Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi, korban salah tangkap juga dilarang lihat anaknya meninggal

Dedi, korban salah tangkap juga dilarang lihat anaknya meninggal dedi. ©2015 merdeka.com/ferrika lukmana sari

Merdeka.com - Dedi (34), tukang ojek korban salah tangkap polisi mengalami musibah bertubi-tubi. Setelah dibui meski tak melakukan tuduhan yang dialamatkan padanya, dia juga harus kehilangan buah hatinya saat mendekam di Rumah Tahanan (rutan) Cipinang, Jakarta Timur.

Dedi menyebut kesehatan anaknya, Muhammad Ibrahim atau Baim (3), setelah dirinya ditahan. Baim bahkan sempat jatuh sakit lantaran rindu ingin bertemu dengannya. Baim sama sekali tak mau makan bila tak diberikan langsung pada sang ayah. Akibatnya, beberapa hari kemudian dia dirujuk ke rumah sakit karena mengidap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Setelah keluar dari rumah sakit, kondisi Baim bukannya membaik malah makin memburuk. Dia kembali dirujuk ke rumah sakit karena mengalami kekurangan gizi. Ia mengatakan saat sakit anaknya tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

"Semenjak sakit, ia makin kurus. Bahkan untuk berdiri saja sulit, dia selalu terjatuh. Padahal kita rutin memberikannya dia makan," terangnya di Jalan Kebon Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/8).

Sebelum ditangkap, menurut dia, Baim selalu ceria dan sering menemaninya beraktivitas. Bahkan, sang istri, Nurochmah, mengakui anaknya memang lebih dekat dengan Dedi ketimbang dirinya.

"Soalnya ayahnya yang kasih makan, mandiin dia, ngajak main dan tidur bareng. Serta keliling naik motor. Dia sakit karena kangen sama ayah," terangnya.

Menurut Nurrochmah, selama di penjara, Dedi hanya bisa mengetahui kondisi Baim lewat telepon. Dedi juga sempat memberikan mainan perahu yang dibuatnya selama di rutan.

Singkat cerita, setelah ditahan selama tiga bulan tepatnya 25 Januari lalu, dia mendapat berita duka. Baim dikabarkan meninggalkan dunia tepat di hari ulang tahunnya yang ketiga.

Mendengar berita itu, ia mengaku berusaha mendatangkan Dedi sebelum anaknya dimakamkan. Ia bersama keluarga dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) berusaha meminta penangguhan penahanan untuk Dedi.

Sayangnya, pihak kepolisan dan pengadilan tak memberikan izin. Lantaran satu hari berikutnya, ia mesti menjalani proses persidangan. Dedi pun hanya mampu menangis sedih di rutan tanpa melihat langsung anaknya pergi.

"Makanya, ia baru bisa liat setelah dikubur, kita berdua sangat sedih. Sudah minta surat ke RT,RW dan berbagai tempat tapi tidak dikabulkan," kata dia.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Kasus Anak Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Jasad Dimasukan ke Karung
Kronologi Kasus Anak Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Jasad Dimasukan ke Karung

Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah Kandung Cekik & Bekap Balitanya Hingga Tewas Lalu Santai Merokok Depan Rumah
Tragis, Ayah Kandung Cekik & Bekap Balitanya Hingga Tewas Lalu Santai Merokok Depan Rumah

Usai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.

Baca Selengkapnya
Miris, Bocah di Pekalongan Nekat Gantung Diri Gara-Gara Ditegur Main HP oleh Orang Tua
Miris, Bocah di Pekalongan Nekat Gantung Diri Gara-Gara Ditegur Main HP oleh Orang Tua

Seorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari

Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Sampai Tak Kuasa Tahan Tangis saat Evakuasi Bayi yang Disandera Ayah Kandungnya di Sulsel
Polisi Ini Sampai Tak Kuasa Tahan Tangis saat Evakuasi Bayi yang Disandera Ayah Kandungnya di Sulsel

Momen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung

Saat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.

Baca Selengkapnya
Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Orang Tua, Kado Pahit Hari Disabilitas
Anak Berkebutuhan Khusus di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Orang Tua, Kado Pahit Hari Disabilitas

KPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.

Baca Selengkapnya
Kasus Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja, Begini Kondisi Terbaru Istri Korban yang Selamat
Kasus Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja, Begini Kondisi Terbaru Istri Korban yang Selamat

Penemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.

Baca Selengkapnya
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan
ABK di Tasikmalaya Dianiaya Orang Tuanya sampai Meninggal Dunia, Dipukuli Pakai Sapu & Kepala Dibenturkan

Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.

Baca Selengkapnya
Ayah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Ayah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak

Ayah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak

Baca Selengkapnya
Sempat Diduga Hilang, Bocah 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Kolam Masjid Al-Jabbar Bandung
Sempat Diduga Hilang, Bocah 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Kolam Masjid Al-Jabbar Bandung

Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.

Baca Selengkapnya