Deddy Mizwar yakin sinetron tak berkualitas akan lenyap
Merdeka.com - Sebagai tokoh yang kenyang dengan perfilman, Wakil Gubernur Jawa Barat begitu semangat menggelar Festival Film Jawa Barat (FFJB). Ia berharap festival ini menjadi tonggak kebangkitan film Tanah Air.
Ia juga mengamati banyak film atau sinetron tak berkualitas yang tayang di sejumlah televisi di Indonesia. Ke depan, kata aktor Naga Bonar ini, sinetron-sinetron tak bermutu tersebut akan terseleksi dengan karya-karya yang lebih bermutu.
“Akan tumbuh masyarakat yang haus tontonan berkualitas. Kalau di TV kan gitu-gitu saja,” katanya, dalam jumpa pers FFJB 2015 di Bandung, Selasa (24/11).
-
Bagaimana film berkembang? Seiring perkembangan teknologi film, industri film mulai berkembang dan munculnya efek khusus untuk menambahkan keindahan visual dalam film.
-
Kapan film ini akan tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Mengapa penonton televisi di Indonesia tetap tertarik? 'Setelah dilakukan analisis switch off, setelah enam bulan berikutnya kita udah back to normal, hampir seratus persen dari populasi yang pada akhirnya menonton televisi kembali,' ujar Sutanto.
-
Kenapa Kemnaker mendorong SKKNI di industri film? 'SKKNI Perfilman sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia,' kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima Komite Festival Film Indonesia Periode 2021-2023, di Kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (7/9).
-
Dimana mereka mempromosikan filmnya? Pemain-pemain film 'Galaksi', yaitu Bryan Domani, Mawar Eva de Jongh, dan Fadli Faisal, mengunjungi kantor KLY di Jakarta Pusat pada hari Selasa (8/8/2023).
-
Apa yang dicapai Kemendikbudristek lewat Festival ini? 'Saya mengapresiasi keberhasilan festival Kenduri Swarnabhumi yang kedua. Tentu capaian ini merupakan berkat hasil kerja keras dan juga kolaborasi berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pemajuan serta inovasi kebudayaan Indonesia, khususnya di ranah Melayu.'
Kendati demikian ia berharap sinetron atau film yang tidak berkualitas tersebut tidak usah mencaci-maki. Yang penting masih banyak orang atau komunitas yang gigih membuat film bermutu.
Lewat FFJB diharapkan film pendek atau indie dapat terus tumbuh, bahkan bisa ditayangkan di televisi-televisi. Kemudian hal itu akan direspon oleh masyarakat yang membutuhkan tontonan berkualitas.
“Nanti ada masyarakat yang hanya menginginkan film berkualitas. Ada banyak anak muda yang melahirkan film-film berkualitas,” kata dia.
Peserta FFJB 2015 sangat beragam, mulai usia muda hingga peserta berusia 70 tahun. Hal itu, kata dia, menunjukkan saat ini siapa pun bisa membuat film baik dengan kamera canggih maupun hanya dengan ponsel pintar.
“Saat ini memungkinkan saatnya Indonesia bangkit lewat film pendek sesuai dengan tagline FFJB, ‘Kebebasan Menembus Batas,’” ujar Deddy Mizwar.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar menekanka,n nilai tak ternilai dari kreativitas para sineas.
Baca SelengkapnyaPara sineas muda Banyuwangi terus mengembangkan kreativitasnya. melalui ajang Banyuwangi Film Festival (BFF).
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, MAXStream Studios telah memproduksi 128 judul film dan serial yang dapat dinikmati pelanggan dan masyarakat melalui beragam channel penayangan.
Baca SelengkapnyaFesbul (Festival Film Bulanan) untuk kali pertama dalam perjalanannya memilih kampus.
Baca SelengkapnyaPara sineas bisa mendaftarkan karya film pendek kalian pada periode pendaftaran dari 2-12 September 2024.
Baca SelengkapnyaISFF 2024 memungkinkan peserta untuk berinovasi dengan tujuan menghasilkan karya film pendek yang impactful dan memorable.
Baca SelengkapnyaLPS terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaKebanyakan sinetron Indonesia tayang di stasiun televisi secara stripping dan ada yang bisa mencapai ribuan episode.
Baca SelengkapnyaFadli Zon dan Giring Ganesha mengadakan diskusi yang bertajuk Ngopi Pagi di Jakarta pada hari Senin, 4 November 2024.
Baca SelengkapnyaVidio yang saat ini menjadi leading di Indonesia karena memang disukai oleh jutaan masyarakat di Indonesia dengan konten lokalnya
Baca SelengkapnyaDua film tersebut bertajuk Hilang Sinyal dan Wae Satu.
Baca SelengkapnyaTransformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.
Baca Selengkapnya