhadap partai terlarang tersebut.
"Apa PKI? Kejahatan ke PKI? PKI memang baik? Bener PKI? Belum tentu baik juga. PKI itu debatable," ujarnya.
Diapun meminta pihak-pihak yang berkeberatan harus lebih objektif dalam menilai Soeharto. "Kalau saya melihat kebaikannya dia, jasanya Pak Harto. Emang manusia mana yang enggak punya salah, enggak punya dosa? Kecuali Nabi Muhammad SAW. Beliau terbimbing oleh Allah ucapannya, tingkah lakunya," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca Selengkapnya"Itu akan diputuskan dalam ibu Megawati Soekarnoputri termasuk di dalam kongres yang akan datang," kata Hasto
Baca SelengkapnyaBamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaMiliter ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada para kader tidak main mata untuk pindah partai.
Baca SelengkapnyaDia menilai pemeriksaan staf Hasto tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak-pihak yang ingin memurukkan nama Bung Karno agar kembali mempelajari sejarah.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaIni merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaMegawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi.
Baca Selengkapnya